Share

30

"Kenapa tidak ?”

“Pokoknya tidak ada alasan apapun,” ucap Vie tegas.

“Ayolah aku mohon,” ucap Rey dengan wajah yang memelas.

“Gue nggak mau pergi Rey. Lo maksa mulu yah.”

“Lo kan udah janji sama gue Vie. Gimana sih. Lo ngeselin deh lama-lama,” ucap Rey kesal dengan sikap acuh Vie kepadanya. “Untuk memberitahu gue kenapa lo main basket sendirian,” lanjutnya.

Vie menoleh, melihat ke arah Rey. Menatapnya dengan tatapan penuh tanya. “Kapan gue berjanji.”

Ucapan Vie barusan sontak membuat Rey melihat ke arah Vie dengan ekspresi kaget. Matanya melotot sempurna. “Astaga! Lihatlah orang ini. Sekarang malah pura-pura lupa segalanya.” Rey menggeleng-gelengkan kepala, heran dengan tingkah Vie.

“Gue sebenarnya nggak suka tim,” jawab Vie akhirnya.

“Apa ?”

“Gue nggak suka tim. Ada batasan dan semuanya benar-benar rumit. Lo harus siap untuk bersaing diantara teman lo sendiri,” ucapnya sambil terus fokus dengan buku yang terletak di mejanya.

“Hei, itu hanya sebuah klub. Itu bukan dunia mereka sendiri.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status