Share

BAB 15 [REVISI]

Lelaki itu menyeruput kopi buatannya secara perlahan, lalu pandangaan tertuju pada Amara yang masih berdiri dengan kepala menunduk. Melihat hal tersebut, Kean mengembuskan napas.

"Kenapa diam aja? Apa kamu bakal terus diam sampai aku memasak sendiri. Kalau gitu apa gunanya kamu disini, ayo cepat buatkan aku sarapan!" seru Kean.

Setelah berkata demikian ia segera menyeruput kopi lagi lalu menaruhnya kembali. Sehabis itu tangannya merogoh handphone dan segera memainkan benda pipih tersebut.

Amara menghentakan kakinya pelan karena sakit hati dengan perkataan Kean. Lalu wanita itu segera melaksanakan tugas yang diberikan cucu kesayangan Oma Ica ini.

Kean tersenyum geli seraya memandangi tingkah Amara, lalu segera mengusir pikiran yang memikirkan wanita tersebut. Aroma makanan tercium oleh hidung, membuat konsentrasi lelaki itu yang mulai memainkan ponsel buyar. Ia meletakkan handphone-nya dan melangkah mendekati Amara untuk melihat apa yang sedang dimasak.

"Lamban banget kamu masaknya, ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status