Share

BAB 49

"Mas?!" panggilku. 

"Eh, kenapa?" 

"Aku, mau minta maaf." 

Mas Uji meletakan ponsel di sakunya. Aku terus mengikuti arah ponsel itu. Untuk apa Mas Uji memasukkannya? Apakah ia takut ketahuan? 

Mas Uji mengusap pelan rambutku, lalu mengangguk. Sebuah senyuman terukir di wajah tampannya. Ah, tidak, Raina! Jangan sampai kamu tergoda oleh senyumannya itu! 

Tapi ... Manis! Astaga, Raina, ada apa denganmu? 

"Kenapa geleng-geleng begitu? Pusing?" 

Aku mendongak, kemudian menggeleng saja. Meskipun aku masih saja penasaran dengan objek yang membuat Mas Uji tersenyum-senyum sendiri. 

"Lho, Kak Rain?" Aku menoleh saat seseorang memanggil namaku. 

"Eh, Alfi. Sendirian?" 

Alfi menyalamiku dan Mas Uji. Ia sebenarnya adalah orang yang baik, selama beberapa bulan mereka menikah, aku melihatnya begitu menyayangi Megan. 

"Iya, Mbak. Megan maunya di rumah aja. Kemarin iku

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status