Share

35 A

POV Zain

Sepanjang jalan menuju Simpang pematang, kami terus dalam keheningan. Sesekali aku menoleh ke belakang dan Cinta langsung berpaling, sepertinya ia kecewa karena tindakanku barusan. Bukannya aku ingin menolaknya, hanya saja aku tak mau nanti sampai terlewat batas. Ciuman itu bisa menjadi jalan menuju hubungan terlarang. Cukup hanya Putri, anak yang dilahirkan tanpa pernikahan. Cukup sudah semua orang menuduhku pengecut karena aku tak menikahi Talita. Bukan tak mau, tapi Talita yang menolak keras. Aku tak ingin seperti dulu lagi. Aku ingin menjadi tauladan yang baik untuk Putri.

Kini, kami tiba di alun-alun Simpang Pematang. Tampak muda-mudi bercengkerama, sebagaian menatap ke arahku. Aku turun dari motor dan berjalan bersisian dengan Cinta yang sepertinya sengaja mengalihkan tatap dariku.

"Mau makan apa?" Aku memandangnya.

"Terserah," sahutnya datar.

Pasti dia benar-benar tersinggung dengan tindakanku tadi. Aku menghela napas dan berjalan menuju penjual ketoprak.

"Dua." Aku me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status