Share

Bab 102. Regret

“Daddy ingin pergi ke mana?” Rikkard yang baru saja bangun tidur, menatap Xander yang sudah rapi seperti ingin pergi. Bocah laki-laki itu mengerjapkan mata beberapa kali, tatapannya begitu polos hingga mampu menyihir semua orang yang ada di sana.

“Sayang, Daddy-mu harus pulang ke rumahnya.” Audrey yang ada di samping Rikkard memberikan pengertian pada Rikkard. Pasalnya, tak mungkin Xander bermalam lagi di sini. Lebih tepatnya, Audrey tak ingin Xander bermalam di apartemennya lagi. Sudah cukup satu malam saja! Audrey tak tenang jika Xander berada di apartemennya.

“Kenapa kita tinggal terpisah?! Daddy dan Mommy harus tinggal di tempat yang sama. Tidak boleh terpisah!” Rikkard ngamuk mendengar ucapan Audrey. Bocah laki-laki itu menggulingkan badannya ke lantai seraya berteriak-teriak tak mau tinggal berpisah dengan sang ayah.

“Rikkard, jangan seperti itu, Nak.” Audrey hendak menggendong Rikkard, namun Xander lebih dulu menggendong Rikkrad.

Audrey tak bisa berbuat apa pun kalau Rikkard
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status