Share

98. Panik

"Mas tolong!" pekik Zaira. 

Selepas isya suasana rumah menjadi ramai. Zaira tak berhenti menangis kala suhu tubuh kedua bayi kembarnya panas. Rasa panik menghampiri. 

Zafran yang tengah mengerjakan urusan kantor gegas menuju kamar. Dilihatnya Zaira duduk dengan ekspresi kebingungan di dekat bayi mereka. 

Zafran mendekat ke istrinya yang masih menangis sesegukan. "Ada apa, Sayang?"

"Ba-bayi kita, Mas."

"Iya, mereka kenapa?" tanya Zafran.

"Bayi kita demam."

Zafran mengecek keduanya. Ternyata benar, suhu badannya tinggi. 

"Sebentar, Sayang, mas hubungi Zain dulu."

Sementara Zafran menghubungi Zain, Mbok Siti datang terpongoh-pongoh di dekat Zaira. 

"Ada apa, Bu?" tanyanya khawatir. 

"Bayiku demam tinggi, Mbok," jawab Zaira dengan terisak. 

Diperiksanya kening bayi itu secara bergantian lalu Mbok Siti bergegas menuju dapur untuk mengambil air lalu tangannya meraih handuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status