๊ณต์œ 

79. Bukti

์ž‘๊ฐ€: Poepoe
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2024-11-19 12:23:32

Ponsel Thomas berdering-dering saat dia sedang fokus mengikuti taksi online yang membawa Kirana.

Namun, deringan ponselnya yang terus menerus seolah menandakan ada hal penting yang harus disampaikan.

Thomas melirik sekilas ke layar ponselnya. Nama Melinda muncul di sana. Mau tak mau Thomas akhirnya mengangkat telepon itu.

โ€œYa, Ma. Ada apa?โ€ Thomas menaruh ponsel di antara bahu dan telinganya.

โ€œKamu di mana? Cepat pulang, ada yang ingin Mama sampaikan. Penting,โ€ tandas Melinda tanpa basa-basi.

โ€œAkuโ€ฆ ada hal penting juga yang harus kuselesaikan, Ma. Setelah itu, aku pulang.โ€

โ€œTunggu, Thomas. Al sakit. Dia demam.โ€

โ€œHah? Kok bisa? Tadi pagi dia baik-baik saja.โ€ Thomas terheran. Matanya kini mencari-cari keberadaan taksi itu yang menghilang begitu saja.

โ€œMakanya, cepat pulang.โ€

Cit!

Tiba-tiba, ban mobil Thomas berdecit keras. Dia memekik seiring dengan tubuhnya yang terantuk ke depan.

โ€œAstaga, Thomas! Apa yang terjadi?!โ€ Pekik Melinda dari seberang sana.

Thomas menarik napasnya perlahan.
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

๊ด€๋ จ ์ฑ•ํ„ฐ

  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 80. Pilihan Thomas

    Gian nampak terkesiap begitu melihat kedatangan Thomas di toko rotinya.Penampilan pria itu sontak mengalihkan beberapa pengunjung. Tubuh Thomas menjulang. Kedua matanya bersembunyi dari balik kacamata hitamnya.Bergegas Gian menghampiri pria tersebut. Gian tahu Thomas datang ke sini bukan untuk membeli rotinya.Saat Gian berdiri di depan Thomas, pria itu langsung membuka kacamata hitamnya. Dan kini tatapan mereka saling bersirobok.โ€œApa yang membawamu kemari?โ€ Tanya Gian tanpa basa-basi.Thomas pun mengedarkan pandangannya ke toko roti itu.โ€œMencari Kirana?โ€ tukas Gian lagi.โ€œAku yakin kamu tahu di mana keberadaan wanita itu kan?โ€ Thomas memandang Gian dengan tajam.โ€œApa urusannya denganmu?โ€ Gian mendengus pelan. Lantas Gian bersedekap sambil mendongakkan dagunya. โ€œAku sudah mengetahui semuanya. Kirana sendiri yang menceritakannya padaku.โ€Rahang Thomas nampak mengeras.โ€œKamu menjadikannya alat untuk melahirkan keturunan bagi keluargamu, iya kan?โ€โ€œAku tidak pernah memaksakan hal itu

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-20
  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 81. Mari Bercerai

    Kirana bisa merasakan gerakan tubuh Thomas yang mendekat ke arahnya.Lalu kedua tangan Thomas menyentuh pundak Kirana.Kirana bergeming, membiarkan sentuhan hangat itu membuka kembali memorinya bersama Thomas.โ€œAku akan menceraikan Vivian dan kembali padamu,โ€ desis Thomas dari balik punggungnya.Kirana menarik napasnya dalam-dalam sebelum akhirnya memutar tubuhnya, menatap binar lembut yang terpancar dari mata Thomas.โ€œTidak. Itu enggak adil bagi Vivian. Teruskan hidupmu bersamanya, Thomas. Jaga anak kita.โ€โ€œAku enggak pernah mencintai Vivian, kamu tahu itu.โ€โ€œTetap saja, dia wanita yang setia. Kamu enggak boleh melukai hatinya.โ€Kirana hendak pergi menjauh, namun dengan sigap Thomas menarik tangan Kirana.โ€œAku mencintaimu dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu,โ€ suara Thomas terdengar tegas dan dalam.Sebenarnya, Kirana juga ingin menghabiskan hidupnya bersama Thomas, tapi cinta mereka terasa begitu mustahil.โ€œKalau kamu memilihku, kamu akan kehilangan segalanya, Thomas, b

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-20
  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 82. Rencana Terakhir

    Bulan purnama penuh menggantung di langit yang gelap, menyinari malam yang kelam.Angin dingin berembus, menggerakkan helaian rambut Vivian.Berkali-kali, wanita itu merapatkan mantel tebalnya, menghalau udara dingin yang menyergap. Dalam cahaya yang minim, dia sedang menunggu seseorang.Suara derap langkah yang mendekat terdengar. Bayangan besar itu pun muncul, membuat Vivian menegakkan punggungnya dengan siaga.โ€œVionaโ€ฆโ€ Suara serak pria bertubuh besar itu terdengar. โ€œBenar kan?โ€Vivian mengangguk. โ€œKamu bisa melakukannya kan?โ€Pria itu tertawa kecil. โ€œAku sudah berkecimpung di bisnis gelap ini selama puluhan tahun. Jadi, kamu enggak perlu meragukan kemampuanku. Mana uangnya?โ€โ€œTa-tapiโ€ฆ aku benar-benar bisa mempercayaimu kan?โ€ Suara Vivian nampak gemetar. Ini kali pertamanya dia berhadapan dengan seorang pembunuh bayaran.Pria itu menghela napas berat. โ€œTentu. Sembilan dari sepuluh targetku pasti mati.โ€Lalu Vivian menyerahkan sebuah amplop coklat. โ€œItu targetnya.โ€Tangan besar pria

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-21
  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 83. Ketakutan Sandra

    Sandra merasakan darahnya mengalir begitu deras. Dirinya masih mematung di depan meja Robert.โ€˜Di-Dia sudah menemukan anaknya?โ€™ Batin Sandra panik.โ€œBagaimanaโ€ฆ bagaimana bisa anakmu masih hidup, Robert?โ€ Suara Sandra terdengar begitu parau. Robert mengembuskan napas berat. โ€œAku menemukan keberadaan Ratna.โ€โ€œA-Anakmu?โ€ Tanya Sandra lagi. โ€œKa-Kamu sudah menemukannya?โ€Robert menggeleng lemah. โ€œRatna bilang dia tidak tahu apa-apa soal malam itu. Kesaksiannya masih sama.โ€โ€˜Astagaโ€ฆโ€™ Batin Sandra lega.Lututnya sudah lemas dan hampir saja Sandra ambruk di lantai.โ€œJadi, kamu akan menghentikan pencarianmu?โ€ Sandra kini berujar dengan tenang.โ€œYa. Mungkin aku akan mati tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi di malam ituโ€ฆโ€ tukas Robert lirih. โ€œSemua pintu kemungkinan untuk mengetahui nasib putriku yang hilang sudah tertutup.โ€Sandra bergerak ke samping Robert dan mengusap pelan pundak lelaki tua yang sakit-sakitan itu.โ€œSudahlah, Robert. Kamu harus ikhlaskan semuanya. Mungkin, memang benar ke

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-21
  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 84. Kesedihan yang Mendalam

    โ€œPagi ini telah terjadi tabrak lari. Pengemudi ditengarai mabuk karena terlihat oleh beberapa saksi mata mobil melaju dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya menabrak seorang ibu hamil yang sedang menyebrang.โ€Setelah narasi yang dibawakan oleh reporter itu selesai, kini kamera mengarah pada ceceran darah yang membekas di aspal.Di atas ranjangnya, napas Vivian tertahan. Mata dan telinganya terus terpaku menonton berita itu.โ€œKorban yang sedang hamil tua sudah dilarikan ke rumah sakit dan dalam keadaan sekarat. Sekarang, kami akan mewawancarai salah satu saksiโ€“โ€Vivian mematikan layar televisi di kamarnya.โ€œSekarat? Seharusnya dia mati,โ€ geramnya. Secepat kilat, Vivian menyambar ponselnya yang ada di atas nakas, menghubungi pria itu. โ€œYa,โ€ suara serak itu pun terdengar dari seberang sana.โ€œDia sekarat!โ€ Desis Vivian. โ€œKamu seharusnya melindasnya sekali lagi, tolol! Bagaimana kalau dia masih hidup? Sialan!โ€Terdengar helaan napas dari pria itu. โ€œKeburu ketahuan. Aku enggak bisa menga

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-22
  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 85. Hari yang Kelam

    Dua orang dari pihak berwajib itu mencengkram erat kedua tangan Vivian. Dengan sekuat tenaga, Vivian mencoba untuk memberontak.โ€œTidak! Lepaskan aku! Lepaskan!โ€ Kedua mata Vivian seketika membuka lebar. Dia bisa merasakan keringat yang mengalir di pelipisnya. Napasnya memburu keras dengan jantung yang berdetak cepat.โ€œSialanโ€ฆโ€ Vivian bangkit sambil menyeka keringatnya, bersandar di kepala ranjang. Ketakutan merayap ke dalam dirinya sampai-sampai ketakutan itu ikut terbawa mimpi.Dia lantas mengecek ponselnya. Tidak ada pesan atau panggilan apapun.Sekarang Vivian bisa bernapas lega. Lalu dia mencoba memejamkan matanya namun dirinya tetap terjaga hingga pagi menjelang.Kedua kantung mata wanita itu pun terlihat jelas. Kepalanya berdenyut-denyut kencang karena kurang tidur.Dari balik kacamata hitam yang bertengger di wajahnya, Vivian memindai ruangan demi ruangan di rumah sakit itu. Sampai dia menyenggol bahu seorang wanita setengah baya yang bertampang lesu.Wanita itu terisak dan be

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-23
  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 86. Sebuah Surat

    Di luar sana hujan turun dengan lebatnya. Hantaman angin kencang, membawa tetesan air hujan itu membentur kaca jendela ruang rawat di mana Kirana berada.Namun, berbeda dengan keadaan yang riuh di luar, di dalam sini mereka tenggelam dalam kesunyian.Kirana, yang bersandar di kepala ranjang, sedari tadi masih mencerna perkataan Mirah. Thomas pun nampak masih belum pulih dari keterkejutannya.Di sepanjang perjalanan, pikiran bahwa ternyata Kirana adalah anak angkat memenuhi benaknya.Lantas, siapa orangtua Kirana sebenarnya? Dari mana asal-usulnya?Sampai akhirnya Mirah merogoh tasnya lalu bergerak ke arah ranjang.โ€œMaafkan Budeโ€ฆโ€ suara Mirah terdengar serak. โ€œSelama ini, Bude terpaksa menyembunyikan kebenarannya darimu.โ€Mirah menjulurkan sebuah amplop putih ke hadapan Kirana.Kirana pun mengernyit sambil menatap sayu Mirah.โ€œIni adalah surat terakhir Ratna untukmu. Bude enggak tahu apa isinya. Bacalah,โ€ terang Mirah.Kirana mengambil amplop itu dan memperhatikannya dengan seksama. Mu

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-24
  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 87. Kebenaran

    Dada Robert mulai berdetak lebih cepat dari biasanya. Napasnya menderu-deru membaca setiap baris pengakuan Ratna yang dia tuangkan di kertas itu.Satu tangan Robert mengepal erat permukaan sprei ranjang rumah sakit begitu Ratna bercerita soal keterlibatan Sandra.โ€œTidakโ€ฆ tidak mungkin. Wanita itu pasti sudah gilaโ€ฆโ€ suara Robert terdengar parau. โ€˜Aku benar-benar minta maaf, Tuan Robert. Asal Tuan tahu, rasa bersalah terus menghantuiku. Alasan kenapa aku baru memberi tahu Tuan soal ini setelah kematianku adalah karena aku takut anakkuโ€“maksudku anak kandung Tuanโ€“akan membenci diriku. Akuโ€ฆ aku tidak bisa memberinya kehidupan yang layak padanya. Semua karena keegoisanku. Sekali lagi, maafkan aku, Tuan.โ€™Sampai akhirnya kalimat terakhir itu membuat Robert sangat syok.โ€˜Kiara. Aku mengganti namanya menjadi Kirana. Ya, Kirana adalah anak Tuan dan Nyonya Sophia.โ€™Napas Robert pun menjadi begitu sesak. Seketika pintu kamar rawat inap Robert membuka dan Vivian muncul.โ€œPa, maafkan aku. Aku bar

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2024-11-25

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 98. Halo, Kehidupan Baru (END)

    Kirana memandangi pantulan dirinya di depan cermin.Gaun putih berekor panjang itu nampak berkilau diterpa cahaya matahari yang menerobos melalui jendela.โ€œCantik sekaliโ€ฆโ€ ucap Melinda, muncul dari balik punggung Kirana.Leher jenjang Kirana terlihat jelas karena rambutnya digelung ke atas. Lantas, Melinda mengaitkan liontin emas di leher Kirana.Setelah mengetahui semuanya, Melinda dan Sutono merasa begitu malu serta bersalah.Perempuan yang dulu mereka rendahkan itu ternyata anak seorang konglomerat. Saat Thomas mengutarakan untuk menikahi Kirana setelah resmi bercerai dengan Vivian, Melinda dan Sutono akhirnya meminta maaf dengan tulus pada Kirana.Dan sekarang rasa bangga menyelimuti hati Melinda. Kirana nampak begitu anggun dan menawan. Kecantikannya terpancar walau gaunnya tidak terlalu mewah seperti pernikahan Vivian.โ€œMa!โ€ Seketika Al muncul dengan langkah mungilnya, bergerak ke arah Kirana.โ€œSayang!โ€ Senyum Kirana langsung merekah.Kedua tangan Al menggapai ke atas, pertanda

  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 97. Aku Pergi, Selamat Tinggal

    Sinar matahari pagi menyorot masuk melalui jendela kaca kafe yang besar itu.Di meja yang berada di sudut kafe, Kirana dan Vivian duduk berhadapan.Selama beberapa saat kecanggungan menguar di udara. Vivian nampak tertunduk dalam. โ€œMaafkan akuโ€ฆโ€ Akhirnya Vivian berani mengutarakan niatnya. Suaranya terdengar bergetar dan penuh penyesalan. โ€œMaafkan aku, Kirana. Aku sudah memperlakukanmu begitu buruk.โ€Senyum tipis terukir di wajah Kirana. Helaian rambut wanita itu bergerak pelan. โ€œTidak, seharusnya aku yang minta maaf padamu. Aku paham kenapa kamu membenciku. Itu karena aku telah merebut Thomas darimu. Aku tahu, kamu begitu mencintai Thomas. Jadi, maafkan aku.โ€Vivian mendongak. Kedua bola matanya kini nampak sayu, tidak seperti dulu yang penuh ambisi dan terkadang berkilat penuh amarah juga kesombongan.โ€œKamu enggak perlu minta maaf padaku. Kalian saling mencintai dan Thomas memang berhak mendapatkan wanita seperti dirimu, Kirana. Aku enggak layak untuk Thomasโ€ฆโ€ Lantas, kedua tangan

  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 96. Kesempatan Kedua

    Samar-samar Vivian menangkap suara alat detak jantung yang berirama.Kedua kelopak matanya terasa begitu berat untuk membuka. Saat akhirnya di berhasil, cahaya putih seakan menusuk pandangannya.Kepalanya lantas berdenyut nyeri.Vivian merasa tubuhnya kaku. Selang melintang di wajahnya. Dia mencoba untuk mengerang, namun suaranya seakan tertahan di tenggorokan.โ€œErrghโ€ฆโ€ erang Vivian pada akhirnya.Beribu pertanyaan menyerbu benaknya. Apa yang terjadi pada dirinya? Kenapa dia bisa terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit yang begitu dingin.Seketika seorang perawat datang, mengecek keadaan Vivian. Wanita itu tidak bisa mendengar jelas apa yang dikatakan perawat itu pada rekannya.Sampai seorang dokter yang mengenakan jas putih datang mendekat.Dokter itu mencondongkan tubuhnya ke arah Vivian, membuka lebar kedua kelopak matanya sambil menyinarinya dengan senter yang terang.Lalu, dia berujar tepat di telinga Vivian. โ€œIni keajaiban. Kamu selamat, Vivian. Kamu telah sadar dari tidurmu

  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 95. Skandal

    Seharusnya, Kirana tidak merasa gelisah seperti ini. Namun, entah kenapa, tangannya tetap gemetar saat membuka amplop yang berisi hasil tes DNA antara dirinya dengan Robert Winarta.Robert, yang duduk di seberang Kirana, nampak tersenyum lega saat melihat hasilnya.Kirana memang benar anak kandungnya. Dia sudah yakin soal itu.Pengacara Robert lantas menyerahkan beberapa lembar dokumen di hadapan Kirana.โ€œSekarang, kamu adalah Kirana Winarta,โ€ tukas pengacara itu. โ€œWalau masih butuh proses untuk mengganti namamu di setiap dokumen.โ€Kirana menatap lembaran kertas ini. Keningnya agak mengernyit.โ€œTanda tanganilah, Nak. Itu hakmu. Aku akan mewariskan setengah hartaku untuk dirimu,โ€ ucap Robert.โ€œTapiโ€ฆโ€โ€œAku akan sangat marah kalau kamu menolak untuk menandatanganinya,โ€ ancam Robert dengan nada bercanda.Dengan sedikit keraguan, Kirana akhirnya membubuhkan tanda tangannya.โ€œKamu sah menjadi pemegang saham terbesar di Winarta Holdings. Selamat, Kirana.โ€ Pengacara Robert menjabat tangan Kir

  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 94. Kenyataan Pahit

    Sambil mendekap dokumen adopsinya, Vivian melangkah masuk ke dalam panti asuhan itu, tempat di mana ibu kandungnya yang tidak bertanggung jawab menyerahkan dirinya sewaktu bayi.Berkat donasi Robert setiap tahunnya, fasilitas di panti asuhan itu cukup mumpuni.Mata Vivian berkeliling, memandangi para penghuni panti.Sampai akhirnya, Vivian berhadapan dengan pengurus panti yang mungkin berusia lima puluh tahunan awal.Wajah wanita itu sangat ramah saat menyambut kedatangan Vivian.โ€œAku ingin mengetahui soal ibuku,โ€ ucap Vivian tanpa basa-basi sambil menyerahkan dokumen adopsinya.Wanita itu mengeceknya dengan seksama. โ€œAh, kamuโ€ฆโ€ Wanita itu mendongak sambil tersenyum lebar. Sorot matanya begitu bahagia. โ€œAku ingat betul, ibu kandungmu datang berpuluh-puluh tahun lalu dan menyerahkanmu ke sini. Sekarang, kamu sudah tumbuh jadi wanita yang cantikโ€ฆโ€โ€œDi mana dia?โ€ Tanya Vivian dingin.Pengurus panti itu lalu beranjak ke sebuah lemari besar, mencari-cari sesuatu.Setelah beberapa saat, dia

  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 93. Asal Usul yang Sebenarnya

    Napas Robert tertahan, begitu pula dengan Thomas.Mereka mengira Vivian sudah terlelap. Namun siapa sangka, perempuan itu kini bergerak mendekat ke arah mereka.Wajahnya diselimuti rasa penasaran yang mendalam.โ€œRahasia apa yang Papa dan Mama sembunyikan selama ini?โ€ Desak Vivian lagi. โ€œDan hal penting apa yang ingin Papa sampaikan padaku?โ€Robert menelan ludahnya dalam-dalam. Dia menarik napas sejenak. Sepertinya dia memang harus memberi tahu apa yang terjadi secepatnya. โ€œDuduklah,โ€ pinta Robert pada akhirnya. โ€œAku akan menceritakan semuanya padamu.โ€Jantung Vivian jadi berdetak cepat. Dia merasa apa yang akan dikatakan Robert adalah sesuatu yang buruk. Apalagi dia sempat mendengar Robert memanggil Sandra dengan sebutan wanita sialan.Seumur hidupnya, Vivian selalu menyaksikan keharmonisan kedua orangtuanya. Apa mereka selama ini hanya berpura-pura? Pikiran Vivian pun terus berkecamuk.Sadar diri, Thomas beranjak, membiarkan Vivian dan Robert berdua saja.Tetapi, secara mengejutkan

  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 92. Akhir Hidup

    Robert Winarta akhirnya kembali ke kediamannya.Dia menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya turun dan masuk ke dalam rumahnya.Dadanya berdebar kencang, sedikit gelisah bercampur dengan amarah. Sebentar lagi, dia akan melihat Sandra, istrinya, yang selama ini menyimpan rahasia yang begitu kelam.Bagaimana mungkin Sandra bisa sejahat ini terhadapnya? Apa jangan-jangan Sandra yang membuatnya mabuk malam itu sehingga mereka akhirnya berhubungan di kamar hotel?Semua itu sebentar lagi akan terjawab.โ€œAl!โ€ Vivian melambaikan tangannya pada Al yang baru keluar dari kamarnya bersama seorang pengasuh. โ€œKakek sudah pulang. Ayo, beri kakek pelukan.โ€Pengasuh itu menyerahkan Al pada Vivian.Dan saat memeluk Al, Robert merasa seharusnya anaknya Kirana-lah yang berhak ada di rumah ini.Setelah itu, Al bermain di taman belakang. Sementara Robert duduk di ruang tengah bersama Thomas yang baru saja tiba.โ€œPanggil Mamamu, Vi,โ€ titah Robert. โ€œAku harus bicara padanya. Dan ada hal penting juga yang i

  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 91. Penentuan

    Derap langkah Vivian menggema di sepanjang selasar rumah sakit.Rambut wanita itu nampak berkibar-kibar karena jalannya yang cukup tergesa. Wajahnya nampak masam dengan tatapan tajam.Sampai akhirnya langkah Vivian terhenti tepat di depan kursi roda Kirana.Kedua mata mereka pun beradu. Vivian melempar tatapan nyalang, sementara Kirana hanya menatap datar perempuan di hadapannya ini.Lalu Vivian menatap Thomas yang berdiri di belakang Kirana, juga Mirah yang ikut mendampingi Kirana. Wanita itu mengembuskan napas kasar.โ€œKuharap kamu enggak lupa, Thomas, kalau kamu masih jadi suamiku. Tapi dirimu malah sibuk mengurusi wanita culas itu. Kamu bahkan melupakan Al, anakmu sendiri,โ€ sindir Vivian.โ€œDi mana Papaku? Seharusnya dia datang untuk mengambil sampel kan?โ€ Kemudian Vivian mengedarkan pandangannya ke sekitar.โ€œPapamu ada di dalam ruangan itu,โ€ dagu Thomas mengarah ke ruangan yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri. โ€œSampelnya sedang diambil. Kirana sudah melakukannya dan setelah i

  • Bayi 5 Miliar sang Presdirย ย ย 90. Setelah 26 Tahun

    Mirah menatap Kirana dengan iba karena wajah perempuan itu terlihat sangat sendu.Rasa bersalah juga terus menghantui Mirah karena selama ini dia menutupi kebenarannya.โ€œMaafkan Budeโ€ฆโ€ ujar Mirah untuk yang kesekian kalinya. Kirana mengalihkan tatapannya dari luar jendela, menatap budenya. Wajah Mirah nampak begitu lesu.Kirana pun mencoba untuk tersenyum. โ€œSemua bukan salah, Bude. Akuโ€ฆ aku hanya butuh waktu untuk menerima semua ini.โ€Mirah lantas beranjak ke pinggir ranjang Kirana. โ€œBude enggak tahu kalau Ratna ternyata bersekongkol untuk menutupi kejahatan di malam itu. Bude enggak habis pikir Ratna bisa berbuat seperti itu. Mungkin dia sudah putus asa ingin punya anakโ€ฆโ€Kirana menghela napas pelan.โ€œTapi, walau bagaimanapun juga, aku akan selalu menganggap ibu sebagai ibuku. Ibu yang membesarkanku dengan susah payah. Dan sepanjang hidupku, aku merasakan kasih sayang dari Ibu. Aku enggak menyalahkan Ibu, Budeโ€ฆโ€Mirah jadi terharu. Dia mengusap rambut Kirana. โ€œKamu memang anak yang

์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status