Share

Sebait Rasa Sesal

****

Dinda dan Galuh akhir-akhir ini hubungannya lebih akrab. Mereka sering berkirim kabar, menanyakan kabar anak-anak atau sekedar tukar cerita.

Galuh sering mengeluh tentang sikap mamanya yang keterlaluan, terlebih ketika Mariah dikabarkan tengah mengandung.

Dinda yang mendengar kabar itu, hatinya sedikit mencelus. Bukan karena ia masih mencintai Helmi tapi ia masih merasa tak percaya rumah tangga yang ia kira sudah kokoh karena terbangun lima belas tahun lamanya, akhirnya roboh tak bersisa.

"Apa Ibu baik-baik saja?" tanya Luna, ketika ia hendak memberikan laporan pakaian mana saja yang terlaris dalam minggu ini.

"Ya, saya baik-baik saja, Lun."

"Tapi wajah Ibu terlihat pucat hari ini."

"Nggak pa-pa, mungkin saya hanya perlu secangkir kopi agar lebih bersemangat."

"Akan saya buatkan untuk Ibu, Ibu duduk saja!"

Itu adalah alasan, kenapa Dinda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Iin Saparinah Andini Puteri
dan seketika yg lahir nanti anak laki2..
goodnovel comment avatar
Mamak_A
ada apa sih dgn cucu perempuan ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status