Share

BIRUNYA CINTA CEO
BIRUNYA CINTA CEO
Penulis: Warieh Dewii

1 Pertemuan

"Belajar yang rajin ya sayang! Nanti sepulang sekolah mami jemput." Kata Eliana kepada putrinya saat mengantarnya ke depan pintu sekolah. Putri kecilnya itu hanya mengangguk dan berjalan menuju kelasnya dengan kesal dan cemberut.

Gadis cantik yang baru genap 4 tahun itu bernama Selene Cintami Rosmalia. Dialah putri dari Surya Kencana dan Eliana Haris yang terkenal sebagai pebisnis konvensi. Anak perempuan itu bahkan digadang-gadang akan menjadi pewaris tunggal dari Kencana Group dan PT HZ milik ibunya.

Dan kini si cantik Cinta tengah duduk sendiri di bangku taman kanak-kanak. Dia memandang jauh ke depan, dimana teman-temannya saat ini sedang bermain. 

"Kenapa kamu disini?" tanya seorang anak laki-laki yang kemudian duduk di sebelah Cinta.

"Aku hanya sedang merasa bosan." jawab Cinta dengan lesu.

"Apakah kamu mau coklat?" tawarnya.

"Apakah aku boleh memakannya?" tanya Cinta yang diangguki oleh anak laki-laki itu. Kemudian Cinta menerima coklat itu dan memakannya.

"Namaku Biru. Apakah sekarang kita bisa berteman?" tanya Biru.

"Ya tentu saja," jawab Cinta sambil tersenyum manis. "Aku Cinta, mulai hari ini kita berteman ya!"

Dari sejak saat itulah Cinta dan Biru menjadi teman dekat. Setiap hari Biru akan menunggu Cinta didepan pintu gerbang sebelum masuk ke kelas. Dimana ada Cinta pasti akan ada Biru disana yang menjaganya. Apalagi disaat Cinta dijaili oleh teman-temannya pasti Biru akan membela dan menenangkan Cinta yang menangis. Kedua anak kecil itu selalu bermain bersama. Dimata Cinta, Biru adalah sosok penjaganya yang selalu ada untuknya saat di sekolah. Dan perbedaan usia Biru dengan Cinta yang terpaut hanya satu tahun, membuat Biru lebih bersikap dewasa diusianya.

Namun sebenarnya Elganneo Kalibiru Azura adalah seorang anak pendiam. Berbeda dengan kakaknya Elbara Kala Azura yang selalu jail kepada adiknya. Selain itu Biru juga sosok anak yang mandiri. Putra ke dua dari Samuel Andreas Azura dan Kalina Rukmana itu juga termasuk kategori anak yang pintar. Paras Biru yang tampan dan imut selalu sukses membuat semua orang yang melihatnya menjadi gemas. 

*******

Beberapa bulan kemudian.

"Sayang apakah kamu senang tinggal disini?" tanya Kalina kepada sang putra.

"Iya aku sangat senang ma, apalagi ada Cinta yang selalu bermain denganku di sekolah." jawab Biru.

"Bagaimana kalau suatu hari nanti Cinta pergi atau pindah ke sekolah lain nak?" tanya Kalina kembali.

"Aku akan sangat sedih ma, karena dialah satu-satunya temanku disini." kata Biru sambil cemberut.

"Tapi aku dan Cinta sudah berjanji ma." kata Biru dengan mata berbinar.

"Oh iya, kalian memiliki janji apa sayang?" tanya Mama Biru.

"Kami akan menjadi sahabat selamanya." jawabanya.

Kemudian Kalina hanya tersenyum mendengar cerita putranya itu. Tapi sebenarnya dalam hati ibu dua anak itu sedang merasa gundah dan sedikit sedih. Karena tak lama lagi mereka akan pergi ke Belanda. Kalina hanya takut, putra kesayangannya itu akan merasa sedih dan kembali menjadi pendiam. 

Bila kebanyakan anak akan selalu suka bermain, berbeda halnya dengan Biru yang lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Dia juga lebih suka berolahraga untuk menghabiskan waktu luangnya. Jauh dari kata anak kecil yang suka menghabiskan waktu dengan bermain game. 

Sejauh yang Kalina tahu, setelah Biru berteman dengan Cinta. Putra kesayangannya itu setiap hari sangat antusias saat menceritakan kegiatannya disekolah bersama dengan Cinta. Biru juga berkata sudah berjanji akan menjaga Cinta dari teman-temannya yang nakal. 

"Semoga kamu tak akan sedih nak, saat tahu kita akan kembali ke Belanda!" kata Kalina dalam hati.

Sementara di kediaman Surya Kencana tengah ramai karena kehadiran kakek dan nenek Cinta dari pihak sang ayah yang baru saja datang berkunjung. Mereka adalah Tomas Kencana dan Marlinda. Sebagai cucu satu-satunya dari keluarga ningrat, Cinta selalu diajarkan tata krama dan sopan santun yang ketat. Seperti halnya hari ini, Cinta tengah diajarkan bagaimana cara seorang wanita keturunan darah biru mengenakan busana Jawa. Dia nampak cantik dengan sanggul dan juga kebaya mini yang dijahit khusus oleh neneknya.

"Wah ternyata cucu eyang cantik sekali." kata Sang eyang.

"Iya cantik seperti eyang." jawab Cinta dengan tersenyum manis.

"Hemm manis sekali kata-katamu nak!" balas eyang sambil tertawa.

Diusia Cinta yang masih kecil, dia sangat menikmati masa kecilnya yang indah. Lahir dari keluarga kaya nan terpandang, dengan semua fasilitas yang tak terbatas lantas tidak membuat Cinta sombong. Kedua orang tuanya selalu mengajarkan kepada Cinta untuk hidup sederhana dan apa adanya. Bahkan dia juga dituntut untuk dapat berbagi kepada sesama.

"Eyang apakah aku cantik?" tanya Cinta kepada neneknya.

"Cantik.... Sangat cantik nak." balas Merlinda nenek Cinta.

"Oh iya apakah Biru juga akan memujiku? Katanya aku akan jelek bila aku menjadi gemuk karena banyak makan coklat!" celoteh Cinta.

"Siapa itu Biru?" tanya sang eyang.

"Dia adalah pelindungku." terang Cinta " Biru adalah sahabat baikku eyang."

"Oh ya, sebaik apa dia?" tanya eyang lagi.

"Sangat baik sekali eyang dan aku sangat menyayanginya." jawab Cinta.

Eyang hanya tersenyum mendengar cerita cucu kesayangannya itu. Merlinda kemudian menjadi pendengar setia Cinta yang masih berantusias menceritakan tentang Biru. Biru yang dianggapnya sebagai seorang pelindung dan sahabat terbaiknya. Karena bagi Cinta semua teman laki-laki di sekolahnya selalu menakalinya dan Biru yang selalu menolongnya.

"Apakah Biru adalah anak laki-laki yang tampan?" tanya Eyang.

"Iya dia sangat tampan eyang, wajahnya seperti orang bule." jawab Cinta sambil terkekeh geli. Merlinda dibuat geleng-geleng kepala oleh jawaban cucu kesayangannya itu.

"Biru juga sudah berjanji akan menjaga Cinta eyang dari teman-teman yang suka jailin Cinta." lanjutnya.

"Apakah kamu sering dijaili teman-temanmu Cinta?" tanya Merlinda.

"Hanya beberapa orang saja eyang, tapi Biru selalu menolong Cinta." jawab bocah kecil itu.

"Biru itu adalah Super Heroku, sama seperti papi, eyang kakung dan opa." katanya lagi.

 Bagi Merlinda, Cinta kecil adalah permata hatinya. Alasan terbesar Merlinda sangat menyayangi cucunya karena perjuangan sang menantu yang cukup besar saat akan mengandung Cinta. 

 Pasalnya Surya Kencana dan juga Eliana Haris harus menunggu selama 10 tahun untuk menantikan kehadiran buah hati mereka lahir ke dunia ini. Mereka juga harus melakukan beberapa kali proses bayi tabung akibat kondisi rahim Eliana yang lemah. Dan betapa bahagianya keluarga besar Surya Kencana saat akhir Cinta hadir kedunia ini. Kasih sayang yang penuh dari keluarga itu yang membuat Cinta selalu bahagia.

"Baiklah sayang, waktunya untuk les piano!" kata eyang "Belajarlah yang giat ya agar kamu bisa menjadi seorang pianis yang handal!"

"Baik eyang." jawab Cinta dengan senyum penuh yang mengembang dipipinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status