Share

Kejutan di Pagi Hari

Beberapa jam kemudian, Sulaiman menyusul Aminah. Dia membuka pintu kamar Zahra dengan hati-hati agar putrinya itu tidak bangun.

Dengan suara berbisik, Sulaiman menyentuh pipi Aminah lembut, "Sayang. Ayo pindah ke kamar! Zahra sudah tidur pulas tuh."

Aminah pun terbangun dengan mengucek-ngucek matanya.

"Hmm. Maaf ya, sayang. Aku ketiduran di sini. Kamu belum tidur kah?" tanya Aminah sambil beranjak dari ranjang Zahra. Membiarkan Zahra tidur sendirian.

"Mana bisa aku tidur kalau tidak ada bidadari cantikku ini di sampingku," goda Sulaiman sambil mencubit pipi istrinya itu dengan lembut.

Aminah tersipu malu. "Emm, aku tahu apa yang kamu inginkan, makanya merayuku begiku," ujarnya tersenyum.

Sulaiman tersenyum genit, "Apa salahnya merayumu, sayang? Kamu ini mah harta berharga buatku."

Mereka berdua tertawa kecil, lalu berjalan bersama keluar dari kamar Zahra menuju kamar tidur mereka. Saat pintu kamar tertutup, kehangatan dan kebersamaan kembali menyelimuti malam mereka.

Tiba di kamar mer
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status