Share

22. Pelan-pelan Saja

"Jadi Dimas datang?" tanya Inggit sore itu di toko roti Rubi.

"Iya, kacau ... penampilannya lebih kacau dari biasanya," kata Rubi menyesap teh hangat yang baru saja disajikan Rini.

"Ngapain lagi sih biang kerok itu nongol, ngajak balikan? Mending kelakuan berubah tapi tetap aja begitu," kata Inggit kesal.

"Wong ora duwe otak yo ngono, Mbak Inggit," celetuk Bono yang sedang berada di meja kasir. "Kalo ketemu aku udah hancur kali mukanya, untung aja kemarin ada yang nolong."

"Siapa?" tanya Inggit penasaran.

"Bos Semprul," kata Bono sambil senyum-senyum.

"Siapa Bos Semprul?" Inggit semakin penasaran.

"Itu yang tinggal di apartemen seberang," ujar Bono melirik ke arah Rubi.

"What? Serius? Ooh so sweet pasti ya," ucap Inggit sambil bergelayut manja di lengan Rubi.

"Opo toh, Nggit," sungut Rubi menjauhkan kepala Inggit dari pundaknya sambil tertawa.

"Eh tapi suami orang, kan?" Inggit mengingat kembali. "Ah, bahaya Bi."

"Duda, Mbak Inggit. Emang nasib baik Mbak Rubi," ujar Bono lagi.

"Wah, g
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (19)
goodnovel comment avatar
Idadalia Mutiara79
pa Regan sama aku aza
goodnovel comment avatar
Nury
pak regaaan tenang duluu pak tenang
goodnovel comment avatar
devi diani
terima aja rubi, tar nyesel loh kalo Regan diambil orang ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status