Share

BAB 9B

Bahkan, hampir empat bulan ini perhatiannya tercurah sepenuhnya pada Raya yang harus berjuang karena proses kehamilannya sangat berat. Dengan langkah lebar, Haidar berjalan cepat menghampiri Kiran. Dia memegang kedua bahu istrinya yang sedang duduk di kasur. Dalam sekali sentakan, Kiran telah berada dalam pelukannya.

“Maaf.” Haidar dapat merasakan badan Kiran mematung. Lidahnya terasa kelu. Banyak yang ingin dia katakan, tapi suaranya seakan tersumbat dan tertahan di tenggorokan.

Hening mengungkung ruangan itu.

Pengap.

Udara mendadak terasa pengap.

Sedetik berlalu, tangis Kiran akhirnya pecah. Haidar mengeratkan pelukan saat bahu istrinya bergetar hebat. Batin Haidar menjerit. Tanpa dia sadari, dia telah berlaku zalim selama ini.

Lama mereka berpelukan. Tanpa berbicara, Haidar dan Kiran dapat merasakan hati mereka mulai baik-baik saja. Sebegitu kuatnya perasaan itu terhubung. Hati yang satu seakan saling terkait dengan hati yang lainnya. Saat yang satu terluka, yang lainnya menjadi ob
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Nur Janah
pasti itu alasan itu yang membuat akhirnya Kiran mantap bercerai dari Haidar, karna dia sudah sangat pilih kasih
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
akhirnya si cacat g tau diri itu beserta kedua orangtuanya yg juga ikut zalim mati. syukurin akhirnya kedua kalinya anak mu mati. krn si haidar udah zalim dan g adil. bakasan yg setimpal. dan laki2 seperti ini yg masih membuat kiran g bisa move on. kayak g laku aja.
goodnovel comment avatar
Emi Susanti
jangan sampai di buat balikan lagi deh Kiran ke mantan nya,.. Norak kalo sampe balikan kebanyakan novel cerita nya sama..
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status