Share

Pertemuan dengan Wanita Misterius

Keesokan paginya Leo langsung tancap gas menuju lokasi kebakaran perkebunan yang dilaporkan Sheriff kemarin. Sepanjang perjalanan dia mencatat rincian informasi dari para saksi.

Diduga kebakaran terjadi pukul 4 dini hari saat seluruh keluarga John Miller sedang tidur. Beruntung anak pertama John yang kamarnya menghadap perkebunan terbangun karena mendengar suara ledakan. Dia sempat melihat kobaran api sebelum membangunkan anggota keluarga yang lain.

Kebakaran menghanguskan hampir 3/4 hektare lahan perkebunan milik John. Diduga besar kejadian ini bukan kelalaian atau kecelakaan belaka mengingat kondisi tanah yang lembab serta udara dingin di pagi buta. Diperkirakan kerugian materi mencapai ribuan keping emas, belum trauma psikis yang dialami korban.

Leo mengendus-endus sisa puing yang mengepulkan asap tipis. Bau hangus masih tercium pekat di area itu. Dia berkeliling mencari jejak atau petunjuk apapun yang mungkin terlewat dari olah TKP sebelumnya.

Bosan berjalan tanpa hasil berarti, Leo memutuskan mampir sejenak ke pemakaman kota untuk melepas penat. Siapa tahu bisa dapat ide cemerlang selama kontemplasi di antara para arwah.

Ketika melintasi area pemakaman yang tampak angker itu, Leo melihat sesosok wanita bergaun hitam berdiri di depan sebuah makam tua. Rambut blonde panjangnya melambai tertiup angin senja yang dingin. Penampilan wanita itu anehnya kontras dengan suasana suram area pemakaman. Gaun gothic hitamnya tampak elegan dan mahal, juga make up wajahnya yang natural tapi mewah.

Didorong rasa penasaran, Leo memberanikan diri menyapa sang wanita. "Selamat sore, Nona. Sedang mengunjungi kerabat yang telah tiada?" sapanya sopan.

Wanita itu menoleh. Leo terpana sejenak oleh kecantikan alami wajah porselennya yang putih bersih tanpa noda. Bibir tipisnya yang merah merekah tersenyum samar ketika menatap Leo dengan sepasang mata kelabu kebiruan yang indah.

"Ya, aku sedang berziarah ke makam ibuku," sahutnya datar. Leo melirik batu nisan di hadapan si wanita. Emily Rosewood, begitu tulisan yang terukir di sana. Meninggal 15 tahun silam.

'Nama belakangnya sama dengan klan pemilik Kota Senja. Apa dia salah satu anggota bangsawan itu?' batin Leo penasaran. Tapi cepat-cepat ditepisnya pertanyaan itu demi kesopanan.

"Turut berduka cita atas wafatnya Nyonya. Apa Nona sendirian? Sudah sore, berbahaya jika Nona pulang terlalu larut," ujar Leo perhatian.

Si wanita terkekeh anggun, sama sekali tidak terpengaruh peringatan Leo. "Terima kasih, Letnan. Tapi aku tidak takut pada apapun di kota ini, termasuk makhluk halus yang konon bersarang di area ini," sahutnya tenang.

Mendengar itu Leo jadi sedikit bergidik. Selain aura misterius yang menyelimuti wanita ini, ucapannya barusan seolah menyiratkan dia tahu banyak rahasia gelap Senja melebihi orang kebanyakan.

Si wanita tiba-tiba tersenyum manis, membuyarkan lamunan Leo. "Nah, sudah sore. Sebaiknya aku pulang dulu sebelum gerbang ditutup," ujarnya seraya melenggang pergi.

"Eh, tunggu Nona!" cegah Leo. "Boleh saya tau nama Anda?"

"Panggil saja Emily," sahut si wanita tanpa menoleh lagi. Gaun hitamnya yang elegan berkibar ditiup angin senja. Menyisakan Leo yang mematung dengan segudang tanda tanya memenuhi benaknya.

***

Keesokan paginya di kantor, Leo segera melaporkan perkembangan penyelidikannya pada Sheriff Rogers. Namun perhatiannya lebih tertuju pada sosok misterius yang ditemuinya kemarin sore.

"Jadi begitulah Pak, saya belum menemukan petunjuk berarti soal pelaku pembakaran kebun. Tapi kemarin saya sempat bertemu seorang wanita aneh di area pemakaman," cerita Leo.

"Siapa dia? Kenapa kau bilang aneh?" tanya Sheriff Rogers penasaran.

"Namanya Emily Rosewood. Apa Anda kenal dengannya?"

Wajah Sheriff kontan memucat pasi mendengar nama itu. Dia sampai terbatuk-batuk heboh menyemburkan asap cerutunya. "A-apa?! Rosewood katamu?! Darimana kau bertemu wanita itu?!"

Leo mengernyit heran melihat reaksi berlebihan atasannya itu. "Memangnya ada apa dengan keluarga Rosewood? Apa mereka semenakutkan itu?"

"Bukan begitu, Nak! Keluarga bangsawan itu sangat misterius dan penuh kuasa gelap! Percayalah, sebaiknya kau jangan cari gara-gara dengan mereka!" desis Sheriff panik.

Kening Leo berkerut makin dalam. Firasatnya semakin kuat ada rahasia besar yang tersimpan di balik kekayaan dan kekuasaan klan Rosewood ini. Dan tampaknya Sheriff enggan membeberkan detailnya pada orang luar seperti dirinya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status