Share

44. Tidak Mempan

Panji masuk ke kamar. Terlihat Zea sang putri masih tertidur. Mulutnya tengah mengisap dot susu. Pria itu mengelus pelan rambut anak itu.

Tiba-tiba mata Panji tertuju pada buffet dalam kamar. Dia teringat jika semua dokumen pentingnya ia taruh sembarangan di salah satu lacinya.

Panji bergerak mendekati furniture bergaya minimalis tersebut. Dia sedikit jongkok untuk membuka laci buffet paling bawah. Tampak satu bendel map.

Tangan Panji meraih map berwarna hijau tersebut. Terlihat beberapa surat penting seperti sertifikat tanah rumah, toko onderdil,  bengkel hingga BPKB Avanza. Semuanya masih lengkap. Hanya kurang BPKB Pajero yang tengah ia gadai pada Banyu.

“Aku harus nyembunyiin ini semua. Kalo enggak Hani bisa sembarang gunain surat-surat ini,” tekad Panji yakin.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status