Share

20. Minggu Pagi

"Mantan suami saya," jawab Rubi melepaskan tangan Regantara dari pundaknya. "Terimakasih karena sudah membantu saya, Pak. Sudah malam, saya permisi," ucap Rubi sambil mencari-cari dimana kunci motornya berada. "Sialan." Rubi teringat kunci motornya ada pada Dimas.

"Saya antar kamu pulang, ini sudah malam. Motor masukkan kembali ke toko, bisa kan?"

Rubi mengangguk, bagaimanapun ini sudah malam. Rubi juga takut jika Dimas masih membuntutinya.

"Kenapa dia datang?" tanya Regantara setelah beberapa menit mereka saling terdiam di dalam mobil.

"Entah," jawab Rubi singkat.

"Apa sesering itu?"

Rubi menggelengkan kepalanya, "dia datang hanya untuk mengancam," jawab Rubi lalu mengusap air matanya.

"Kenapa?"

"Saya enggak tau, memang seperti itu hidupnya," kata Rubi.

"Perpisahan kalian— maksud saya, kalian bercerai tidak dengan baik-baik?"

"Tidak ada pasangan menikah lalu bercerai secara baik-baik, Pak. Apalagi dikarenakan pihak ketiga," ucap Rubi.

"Maaf," ujar Regantara tak enak hati.

"Saya hanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (22)
goodnovel comment avatar
Mel Bee
kak kok ga bs beli koin ya????
goodnovel comment avatar
neneng sutarsih
beuh pa duda udah ngeubeut banget
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
asseek yg kesempatan ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status