Share

7

BAGIAN 7

            Dua puluh menitan lebih berkendara, akhirnya kami tiba di depan halaman rumah orangtuaku. Dua minggu lalu terakhir kali aku main ke sini. Menjenguk adikku, Gio, yang terkena demam tifoid alias tipes. Rasanya, aku sudah rindu sekali ingin tidur di ranjang kamarku yang lega. Menikmati harumnya kamar masa remajaku yang penuh kenangan.

            Lekas aku turun dari mobil sambil menjinjing tas. Mas Faris yang secepat kilat menyusul pun, merampas tasku. Demi terlihat baik, dia membawakan tas itu sampai ke depan pintu.

            “Gis, aku mohon. Bicara yang baik-baik saja. Katakan kalau kamu rindu dan ingin menginap di sini,” ucap Mas Faris dengan mata yang penuh pinta.

            “Iya,” sahutku.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Dian Rahmat
kerreeeenn Gista 🖒🖒...
goodnovel comment avatar
ndaamilla
Mantep Gista!
goodnovel comment avatar
Wahyuni Miazulfaya
tegas dan teguh pendirian si Gista ni ga mencla mencle seperti si Faris
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status