Share

Bab 6

aku selalu ingin seperti air yang mengalir tanpa beban dan tanpa paksaan dari siapapun. Dan terkadang aku juga ingin hidup seperti burung  yang dapat terbang dan berpindah sarang kemana ia suka,  dan pertanyaannya apakah bisa?????? Mustahil bukan.

Terkadang aku ingin lari dari kenyataan hidupku tapi tidak bisa karena semua sudah terjadi dan sudah berjalan dengan seperti ini.  Dan terkadang aku selalu merasa menyesal atas hidupku dan atas takdir tuhan yang seakan tidak adil untukku,  tapi apa aku bisa memarahi tuhan??  ( maka jawabannya tidak dan aku berusaha untuk menjalani saja apa yang telah tuhan berikan untukku.


Liyra Pov.





Maafkan aku, aku tau aku bersalah aku bahkan terus-menerus menyakitimu semakin dalam tapi aku mohon maafkan aku Liy. Aku tau kau begitu berat memaafkanku tapi aku mohon beri aku kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya kesalahanku pada hubungan kita ini.

Sandrevano.

Liyra.

Terkadang sosok pria tidak pernah mengerti perasaan kami sang wanita, kalian hanya mementingkan diri sendiri tanpa memikirkan kami, kenapa kami selalu yang berkorban lebih banyak perasaan, kenapa juga kami yang harus selalu mengalah dalam hubungan ini pada kenyataannya kami menjalin hubungan ini berdua bukan hanya sebelah pihak saja.

Terkadang aku hanya selalu ingin bertanya apakah karena aku seorang wanita maka kau dengan mudahnya menganggap ku sangat lemah San????? Jika iya maka siapa yang harus kusalahkan dalam hubungan ini apakah ibuku karena telah melahirkanku sebagai seorang wanita atau pada tuhan yang telah menciptakan ku jika kau mengatakan ya maka kau sudah tidak waras. Karena aku tak pernah sekalipun menyesal harus mengakhiri semuanya bukankah itu lebih baik dari pada harus menahan kesakitan setiap saat, melihat kebohongan besar mu yang kau lakukan kepadaku San.

Pov.

Aku memberhentikan mobilku di sebuah taman lalu menangis sejadi-jadinya di dalam mobilku agar tidak ada yang dapat melihatku. Aku merutuki kebodohanku yang masih saja bertahan di saat ia selalu menyakitiku dan terus saja membohongiku. Aku masih terus menangis sampai kurasakan seseorang mengetuk kaca mobilku saat kulihat ternyata Andreas aku membuka pintu mobilku lalu keluar dari mobilku iapun berdiri tepat di depanku ia memasuki mobilku lalu menyuruhku masuk dan duduk di sebelahnya.

Pov.

Andreas Pov.

" Berhenti memikirkannya, kau terus memikirkannya apa dia jua memikirkanmu, memikirkan perasaanmu." Ucapku menatapnya dengan tatapan tajamku yang sedang duduk di sampingku. Kulihat ia menatapku lalu menunduk dalam diamya.

" Maafkan aku." ucapnya

" Kenapa meminta maaf ???."

Aku menatapnya semakin tajam .

" Maafkan aku." Ucapnya dengan lirih habis sudah kesabaranku. Aku memukul stir mobilnya yang ada di depanku.Dan kulihat ia menatapku dengan takut.

" Berhenti mengucapkan kata maaf. " Ucapku membentaknya. Ia menunduk dan menangis .Aku menghembuskan nafas perlahan dan menormalkan expresi ku dan mengusap kepalanya perlahan .

Kau tau jika aku menjadi pria itu aku tidak akan menyia-nyiakan mu, seandainya aku berani mengatakan yang sesungguhnya bahwa aku sangat mencintaimu .

Tapi nyatanya aku hanya sosok pria pengecut yang hanya berani menatap dan melindungi tanpa mau berbicara sepatah katapun .

" Semuanya akan baik baik saja." Ucapku .

Kulihat ia menatapku .

" Lalu apa yang harus aku lakukan ???, Apa pria didunia ini semuanya memang seperti itu ???." ucapnya. Aku menatapnya

" Tidak semua seperti itu, jika kau bertanya padaku apakah aku akan melakukan yang sama maka jawaban nya tidak ,karena aku tidak pernah

Seberuntung pria itu yang dapat di cintai oleh seorang perempuan dengan tulus aku mencintai seorang wanita aku selalu memendam perasaan ini ,9 tahun aku memendamnya tapi dia tidak pernah menatapku dia tidak pernah memandang ku sebagai pria dia hanya menjadikanku teman jika dia butuh dia akan datang padaku tapi jika tidak dia tidak akan datang dan selalu seperti itu , tapi entah kenapa aku selalu tidak pernah membencinya karena aku mencintainya dengan tulus bukan tanpa sebab." Ucapku dan kemudian menatapnya. Aku melihatnya juga menatapku Dengan tatapan sedih .

" Wanita itu sangat beruntung." Ucapnya .

" Ya beruntung. " ucapku .karena wanita itu adalah kau Liyra Ucapku dalam hati.

Pov.

Liyra Pov.

Pagi ini aku sengaja tidak datang ke kantor karena hari ini keputusan ku sudah bulat agar berpisah dengannya. Ini pilihan yang tepat bukan jangan menyesal Liyra karena kau yang memang ingin mengakhiri semua ini .

To.Sandrevano

" Mari bertemu San. "

Aku mengirimkan pesan untuknya dan tak lama ia pun membalas pesanku

" Baiklah, aku senang kau

meresponku aku terus memikirkan mu karena 3 hari ini kau sangat susah sekali untuk kuhubungi, Liyra maafkan aku, aku benar benar menyesal."balasnya

" Kita bertemu pukul 4 sore di Taman Park  jika aku belum datang tunggu lah."balasku

" Baik aku akan menunggumu sampai bertemu nanti, aku mencintaimu. "balasnya

Balasnya padaku aku hanya membaca tanpa mau membalas. Ya sampai bertemu untuk terakhir kali karena kupastikan jika hari esok kita bertemu kembali maka mari jangan pernah mengenal satu sama lain dan ketika kita tak sengaja berpapasan maka tida usah saling bertegur sapa. Dan aku yang pernah mencintaimu Liyra.

@ Taman Park.

Aku sampai disini pukul 16.20 sore.

Telat ya aku sengaja karena ingin, karena lelah juga menunggu jadi biarlah dia yang menunggu karena aku sudah sering menunggunya. Aku keluar dari mobilku dan berjalan menuju Tama dan aku melihatnya sedang menatap dalam Taman itu saat aku sampai hampir dekat dengannya ia pun menoleh dan tersenyum, aku pun membalas senyumnya dan kemudian menatapnya dan berdiri di sampingnya.

" Maaf terlambat ada hal yang harus aku kerjakan." Ucapku menatapnya .

" Tak apa-apa." Ucapnya tersenyum lalu menatapku dalam.

" Maaf kan aku Liyra." Ucapnya menatapku sendu.

Aku memandang nya dalam diam ku lalu kemudian tersenyum dan merogoh sesuatu dalam saku mantelku, cincin pemberiannya saat ia memintaku menjadi kekasihnya 3 Tahun lalu, aku masih menyimpannya dengan baik sampai detik ini. Aku berdiri di hadapannya dan mengambil tangannya lalu menaruh cincin itu tepat di telapak tangannya, dia pun memandang ku dengan terkejut. Aku masih tetap tersenyum menatapnya.

" Aku mengembalikannya San, cincin ini tidak pantas kalau aku yang memakainya jadi aku ingin kau berikan cicin ini pada orang yang tepat untukmu."Ucapku tetap menatapnya.

" Kau bercanda Liy." Ucapnya menatapku dengan sendu.

" Tidak aku serius, berikan itu pada orang yang tepat untukmu San."Ucapku. Aku terus menatapnya dalam diamku.

" Maafkan aku, aku menyesal tapi aku mohon jangan seperti ini Liy kau menyakiti hatiku Liyra aku mohon jangan pergi dariku." Ucapnya dengan air mata yang sudah jatuh. Aku menatapnya setelah menghembuskan nafas ku dengan sangat berat .

" San kau tau ?? Aku juga tidak menginginkan semua ini berakhir tapi mungkin Tuhan berkehendak lain pada hubungan kita, maka dari itu kita harus mengakhirinya agar tak ada lagi yang tersakiti satu sama lain."Ucapku. Aku menatapnya dalam ,dan dia menangis untuk pertama kalinya di hadapanku . Aku pun sekuat tenaga menahan laju air mataku agar tidak jatuh dan tetap kuat walaupun hatiku sudah sangat rapuh dan aku sangat ingin sekali menangis dengan kencang.

" Maafkan aku tapi aku sungguh sangat mencintaimu Liyra hiks hiks tak bisakah memberiku kesempatan lagi ???."Ucapnya

" Aku bukan Tuhan San, aku hanya manusia biasa yang dimana bisa merasakan sakit dan kecewa ketika di sakiti, kalau kau ingin tau sejak awal aku sudah tau kau bermain di belakangku tapi aku diam saja karena aku selalu menguatkan hatiku bahwa kau tidak melakukan itu karena bagiku kau adalah pria yang baik untukku yang selalu mencintaiku tanpa mu menyakiti hatiku. Dan aku selalu percaya bahwa kau hanya mencintaiku seorang tapi aku salah karena semua yang di katakan orang tentang kau benar adanya bahwa kau mempunyai orang lain dan mempunyai kebahagiaanmu sendiri di belakangku tanpa ku ketahui, aku selalu mencoba mengerti walaupun sakit kurasakan sangat dalam di hatiku tapi aku selalu menahannya karena aku selalu mencintaimu dengan tulus bukan tanpa sebab atau maksud tertentu, jika kau bertanya apakah aku tidak bisa memberikan kesempatan maka jawabannya berpuluh puluh kali aku selalu memberi mu kesempatan, kau membihongiku, kau mengingkari janji, kau selalu mencari alasan agar kita tidak bertemu aku tau semua itu tapi aku hanya diam karena aku berfikir suatu saat nanti kau dapat menyadari kesalahanmu dan kau akan berubah tapi kenyataannya aku salah, aku benar benar salah pada pemikiranku yang satu itu karena kau tidak pernah menyadari itu semua dan semakin membuatku sakit hati dibuatnya akan sikapmu padaku yang begitu sangat jahat."Ucapku. Aku merasakan air mata yang sedari tadi ku tahan akhirnya jatuh tanpa ku duga aku menatapnya dengan sendu dan ia menatapku dengan nanar.

" Kau tau San saat aku tau kau bersamanya hatiku sangat sakit, tapi aku selalu berusaha tegar walaupun sulit rasanya aku akan mencoba menahannya danmasih berusaha tidak terjadi apa apa ketika aku berhadapan denganmu. Kau tau aku selalu ingin bertanya padamu  ketika kita berbicara tentang ini semua ."

" Apakah ia lebih cantik dariku San ?. "

" Apakah kau bahagia bersamanya? ."

" Apakah segala kekuranganku ada padanya ? ."

" Apakah jantungmu akan berdetak sangat kencang jika bersamanya tapi sebaliknya jika bersamaku kau malah terlihat seperti asam dan garam?. "

" Apakah kau lebih nyaman bersamanya ?."Ucapku.

Aku melihatnya menunduk dan menangis dengan kencang .

" Maafkan aku, aku memang brengsek Liyra maafkan aku hiks hiks."

Aku kembali menatapnya dengan air mata yang mulai deras .

" Maafkan aku."Ucapnya kembali.

" Mari berpisah San aku tau kau tak ingin, sejujurnya akupun sama sepertimu tapi aku takan sanggup jika terus seperti ini, aku hanya manusia biasa yang mulai lelah dengan keadaan saat ini yang sedang terjadi."Ucapku. Ia menatapku terkejut.

" Tidak jangan seperti ini, aku mencintaimu hiks hiks aku mohon jangan lakukan ini padaku Liyra, akupun sangat tau bahwa kau begitu sangat mencintaiku. "

Aku berjalan mendekatinya dan berdiri tepat di depannya kemudian tersenyum hangat.

" Ya aku mencintaimu San, tapi itu dulu dan sekarang aku menghapus cinta itu untukmu karena keegoisanmu padaku."Ucapku

" Percayalah jika nanti kita memang masih berjodoh suatu saat nanti kita pasti akan bersatu kembali tapi jika tidak, aku mohon carilah wanita yang mencintaimu dengan tulus bukan tanpa sebab dan maksud tertentu dan aku mohon jangan sakiti hatinya hargailah perasaannya, cukup aku saja yang merasakannya jangan kau lakukan pada yang lain juga, ingatlah bahwa karma pasti berlaku San Tuhan tak pernah tidur. " Ucapku dan kemudian menghapus air matanya.

Ia menatapku dan kemudian mencium kening ku dalam .

" Aku minta maaf, aku bersalah aku juga pria munafik dan pria yang sangat berengsek maafkan aku Liy. "

" Tak apa apa San jangan seperti ini, aku mengerti dirimu aku tau kau adalah orang yang baik jadi jangan pernah menyalahkan dirimu terlalu dalam karena bukan semua kesalahanmu tapi aku pun salah."

" Tidak aku yang salah di sini karena sudah menyia-nyiakan wanita yang benar benar tulus mencintaiku, harusnya aku sadar akan hal yang akan terjadi ini, aku benar benar bodoh dan kau benar ini karma untukku, karena akibat dari ulah bodohku aku harus melepaskan mu dan berakhirnya hubungan yang sudah kita jalin selama 3 tahun ini."ucapnya ia menarik ku kepelukannya dan memeluku dengan sangat erat aku pun membalasnya.

Aku memeluknya dengan erat dan menangis terisak di dadanya, inilah kisah kami sekian lama hubungan yang kami jalin harus berakhir tanpa keinginan dari hati kami, tapi mungkin ini adalah takdir yang sudah di atur oleh Tuhan untuk hidup ku dan hidupnya.

Ia pun membalas pelukan ku dengan tak kalah erat dan kurasakan ia mencium keningku beberapa kali, aku pun melepaskan pelukannya dan menatapnya.

" Kita menjalin hubungan dengan baik-baik dan mengakhiri harus dengan baik baik juga kan ?."

" Ya kau benar maafkan aku aku menyesal jika saja waktu dapat di putar aku akan memperbaiki semuanya dan berjanji tak akan menyakitimu terlalu dalam seperti ini Liyra aku sungguh sangat menyesal atas Perbuatan ku ini yang memalukan dan membuat mu selalu menjatuhkan air matamu dengan sia sia hanya demi pria bajingan seperti diriku ini Liy akumenyesal."

Aku mulai menatapnya dengan tersenyum dan dia juga balas menatapku dengan senyum yang seolah di paksakan, aku mengulurkan tanganku dan ia pun menyambutnya.

" Mulai saat ini kita mengakhiri hubungan kita, dan kita masih bisa dapat berteman kau jangan terlalu menghawatirkan apapun itu San karena mulai detik ini aku melepasmu dan aku mohon berbahagialah dengannya." Ucapku menatapnya hangat

" Baiklah mulai sekarang kita berteman tapi aku tak tau apakah aku bisa bahagia dengan tidak adanya dirimu di sampingku sekarang dan untuk beberapa lamanya." Ucapnya tersenyum dengan getir dan menggenggam tanganku dalam.

Tadinya aku ingin menjauh dan ketika hubungan ini berakhir aku ingin kita pura-pura tidak saling mengenal satu sama lain dan menganggap bahwa tidak pernah ada yang terjadi di antara kita berdua. Tapi aku salah bahwa sesungguhnya sebuah hubungan yang berakhir tidak harus selalu ada pertikaian yang akhirnya membuat kita saling membenci satu sama lain.

Karena sejujurnya kita masih bisa berteman bukan atau mungkin menjadi sahabat sejati nantinya tapi aku pun tak tau bisa atau tidak ???????karena bahkan untuk melihatmu pada situasi saat ini sangat berat untukku San apalagi ketika kau bersamanya Mira wanita yang menurut mu sempurna dari luar tapi masih memiliki banyak sekali kekurangan di dalam mungkin kau tak pernah menyadarinya tapi aku begitu sekali melihat sudah tau ia sosok wanita seperti apa dan bagaimana, karena sangat terbaca.

" Tapi Liyra aku ingin mengajukan pertanyaan kepadamu."Ucapnya masih pada posisi menatapku.

Aku menatapnya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun. Masih terus menunggu apa selanjutnya yang akan ia katakan.

" Jika aku berubah menjadi lebih baik bersediakah kau kembali bersamaku, ke pelukanku.?"Tanyanya.

-TBC-.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status