Share

94. Akbar: Tak Mau Melepaskan

Ingatanku seperti kabut. Semua samar-samar, seperti mimpi yang terlihat begitu nyata. Namun, terasa seperti kenyataan yang mengawang bagai mimpi.

Aku terbangun dengan sakit kepala menusuk di kepala belakang, akibat getar ponsel yang beresonansi di telinga. "Hm?"

Ada embusan napas lega di seberang sana. "Akhirnya. Kamu udah bangun?" Suara Alisha seperti gema di kepalaku. 

Kukucek mata. Cahaya matahari masuk melalui celah tirai jendela. "Ya. Argh!"

"Kenapa?" Ada nada khawatir dalam suaranya.

"Ngga apa-apa." Kepalaku sakit sekali saat bergerak.

"Udah sarapan?"

Kupijit tengkuk dan kujambak sedikit rambut di kepalaku. Ya, Allah, sakitn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status