Share

Bab 14

"Sebaiknya kita pulang ke Jakarta malam itu juga, aku sudah tidak sanggup lagi meneruskan penguntitan itu." pinta Amy kepada Ade.

Hujan air mata membuat batinnya semakin membeku, tidak ada yang tersisa kecuali rasa sakit. Bahkan sakitnya tidak lagi dapat digambarkan dengan kata-kata.

"Kamu yakin?" tanya Ade.

Amy mengangguk, dari alun-alun kota Ade mengarahkan mobil kembali ke hotel, mereka berbenah dan mengganti mobil lalu pulang ke Jakarta.

"Janji ya, kamu gak akan macam-macam," ujar Ade selama mereka dalam perjalanan.

"Memangnya kamu pikir aku mau apa?" tanya Amy dingin.

"Hem ... Aku khawatir kamu bunuh diri," gumam Ade.

"Gila apa?!" sentak Amy.

Ade menghela napas panjang, "Syukurlah kalau pikiranmu tidak sependek itu."

"Aku sayang dengan Tesla, tetapi aku lebih sayang dengan diriku sendiri. Kalau Tesla pergi, aku masih bisa mencari ganti yang lebih lagi. Hanya saja aku perlu waktu untuk me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status