Bed Friend

Bed Friend

last updateLast Updated : 2021-05-23
By:  Cerita RacanOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9
2 ratings. 2 reviews
32Chapters
10.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Seperti linglung seolah berjalan tanpa arah. Orang-orang datang lalu pergi dengan mudahnya seperti permisi ke jamban saja. Menciptakan rasa cemas sekaligus takjub. Hidup dalam segala pengharapan benar-benar bagaikan menggali lubang kubur sendiri. Tak ada yang sungguh setia selain kesedihan. Meski dia menyakitkan namun tidak seperti kesenangan yang kerap kali datang lalu tiba-tiba hilang tanpa pamit. Begitulah Lisa, hadir dengan segala kelinglungannya mencari jati diri, mengejar impian, persahabatan hingga berakhir dalam kisah cinta yang tidak pernah terencana sebelumnya. Bagaimanakah hidup akan membawa Lisa mengejar impiannya, dan bagaimanakah kelanjutan hubungannya dengan kekasih sekaligus sahabatnya ? Selamat datang di Lalisa...

View More

Chapter 1

1

Tringgg tringgg tringgg...

Suara alarm yang berbunyi sejak 30 menit yang lalu ternyata tak membuat Lisa terbangun dari tidur lelapnya. Padahal Mamanya pun sudah sejak tadi mengomel tidak jelas di dapur karena tak kunjung melihat anak perempuan satu-satunya itu keluar dari kamar tidurnya.

“Sayang, udah jam berapa nih ? hari inikan hari pertama kamu sekolah. Gimana sih. Makanya kalau malam tuh tidur jangan main game mulu, repotkan jadinya. Niat sekolah nggak sih Lis? Papa kamu udah dari tadi nungguin tuh.”

Mendengar gedoran pintu kamarnya dari luar, Lisa secara spontan terbangun dan melihat jam yang ada di handphonenya. “Ha ? gue telat bangun lagi, aduh gawat nih. Mana hari pertama gue sekolah lagi. Dasar dodol lo Lis.”

Tanpa pikir panjang Lisa berlari ke kamar mandi untuk segera bersih-bersih seperlunya. Bukan mandi, tapi hanya mencuci muka, gosok gigi dan membersihkan seperlunya. Untuk mandi dengan sangat singkat pun, rasa-rasanya sudah tidak keburu lagi.

“Ya elah hari pertama gue sekolah malah nggak mandi. Ampun deh gue. Tapi ya udahlah daripada gue telat. Kalau udah mandi parfum gini, entar udah enggak bau lagi kok. Pokoknya masa bodo dah, yang penting gue sekolah dulu aja. Enggak ada yang tahu juga kok,” ucapnya kepada diri sendiri. Lisa pun mengambil tasnya yang tergeletak di atas meja belajarnya lalu berlari menuju ke tempat Papanya sedang menunggu.

“Lis sarapan dulu gih!” ucap Mamanya saat melihat Lisa yang melintas tiba-tiba di depannya.

“Aduh nggak usah Ma, ini Lisa udah telat banget,” omel Lisa sambil memasang kaos kaki dan juga sepatunya.

“Yah udah, kamu bawa bekal aja kalau gitu. Mama siapin yah.”

“Please Ma, Lisa tuh udah gede, pokoknya nggak ada bekal-bekalan. Kayak anak TK aja nih si Mama. Aku ambil roti aja deh nanti makan di mobil, okey.” Lisa menarik wajah mamanya agar mendekat kepadanya. Dengan sangat terburu-buru ia menyempatkan untuk mengecup pipi Mamanya.

“Ya udah kalau gitu, kamu hati-hati gih.”

“Iya iya nyonya Aldian. Lagian yang hati-hati tuh Papa, kan Lisa tinggal duduk cantik aja di dalam mobil. Udah ah Lisa berangkat ya ma. Eh, tapi Papa dimana Ma ?”

“Ada tuh di depan, udah nunggu dari tadi. Kam...” belum sempat Mamanya melanjutkan pembicaraannya, Lisa sudah menghilang dari pandangan matanya.

“Hemmm, dasar tuh anak, bukannya bangun pagi malah kesiangan. Padahal kan hari pertama sekolah.

Untungnya hari ini belum banyak kendaraan yang lalu lalang. Alhasil Lisa bisa sampai di depan gerbang sekolah dengan tepat waktu. Setelah mobil Papanya berhenti di depan gerbang sekolah, Lisa bergegas keluar dari mobil dan segera masuk ke dalam pelataran sekolah sebelum bel masuk berbunyi.

“Pa, Lisa sekolah dulu yah, Papa hati-hati di jalan. Oh iya, entar enggak usah jemput Lisa yah. Lisa rencananya pulang bareng Jenni aja.”

“Jadi nggak usah Papa jemput nih?”

“Iya Papaku sayang. Udah yah Lisa udah hampir telat nih, bye Papa.” Lanjut Lisa sambil mencium punggung tangan Papanya. Setelahnya ia berlalu meninggalkan mobil Papa dan berlari memasuki sekolahnya.

Dengan langkah pasti, Lisa menyusuri jalanan dengan penuh semangat. Tak ada yang benar-benar baru di mata Lisa, meskipun hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah sebagai siswa kelas sebelas di tempat ini. Baginya segala sesuatu yang terjadi dan ia alami hari ini hanyalah lanjutan dari hari sebelumnya. Sepuluh ataupun sebelas tetap sama saja di matanya. Iya, sama sebab masih akan ada siswa nakal, siswa rajin, guru-guru killer, atau guru-guru humoris, dan masih ada kantin tempatnya sering bolos mata pelajaran tentunya.Yang harus Lisa lakukan hanya membiasakan diri dengan teman-teman kelas yang baru yang beberapa diantaranya belum pernah ia temui sebelumnya di kelas yang lalu. Dan tentunya dia pun harus mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar yang baru pula.

Setelah lelah berjalan, Lisa akhirnya sampai di depan kelas XI IPA-3. Karena kelasnya termasuk kelas yang paling ujung, sehingga membuat nafasnya terengah-engah untuk bisa sampai di tempat tujuan.

“Akhirnya sampai juga nih kelas. Harusnya tuh yang buat sekolah mesti nyiapin kereta khusus buat siswa, biar nggak ngos-ngosan gini tiap pagi. Untung gue nggak mandi, jadi nggak rugi deh. Udah harum-harum eh ujung-ujungnya keringatan juga.” Lisa menyeka keringatnya menggunakan tissu yang kebetulan tersimpan di saku bajunya.

“Whattt ??? Lo nggak mandi Lis. Idihh jorok banget sih. Pantesan aja bau-bau acem sejak tadi. Ihhh, iyyuwww.” seru Jenni yang tiba-tiba muncul dari belakang Lisa.

“Ihh Jenni, nggak harus teriak juga kali, malu tau. Enak aja lo ngatain gue yang jelek-jelek.” Lisa membungkam mulut Jenni dengan menggunakan tangan kanannya.

“Habisnya lo jorok. Masa hari pertama sekolah nggak mandi sih. Cantik-cantik kok malas mandi. Dasar kebo lo. Pantesan aja sampe sekarang masih jomblo aja,” Jenni mengejek tiada henti dan diselingi dengan tertawaannya yang menggelegar di depan kelasnya. Seolah puas melihat tampan malu-malu Lisa.

Lisa hanya tersenyum tanggung menyaksikan tingkah Jenni yang kerap kali mengomelinya.

“Daripada ngurusin lo yang ketawa nggak jelas mending gue masuk kelas aja deh. Gue mau nyari teman baru, males temenan sama lo terus,” cetus Lisa.

“Ya elah Bu jangan marah-marah gitu dong nanti cepat tua lo. Kalau udah tua terus malas mandi cucu-cucunya bakal kabur semua, abisnya neneknya bau sihh. Udah peyot, bau, hidup lagi. bikin penuh-penuh bumi aja. Hahaha.”

“Awas ya lo, gue tampol gorengan mau ?”

“Sekalian dengan minumnya bu. Hahahaha,” jawab Jenni masih dengan tertawaan yang amat kencang.

Bel tanda masuk baru saja berbunyi. Sontak Lisa dan Jenni berlari masuk ke ruang kelas XI IPA-3 dan segera mencari kursi untuk duduk. Dari arah sudut kanan belakang ruangan tersebut, tampak Rose sedang melambai kepada keduanya, Jenni dan Lisa. Seolah memberi arahan jika kursi di sampingnya masih kosong.

“Hei kursi ini masih kosong, kayaknya sisa ini sih soalnya yang lain sudah keburu diambil anak-anak yang lain. Lagian kalian tuh ngapain aja sih kok lama banget datangnya. Udah tahu kalau hari pertama masuk sekolah. Masih kebawa suasana liburan yah,” jelas Rose saat kedua temannya tiba di depan matanya.

“Tau nih si Jenni, ngajak berantem mulu di depan. Jadinya terlambat masuk kelas deh.”

“Ya duduk di belakang lagi, kapan pintarnya kalau gini terus dari SMP sampai SMA eh malah kebawa sampe kelas XI segala lagi. huhhh,” keluh Jenni sambil menggeser kursinya agar bisa duduk.

“Idih, lo ma duduk di mana aja juga nggak bakal ngaruh Jen. Kalau otak ngepas ya ngepas aja. Nggak usah nyari-nyari alasan. Sok-sokan banget lo. Sekali otak udang yah tetap aja otak udang dodol. Hahahaha.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Dodi Martoni Syahputra
lumayan bagus
2021-05-14 22:46:33
2
user avatar
JOLLIN
cerita dan penokohannya hampir sama persis dengan novel karangan Ravenska Jo di app cabaca.id dengan judul yang sama pula ... ......
2022-01-04 01:41:54
1
32 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status