“APA KAU SUDAH GILA?! KAU INGIN MATI, HAH?!” Helena berteriak marah menunjuk lemah dada bidang kekar pria tegap yang berdiri di depannya. Meski begitu, wanita cantik itu masih mampu mengeluarkan suaranya yang terdengar cukup penuh energi padahal napasnya terasa berat saat selesai mengatakannya. Mata coklatnya menajam bak pisau yang siap menghunus siapapun yang ditatapnya, namun itu tak berpengaruh lebih pada pria dingin di depannya, yang terasa jauh berbeda sikapnya dari yang selama ini ia kenal.“HUEEKK!” Untuk ketiga kalinya, Rylee memuntahkan isi perutnya, bahkan pria yang tampak seperti gangster itu sudah tak bertenaga lagi untuk berdiri, Hart yang bersamanya itu menjadi direpotkannya, memeganginya terus dan begitu melihatnya muntah. Sampai pria botak itu sudah memasang wajah pasrah dengan keadaannya sekarang.Tatapannya cukup tak senang dengan Roky yang tengah dimaki-maki Helena, walaupun itu tak berpengaruh, bahkan diacuhkannya. Seperti Helena di depannya itu tak dilihatnya.“Su
Menghela napas, kemudian Helena mengambil senapan yang dipegang Hart, atas keinginan pria itu demi menjaga Helena tak melakukan tindakan apapun di bawah pengawasannya. Selain mendengarkan perintah Helena, Hart juga peduli dengan perintah Sofia, menjaga wanita muda yang dilihatnya itu, ia wanita yang perlu perlindungannya.“Nona muda, jika Anda tidak bisa biar saya … ”Dorr!“Ah, sayang sekali aku tidak mengenai matanya,” sesal Helena dan kembali memberikan senapan yang dipegangnya ke Hart yang di mana pria itu tampak bengong melihat rusa—hewan yang berhasil ditembak wanita itu sementara itu Helena menghampiri hewantersebut yang sudah terkulai lemas di tanah dengan darahnya merembes keluar dari bagian kepalanya.Rylee menepuk bahu Hart dan tersenyum. “Jangan terlalu terkejut, dia memang wanita yang mengejutkan.” Rylee berlari kecil mengikuti Helena, sedangkan Hart hanya diam bersama dengan beberapa orang yang mengikuti perburuan ini. Mereka juga cukup terkejut dengan kemampuan wanita c
“Kau yakin Rylee tidak ingin ikut masuk ke dalam?” Helena mengulang perkataannya lagi mengajak mereka berdua, Rylee dan Hart untuk mereka bersamanya masuk ke dalam kediaman besar keluarga Stewart, yang tadi malah Rylee pertama memberikan penolakan kepada Helena. Ini pertama kalinya ia menawarkan untuk kedua kalinya kepada dua pria itu, dan meyakinkan salah satunya karena dengannya ‘lah Hart menjadi menolak juga, alasannya ngikut Rylee saja. Helena sebenarnya peduli karen mereka sejak seharian tadi bersamanya belum ada menyentuh makanan. Sedangkan di dalam pastinya akan banyak makanan yang tersaji karena di acara ini akan ada makan malam bersamanya. “Maaf Nona Helena saya tidak bisa ikut dengan Anda masuk ke dalam karena ada alasan khusus, saya juga tidak bisa memberitahukannya.” Untuk kedua kalinya yang sama Rylee memberikan penolakan dengan sikap sopannya, sedikit membungkukkan tubuhnya. Helena melihat keseriusan dari perkataan Rylee atas penolakannya mengikuti tawaran dan ajakann
“Ka-kamu … ” “Helena! Apa-apaan kamu ini?! Delina tidak sengaja teganya kamu memperlakukannya seperti itu. Sifatmu masih saja tidak berubah padahal masih baik Delina menerimamu!” Evan menarik tubuh Delina, mendekapnya sembari ia menunjuk geram Helena, jelas sekali terlihat sifat b*jingannya sekarang. Ini yang Helena inginkan lihat darinya ketimbang sewaktu lalu berusaha memohon-mohon berbaikan dengannya. “Menyedihkan sekali diriku ini. Apa yang kulakukan secara tidak sengaja dianggap seburuk itu. Sedangkan apa yang dilakukannya dengan tidak sengaja kepadaku tidak dipandang seperti tindakan tak sengaja yang kulakukan.” Helena berkata pelan dengan nada yang ia buat gemetar. “Berada di sini saja melihatmu dengannya sudah cukup menyakitkan bagiku, demi pertemanan kita aku berusaha untuk datang. Tapi, sepertinya yang kulakukan hanya perbuatan sia-sia yang menyakitkan diriku sendiri. Hiks … ” Isakan terdengar cukup memilukan dan selaras dengan itu tetes demi tetes air matanya terjatuh. En
“A-aliska … ” Rylee seketika terbata, secara langsung melihat siapa wanita yang berada di dalam mobil dan apa yang dilakukan wanita itu di dalam mobil tersebut membuat hati kecil Rylee teremas dan mata tajamnya terasa memanas. Tangannya yang membuka pintu mobil tersebut, secara sadar mengikuti nalurinya, membuka pintu mobil milik orang asing sebab mendengar suara rintihan dan desahan wanita dari dalam mobil yang sangat terasa familiar suara wanita itu di telinganya.“Ugh … Ry—emm … ”“Ternyata benar itu kamu.” Senyum Rylee miris melihatnya, tidak ia sangka-sangka wanita pujaan hatinya akan melakukan hal hina di dalam mobil dengan dua pria yang sudah dalam keadaan telanjang dada, dan keadaan wanita itu sepenuhnya b*gil. Dilihat dengan kedua mata Rylee, mereka asik bercumbu mesrah dan tangan jahil keduanya menyentuh arena sensitif wanita tersebut, sampai desahan wanita itu terdengar kembali. Sudah tak terkirakan lagi rasa kecewa Rylee sekarang. Sampai begitu dingin sekali ekspresi yang
“Kenapa dengannya?”Sejak tadi Sofia mendiskusikan sesuatu dengan mereka berdua mengenai pekerjaan yang akan mereka kerjakan selama menjaga Nona Helena mereka.Sofia melihat Rylee yang hanya diam termenung, merasakan sesuatu yang salah, karena jujur saja ia tidak kenal Rylee yang seperti ini.Hart memberikan balasan sembari melirik ke temannya yang menunduk, “Ada sesuatu yang terjadi, saya tidak bisa memberitahukannya.”Sofia mengangguk paham. “Walaupun ada masalah, tetaplah professional mengerjakan semua pekerjaan yang sudah saya berikan. Jangan sampai salah. Dan satu lagi mengenai kejadian yang terjadi di kediaman keluarga Stewart, bisakah beritahu saya siapa pria yang bersama Nona muda saat itu?”“Dia tentu saja Hart,” ujar Rylee dengan senyuman yang baru ia tunjukkan sekarang, sepertinya suasana hatinya berubah setelah mendengar pertanyaan Sofia mengenai Hart temannya. Rylee menyenggol bahu Hart. “Dia kalau sudah mengenakan wig sudah tidak bisa dipertanyakan lagi bagaimana pesonan
“Rylee,” panggil Hart melangkahkan kakinya cepat mengejar langkahnya dengan Rylee yang sudah kelihatan jauh. Rylee begitu cepat melangkah, Hart hampir kehilangan keberadaannya dengan kecepatan jalannya itu. Panggilan saja sampai tak didengarnya.Hart mengeraskan suaranya memanggilnya, “Rylee!”Namun tetap saja Rylee tak mengindahkan panggilan Hart. Hart sampai berlari mempercepat laju langkahnya. “APA KAU TULI? AKU MEMANGGILMU B*NGSAT!”Malah hal itu membuat Rylee berlari lebih cepat menjauh darinya. Hart melihat itu merasa tak habis pikir, “KA … KAU SIALAN, BENAR-BENAR KAU YA!”Hart menghentikan langkahnya, ia tahu tindakan apa yang dilakukannya hanya sebuah hal sia-sia yang hanya akan membuatnya kelelahan sendiri. Hart menghembuskan napas kasarnya. “Huft … kekanankan sekali.” Hart pilih putar balik berjalan mengambil mobilnya yang masih berada di rumah Sofia.“Balik s
Hart mengenal seorang pejalan kaki yang hampir ditabraknya, dia wanita kekasihnya Rylee—Aliska, dan merupakan teman dekat Hart juga, cukup dibilang dekat karena sebelum mengenal Rylee, wanita itu lebih dahulu mengenal Hart, bisa dikatakan mereka temanan sejak kecil. “Sedang apa kamu di sini? Mau cari mati?” Hart melempari pertanyaan secara asal tanpa memikirkan perasaan Aliska. Padahal juga yang salah hampir menabraknya Hart. “Kau masih saja sama, cara bicaramu belum berubah Hart,” kata Aliska terdengar pelan disertai senyum miris. Hart dapat mendengar dari suara Aliska yang pelan sedikit terdengar gemetar. “Kau habis nangis?” Hart mengerut heran menatapnya. Aliska menggeleng. “Aku pergi dulu.” Ia mengambil langkah melewati Hart. “Mau sampai kapan melarikan diri terus?” Langkah Aliska terhenti, perkataan Hart tiba-tiba membuatnya tersentak kaget. Hart memutar balik tubuhnya, menatap punggung rapuh Aliska yang membelakanginya. “Rylee ada di sini, dia di dalam mobil, ceritakan keb