Share

Chapter 50 Tears

Can memandang lekat gelang yang lima belas menit lalu diberikan Ayse. Mereka menyelesaikan makan malam dan perbincangan ringan, lalu setelahnya Can memutuskan kembali ke unit. Sekarang, ia berdiri di pembatas balkon, menikmati keindahan Kota Istanbul di malam hari.

Beberapa keluarga terdekatnya berada di kota ini. Tapi, ia hanya mengunjungi sesekali ataupun sekadar urusan pekerjaan.

Benar yang dikatakan Ayse. Ia memang bertandang untuk kali pertama setelah kepulangannya dari negeri orang, datang ke sini hanya untuk mencari Ayse.

Masih segar diingatannya mengenai tubuh perempuan itu yang nyaris dilecehkan di salah satu klub ternama. Pria itu membuang napas kasar, masih tidak terima perlakuan pria lain yang selalu mencari celah untuk membuat Ayse bisa mendapatkan mimpi terburuknya.

Ia tidak pernah suka melihat pria yang merusak tubuh perempuan lain. Can selalu menekan dalam benaknya, tapi justru ia harus melakukannya

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status