Share

BUKAN PECUNDANG

Hari ini toko cukup ramai pembeli. Aku, Rere dan satu orang karyawan sampai dibuat kewalahan. Mungkin sudah saatnya menambah satu karyawan lagi. Apalagi sekarang aku dan Rere sering sibuk dengan urusan pribadi. Jika terlalu sering tutup, bukan tak mungkin pelanggan akan kabur lalu toko yang belum lama berdiri ini akan bangkrut.

Aku menghela nafas lega saat para pelanggan mulai sepi. Hanya tinggal satu dua yang cukup di layani oleh karyawan saja. Bukannya aku tak suka toko ini ramai, tapi kami juga manusia yang butuh istirahat.

“Alhamdulillah... akhirnya bisa istirahat juga ya, Lin.” Rere bergumam syukur memuji nama tuhan.

“Iya,” sahutku sambil mengibas-ngibaskan tangan di depan wajah.

“Eh... gimana, apa kamu jadi ke rumah Angga hari ini?” Rere mengambil botol minuman, membuka penutupnya lalu meneguk sebagian isinya.

“Nanti, nunggu bapak dan ibu datang. Kalau enggak ada halangan, satu jam lagi mereka datang
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status