Share

Chapter 22 Pregnant

BUGH!

“BERENGEK!”

Iskander terjatuh saat Can sudah lebih dulu melayangkan pukulannya. Pria itu dengan emosi yang sudah ditahannya sejak kemarin, lalu datang ke kediaman Iskander untuk mengambil ponselnya dan juga mengutuk pria itu.

Pria itu menyeka sudut bibirnya yang berdarah dan terkekeh pelan. Ia menatap Can yang berdiri dengan napas tersengal. “Jadi, kau sudah tau apa yang kulakukan kemarin?” tanyanya menantang, tidak menutupi hal tersebut.

Ia bisa melihat rahang Can yang mengetat. Sebisa mungkin dirinya langsung berdiri dengan berpegangan pada kepala sofa. Dirinya duduk tenang di ruang keluarga dan mendapati Can sudah lebih dulu memukulnya.

Ternyata, Can sangat berbahaya jika sedang marah. Ia bahkan tidak mengenal seorang Yavuz Can Sener yang begitu tenang.

“Bagaimana dengan obat perangsang itu? Kau ketagihan untuk memakainya lagi?”

“Berengsek!” teriak Can dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status