Share

Kembali ke istana

Penulis: Mom Aish
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-07 17:42:25

Tandu yang ditarik oleh dua ekor kuda melewati hutan lebat yang menyeramkan. Hutan dengan banyak pepohonan rindang masih di tambah angin malam yang begitu menusuk membuat suasana begitu mencekam.

Suara gesekan ranting dan dedaunan yang diterpa angin membuat hawa terasa lebih mencekam. Para prajurit juga merasakan hal yang sama.

Bulu kuduk merinding, terlihat sosok hitam kelam dengan tubuh yang amat besar mendekati mereka.

Tandu yang di naiki Ling bergoyang dan hampir saja terbalik. Di saat bersamaan terdengar suara pedang yang saling bergesek.

"Astaga, makhluk apa itu?" Ling terbelalak ketika membuka jendela tandu.

Dia melihat seekor rubah dengan sembilan ekor yang cukup besar. Tingginya kurang lebih dua ratus meter, masih di tambah ekor yang menjulang di langit.

Sepuluh prajurit mencoba melumpuhkan makhluk itu, tapi kekuatan mereka tidak cukup untuk itu. Hanya dengan sekali kibasan ekornya semua prajurit tergeletak.

Ling segera keluar tandu untuk membantu prajurit melawan siluman rubah itu. Pertarungan tidak dapat di hindari. Dengan segenap ilmu Ling yang masih terbilang rendah, dia mencoba melawan siluman itu.

Ling duduk bersila dan mulai membaca mantra, cahaya berwana kuning mulai keluar dari tubuhnya, tak lama kemudian cahaya kuning itu mengarah ke siluman rubah.

"Kau tidak akan bisa melawanku gadis manis," kekeh siluman itu.

Hanya dengan kibasan ekornya, para prajurit terkapar tak berdaya dan hanya menyisakan Ling seorang.

Asap tipis keluar dari tubuh para prajurit yang tidak sadarkan diri. Siluman rubah mulai menyerap inti jiwa para prajurit itu, hingga terlihat jelas kulit mereka menjadi keriput dan menua mendadak.

Ling hanya terpaku ketika makhluk itu perlahan mendekatinya. Sembilan ekor sudah mengembang sempurna dan hendak menyerang Ling.

"Tidak, jangan ... aku mohon," ucap Ling yang bergeser mundur.

Makhluk itu semakin mendekat, salah satu ekor rubah itu mengangkat tubuh Ling. Tubuhnya terasa sakit seperti di sedang di cengkram kuat. Membuat Ling tak sadarkan diri.

"Dewa Naga hitam, sangat menarik." Suara siluman rubah yang berat menggema.

"Sejak kapan kau mulai muncul lagi, ini sangat menarik. Sudah saatnya menyapa teman lamaku," lanjut siluman rubah. Mengeluarkan mantra untuk memanggil pustakanya.

Siluman itu terbang dan membawa Ling yang dia cengkraman dengan ekornya. Sebisa mungkin dia mencari sosok naga itu dengan aroma yang dia cium.

Dia bisa merasakan betapa kuatnya energi naga yang menempel di tubuh gadis itu, pasti naga yang baru saja bangkit itu tidak jauh dari tempatnya saat ini.

Siluman rubah tersenyum penuh kemenangan saat melihat titik merah yang berada di ujung matanya. Dia segera mendarat di titik merah tersebut.

"Ini tidak mungkin, kenapa naga itu malah tinggal di rumah repot seperti ini. Sangat menyedihkan," ucap siluman rubah yang merubah wujudnya menjadi seorang pria tampan dengan rambut berwarna putih.

"Naga hitam, keluarlah! Sampai kapan kau akan bersembunyi di dalam. Lihat apa yang aku bawa untukmu," kekeh siluman itu.

Mendengar keributan di luar, Longwei mengayunkan langkahnya untuk membuka pintu. Matanya terbelalak ketika melihat seorang pria dengan ekor yang mekar di belakangnya.

Di tambah lagi, salah satu ekor itu sedang mencengkram kuat seorang wanita yang dia sayangi.

"Lepaskan dia!" ucap Longwei mengambik pernah yang tak jauh dari jangkauannya.

"Apakah kau lupa denganku, bukankah kita sering berburu bersama?" ucap Siluman itu, dengan santainya dia melangkah mendekati Longwei.

"Setelah aku ingat-ingat, aku tidak pernah memiliki teman sepertimu," ucap Longwei mengayunkan pedang kepada siluman rubah.

Dengan mudah siluman rubah itu menghindar, jelmaan rubah itu merasa heran. Kenapa teman lamanya bahkan tidak mengenal diriny sama sekali.

Dia pikir wanita yang ada di ekornya adalah mangsa yang melarikan diri, ternyata semua salah. Melihat temannya menyerang, siluman itu tidak sungkan untuk mengeluarkan kekuatannya.

"Baiklah jika ingin bermain-main denganku," siluman itu mengeluarkan pedang dari tubuhnya dan mulai menyerang Longwei.

Siluman itu mengayunkan pedang, dengan gesit Longwei menghindarinya djas sekali melawan. Hanya saja kekuatan belum kembali sempurna. Luka yang tadinya tertutup, kini sedikit terbuka dan mengeluarkan cairan merah.

"Ada apa Temanku, apakah kau sudah lelah? Ternyata stelah kau tidur begitu lama, tidak merubah sedikitpun kekuatanmu," ucap Siluman rubah.

Longwei menekuk lututnya dan bertumpu pada pernah yang dia tancapkan di tanah. Dadanya kembang-kempis menahan rasa sakit yang berada di dadanya.

"Bagaimana kalau kita berbagi energi bersama, aku pikir gadis ini cukup memiliki kekuatan untuk memulihkan tenagamu," ucap siluman itu mengembangkan sembilan ekornya.

"Tidak, jangan!" ucap Longwei di tengah napasnya yang masih tersengal.

Tidak ingin mendengar ucapan Longwei, siluman itu melambung tubuh Ling keudara dan mulai menyerap inti jiwa Wanita tersebut.

Mata Longwei terbelalak, dia sudah menyaksikan kematian Qixuang sengaja mata kepalanya sendiri dan sekarang? Dia tidak mungkin hanya diam saja menyaksikan kepergian Wanita yang dia cintai untuk kedua kalinya.

Dengan sisa kekuatannya Longwei mulai bangkit, tidak peduli dengan darah yang terus mengalir membasahi bajunya. Dia mencabut pedang yang tertancap dan mulai menyerang siluman itu kembali.

Tubuhnya terpental saat menabrak lingkaran mantra yang mengunci tubuh Ling, hal ini membuat Longwei semakin tak berdaya.

Kepedihan mulai menyelimuti jiwa Longwei, amarah di hatinya berkobar karena tidak bisa mengubah takdir ini. Tiba-tiba tubuh mengeluarkan cahaya biru yang membawanya terbang.

"Aku tidak akan membiarkanmu membunuh dia untuk yang kedua kali!" teriak Longwei.

Aaa ...

Tubuh Longwei terasa panas dan seketika berubah menjadi seekor naga hitam yang besar dengan napas panas yang keluar dari hidungnya.

"Naga hitam, akhirnya kau mencapai kultivasimu," ucap Siluman rubah tersenyum bahagia.

Longwei memecah lingkaran mantra yang menyegel tubuh Ling dan menaruhnya perlahan di teras rumah. Setelah memastikan Wanita itu aman, naga itu mulai menyerang rubah yang tampak begitu kecil di banding tubuhnya.

Longwei berubah ke wujud manusianya dan mulai membaca mantra, asap tipis berwarna hitam keluar dari telapak tangannya dan mulai menjerat siluman rubah itu.

"Taeching, apakah kau benar-benar melupakanku?" ucap Siluman lirih.

Tali yang mengikat tubuhnya semakin kuat, hanya dengan sekali tarikan lagi, tubuhnya bisa terbelah.

"Aku bukan Teaching," ucap Longwei mengeraskan rahangnya.

"Baiklah, kalau kau bukan Taeching, harusnya kau tidak memiliki simbol naga di balik lengan kananmu," ucap siluman itu mulai kehilangan suaranya.

Longwei segera menyingkapkan bajunya, dan benar. Ada tato naga di sana.

"Sebenarnya, siapa aku?" ucap Longwei yang perlahan membuka tali yang menjerat siluman rubah tersebut.

.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Bangkitnya Kesatria Naga Hitam    Awal pertemuan (END)

    Peperangan antara pasukan langit dan iblis sudah berakhir. Donghae di beri gelar Dewa perang karena berhasil mengalahkan pemberontakan iblis.Saat ini dia melangkah menuju aula kerajaan langit. Raja langit menyambutnya dengan sennag hati, bukan sebagai musuh yang dulu pernah dia rasaan.Bahkan para dewa juga memberi hormat. Dia merasa tersanjung. Akan tetapi tetap saja hatnya mersa sedih. Iblis kalah, hal itu membuat Klannya kehilangan kesempatan untuk hidup.Inti jiwa naga hitam dan rubah menyatu pada dirinya. Meski darah iblis masih mengalir dalam tubuhnya. Itu tidak membuatnya tersisih."Sebagai dewa perang, kau layak mendapatkan penghormatan," ucap Raja langit.Donghae menekuk kedua lututnya dan memberi hormat. Semua ini erlalu berlebihan dalam menyambut kedatangannya."Maaf Raja, hamba tidak bisa menerima semua tanggung jawab ini," ucap Donghae.Semua dewa terbelalak saat mendengar jawaban pria tersebut. Padahal anyak orang yang menginginkanposisi ini. Di tambah dengan posisi kh

  • Bangkitnya Kesatria Naga Hitam    Karma iblis

    Donghae terkapar di tanah dan bersimbah darah. Sementara Ling masihmeratapi nasibnya yang begitu tragis.Rasa cintanya pada Longwei begitu besar, bahkan dia tidak pernah menerima cinta tulus dari pria lain. Tapi apa yang dia dapatkan? Longwei sangat peduli dengan dunia kahyangan dan semua aturannya Dia tida mau melaan takdir padahal dia bisa melakukannya dengan mudah. Tapi Langi tidak pernah mendengarkannya.Ling menatap sekitar. Semua masih sama. Sepuluh pilar yang berdiri tinggi melambangkan betapa jayanya kerajaan ini pada masanya.Kini semua berbeda, kerajaan ini sudah seperti pemakaman masal. Tidak ada rakyata, bahkan orang pun enggan untuk datang ke negari ini.Semua usaha Ayahnya berakhir sia-sia. Ling melempar pandangan ke arah Donghae yang tidak sadarkan diri. Wanita itu melangkah mendekati pria yang terkapar tak berdaya tersebut."Kau harus membaya semuanya" "Aku tidak peduli bagaimanapun caranya. Kau harus bertanggung jawab dengan semua kerusakan yang kau uat,""kau mengh

  • Bangkitnya Kesatria Naga Hitam    Tidak Menyerah

    Tubh Longwei terkapar takberdaya. Darah yang mengalir dari tubuhnya semaki deras. Semua pertolongan tidak mempengaruhi apapun.Sementara itu Donghae dan Qiang masih bertarung.Suara gesekan pedang masih terdengar begitu nyaring. Hati Ling semakin hancu saat pria yang dia peluk memejamkan mata untuk selamanya. Tangis Ling pech sudah."Longwei, aku tidak peduli takdir tidak akan pernah menyatukan kita. Tapi tidak akan rela bila takdir memisahkan kita secepat ini. Aku mohon buka matamu ..." Tedenar isak tangis yang menyayat hati.Teriakan Ling membuat konsentrasi Donghae terpecah. Melihat Donghae yang melempar pandanganya ke arah Ling, Qiang segera menghunuskan pedangnya.Crass ...Lengan Donghae mendapatkan luka dalam saat pedang Qiang berhasil merobeknya. Aliran darah mengalir deras."Sudah aku bilang padamu. Jangan pernah percaya pada wanita. Gunakan otakmu saat memilih keputsan. Kenapa kau masih saja bodoh," ucap Qiang meremehkan."Kau tidak akan pernah tau bagaiaman rasanya karena

  • Bangkitnya Kesatria Naga Hitam    Cinta terakhir

    Butiran abu milik Jiali beterbangan di udara. Abu tersebut membentuk sebuah layar yang menggambarkan sebuah kejadian.Bagai vidio berputar, detik demi detik Longwei di buat terharu saat melihat kehidupannya dulu. Dirinya, Geming, dan Qixuang hidup bahagia. Sampai pada slide terakhir.Di sana dia melihat dengan jelas bagaimana Qiang mencoba membujuk Geming untuk meresap kekuatan iblis.Saat itu Qixuang datang dan berusaha untuk mencegah sahabatnya itu. Tapi ... Geming seakan tuli dan tidak menggubris ucapan wanita tersebut.Bayangan itu hilang saat memperlihatkan Geming yang sudah menjadi iblis dan menyerang kerajaan langit. Di saat itu juga mata Longwei berkaca.Tangan pria itu mengepal kuat. Dia tidak membayangkan orang yang selama ini dia kenal ternyata dalang di balik kehancurannya."Aku tidak percaya kau melakukan ini!" Longwei menahan amarahnya."Memang aku melakukan apa? Aku hanya berbuat apa yang harus aku perbuat," Qiang membalik badan dan menatap tajam Longwei."Aku pastikan

  • Bangkitnya Kesatria Naga Hitam    Terbongkarnya rahasia besar

    Waktu yang ditentukan tiba, setelah perjuangan keras longwei melatih para prajurit langit. Sudah saatnya mereka menujukkan hasil pelatihan tersebut. Ratusan prajurit terbaik kahyangan berjajar di hamparan awan putih. Mereka menunggu instruksi dari sang panglima perang untuk memulai penyerangan.Di kubu berbeda dapat di kerajaan Xuang dan ratusan prajurit sudah siaga menantikan penyerangan dari langit. Iblis Wencheng sudah percaya diri akan menang karena prajuritnya jauh lebih banyak dari pada musuh.Terdengar gemuruh petir. Langit yang tadinya biru bersih kini menghitam. Kilatan petir mulai menyambar. Namun itu tidak membuat prajurit iblis gentar. Mereka tetap berdiri tegak di halaman istana.Wencheng sudah siap dengan kedua pedang pusakanya.Dia tidak peduli seberapa kuat dan banyaknya prajurit langit yang akan menyerang. Yang jelas dia tidak mau rakyat iblis harus tunduk pada aturan langit. Longwei berteriak. Kuda yang yang dia tumpangi segera terbang turun ke bumi dan menuju keraj

  • Bangkitnya Kesatria Naga Hitam    Raja Iblis sesungguhnya

    Longwei terbang menuju istana langit. Pagi ini ada salah satu prajurit langit menyampaikan kabar kalau Raja Langit mengundangnya untuk datang.Beribu bayangan buruk memenuhi kepala Longwei. Pantas saja semalaman dia tidak bisa menutup mata dan tidur dengan nyenyak. Apakah ini ada hubungannya dengan Ling?Longwei mendarat di gerbang istana. Melihat kedatangan sang Panglima. Prajurit utusan Raja datang dan mengantarkannya ketempat Raja Langit berada.Alis Longwei mengkerut saat melihat prajurit melangkah ke arah yang berbeda. Tidak di aula istana kerajaan seperti biasanya. "Kita mau kemana?" Longwei menghadang langkah prajurit."Raja ada di tempat penyimpanan pusaka," jawab prajurit singkat.Tidak mau berdebat Longwei mengikuti langkah prajurit tersebut. Mata pria hanfu putih yang memiliki pedang naga yang menggantung di pinggang menatap ukiran dinding. Terukir senyum kecil pada wajah tampannya. Ingatan Longwei kembali pada masa di mana dia sering berada di tempat ini. Dia, Geming dan

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status