Share

Reinhard mulai mencari Kara

Reinhard menatap pintu kayu ebony berharap terbuka dan seorang perempuan masuk menggunakan topi baseball, kacamata hitam, masker, lalu duduk terburu-buru kemudian bibirnya membuka mengeluarkan suara serak yang menjadi ciri khasnya. Aku ingin menanyakan sesuatu hal padamu. Ia mengatakan setiap kalimat dengan nada cepat seakan waktu terlalu berharga jika tidak digunakan sebaik mungkin.

Apa kabarmu Kara, hampir dua minggu berlalu. Tak ada kabar dari perempuan yang nyaris serupa dengan wanita yang masih menyita tempat terbesar dihatinya. Reinhard mengetuk pinggiran meja dengan jari. Membentuk irama membuat pikiran melayang pada sosok Amara Bunga Kayla. Setelah melewati masa sekolah tanpa pernah berpacaran. Ia menemukan gadis memikat ketika duduk di bangku kuliah.

Amara memiliki kecantikan yang tak biasa membuat wajahnya melekat kuat di ingatan. Sungguh sulit menolak pesona dirinya. Bagi lelaki normal yang belum pernah tertarik dengan perempuan selama sekolah. Amara berhasi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status