Share

Sebuah keputusan

Aku mematut diri di depan cermin, memindai wajah yang baru selesai dipoles sedemikian rupa hingga aku nyaris tak mengenali wajahku. Kebaya putih yang melilit tubuh, membuatku semakin terlihat langsing.

Aku tersenyum puas melihat dandananku, hingga menampakkan barisan gigi putih bersih, kontras dengan warna lipstik merah menyala yang memoles bibir.

Dari pantulan kaca cermin, kulihat Rere mendekat padaku sembari tersenyum lalu menepuk bahuku.

“Kamu cantik sekali, Lin!” puji sahabatku.

Aku tersenyum bangga tanpa menoleh. Kembali memindai wajah yang sedikit merona merah karena sanjungan.

Hari ini adalah hari pernikahanku dengan Mas Angga-lelaki yang menjadi pilihan hatiku. Meski tanpa restu ibunya, kami tetap melangsungkan pernikahan.

Reyhan-lelaki yang sempat mengganggu pikiran, bayangannya kutepikan dari hati. Tak sepatutnya jika aku berpaling di saat menjelang pernikahan. Biar saja kisah yang tak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status