Share

14. B. Janin

Sementara itu di rumah sakit, Ali masih saja muntah-muntah. Berbagai makanan yang masuk ke dalam mulutnya ia keluarkan detik itu juga. Hingga bobot tubuhnya turun drastis. Sang mama dengan sabar merawat Ali, ditemani oleh Farah. Wanita muda itu terlihat sekali peduli pada Ali. Siang, sepulang dari kampus, pasti ia membawakan Ali aneka makanan agar Ali bisa makan. Namun lagi-lagi makanan itu Ali muntahkan. Emir pun tak kalah peduli pada kondisi Ali yang semakin hari semakin payah.

"Kamu sakit apa sih, Li? Hiks...," isak Bu Miranti menatap lemah tubuh anaknya yang terbaring di brangkar rumah sakit.

"Sabar, Tante. Kita doa terus dan usaha. Nanti coba Farah ngomong sama temen tante Farah seorang dokter penyakit dalam. Minta Ali dipindahkan ke sana saja," tutur Farah penuh ketulusan.

"Terimakasih Farah, tante juga bingung ini jadinya bagaimana," sahut Bu Miranti sedih.

"Assalamualaykum," Emir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status