Share

Ingin Ikut Merasakan Jadi Orang Kaya.

"Anak-anak lihat kalian suka coklat dan buah kan. Sini kalian boleh ambil tapi makan di sini saja."

Dengan kasar aku buka bungkus bingkisan yang mereka bawa. Lalu meletakkan semua makanan dan buah itu keatas meja, seperti dugaanku kedua anak itu berebut seperti tidak pernah di beri jajan oleh ibunya.

"Eh ...mau kemana? Kalau makan duduk. Kalau tidak nanti bibi ambil, dan menyimpannya kedalam lemari kalian tidak boleh minta."

Aku menahan agar kedua anak itu tidak lari kebelakang, biar mbak Ana penasaran lihat taman belakang rumah ini.

"Mereka masih anak-anak, Ris. Biarkan melihat rumah kita."

Deg ...aku terkejut lalu menatap mas Bayu. Bisa-bisanya dia bilang rumah ini rumah kita, berarti dia merasa punya hak di rumah ini.

"Rumah kita kapan kau beli rumah ini, Bayu? Bapak beli rumah ini tidak pernah menerima sepeserpun uang darimu. Jangankan uang, merasakan makanan yang kau beli saja belum pernah."

Bapak duduk dan menatap mas Bayu yang tampak gugup. Kami menarik napas melihat kejadian se
Winarsih_wina

Sambil menunggu update bab terbaru. Bisa baca juga cerita saya yang lainnya. 1 . Istriku Minta Cerai Setelah Aku Tagih Hutangnya (tamat) 2. Kunci Brangkas Rahasia Suamiku (tamat) 3. Maaf, Aku Pantang Cerai (ongoing)

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
ridzabdulah
Thor jgn kebanyakan ngebacot Napa ..buka episodenya byk guna koin tpi cerita disetiap episodenya pendek sbb bacotan lo lebih panjang disetiap akhir episodenya.........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status