Share

Part 132 Seorang Aktor

Author: Lisani
last update Last Updated: 2025-12-08 21:50:13

Seperti rencana semula, Rian dan Yudha akan kembali ke AG Departemen Store. Begitu mendengar suara klakson mobil di depan rumah, Rian memadamkan kembali lampu ruangan. Kemudian menyeret Yudha keluar. Sepertinya pria itu belum benar-benar pulih dari rasa syoknya.

Selama perjalanan ke AG Departemen Store, Yudha hanya diam menatap keluar jendela. Teringat saat dulu ia terbangun dari koma dan bersikap kasar pada Tari. Entah bagaimana perasaan Tari saat itu. Apakah sesyok dan sesakit ini?

Dari orang asing, tiba-tiba menjadi pasangan. Dalam waktu singkat dipaksa hamil dengan proses bayi tabung. Karena ia ditugaskan, Tari harus rela ditinggal sendirian saat mengandung. Saat ia kembali, Tari harus menghadapi suaminya sendiri yang menganggapnya seperti orang asing. Memendam semua perlakuan kasar dan tekanan dari mama mertuanya karena tak tahu harus mengadu pada siapa.

Tari juga nyaris keguguran saat dirinya sebagai seorang suami lalai. Disaat Tari berusaha membuatnya ingat kembali, gadis itu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Benih Rahasia Kapten Yudha   Part 141 Kabar Buruk

    "Papa tidak sarapan?" tanya Lusiana saat melihat suaminya terlihat buru-buru ingin pergi berangkat."Lain kali saja, Ma. Papa baru dapat pesan dari Pras, semalam Kamil dibawa ke rumah sakit," jawab Rudi.Lusiana membelalak. "Kok bisa? Kemarin Kamil baik-baik saja," tanya Lusiana yang menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana pria itu selalu meledek putranya.Rudi tampak ragu mengatakannya. Namun, ia juga tahu kalau masalah ini, cepat atau lambat akan sampai ke telinga istrinya. Lebih baik tahu darinya, daripada mendengar informasi dari orang lain."Yudha menarik semua sahamnya di AG Tekstil," jawab Rudi."APA?!!"Bukan hanya Lusiana yang terkejut, Arbian pun sama terkejutnya. Pria yang baru saja turun hendak sarapan itu sama sekali tidak menduga keputusan tiba-tiba adiknya ini. Apa Yudha sengaja ingin balas dendam?Kamil tentu saja terkejut sekaligus panik. Keuangan di AG Tekstil selama lima tahun terakhir tidak pernah goyah. Itu karena Yudha tidak pernah sedikitpun menyentu

  • Benih Rahasia Kapten Yudha   Part 140 Tamu Spesial

    Setelah melakukan kewajibannya dengan memberikan laporan resmi, Yudha bergegas kembali ke rumah dinasnya. Tak ada senyum dan sambutan hangat seperti dulu. Justru, telinganya disapa suara-suara sumbang yang sedang penasaran ke mana perginya Tari. Sekarang, hal itu kembali terulang."Malam, Kapten Yudha," sapa salah seorang wanita yang merupakan istri seniornya."Malam," sahut Yudha yang terpaksa berhenti sejenak sebelum melangkah ke teras rumahnya.Empat ibu-ibu itu tampak celingak-celinguk ke arah rumah dinasnya. "Kalau sedang ada perlu sama istri saya, Ibu-ibu bisa sampaikan sama saya. Nanti akan saya teruskan pesannya," ucap Yudha.Wanita yang bertubuh sedikit gempal bertanya, "Memangnya, Bu Yudha ke mana, Kapten? Belakangan, banyak kowad baru yang mutasi ke sini, mengira Kapten Yudha ini masih lajang. Mereka nggak percaya kalau Kapten udah laku.""Kalau begitu, tolong sampaikan sama mereka, punya mata jangan cuma dipajang, tapi harus jeli. Saya tidak pernah melepaskan cincin nikah

  • Benih Rahasia Kapten Yudha   Part 139 Keresahan Rian

    "Sama seperti kejahatan yang lambat laun akan tercium bau busuknya. Rahasia tidak memiliki tempat. Pada akhirnya akan muncul ke permukaan," ucap Rian menoleh menatap Yudha. Pria galak dan dingin itu, kini tampak resah dan tidak berdaya. Rasa bersalah dan kebohongan yang ia tutupi serapat mungkin, kini sudah terbongkar. Meski hanya beberapa orang saja yang mengetahuinya, tapi Yudha merasa jika sebentar lagi semua orang akan tahu. Ini hanya masalah waktu. Saat semua orang tahu anak dalam kandungan istrinya adalah benih rahasia yang selama ini ia sembunyikan, maka akan muncul banyak persepsi. Hal yang paling Yudha takutkan, bila persepsi orang-orang menghakimi istrinya. Tari akan dianggap gadis gampangan karena rela menggadaikan tubuhnya demi uang. Bukan dalam konteks jual diri, tapi karena menjadikan rahimnya sebagai pertukaran uang. Mereka yang tidak tahu apa-apa, hanya percaya dengan apa yang mereka pikirkan. Meski menjelaskannya hingga mulut berbusa, mereka tidak akan memahami. P

  • Benih Rahasia Kapten Yudha   Part 138 Kejujuran Yudha

    Sejam kemudian, Tari kembali sadar. Tari teringat perkataan Letkol Pasha saat pria itu datang. Pria itu benar-benar lega melihat Yudha selamat lalu menatap pilu padanya. 'Dia berusaha kabur dari komplotan itu hanya untuk bisa bertemu dengan Ibu Tari. Saya tidak tahu bagaimana Kapten Yudha menyakiti Anda, tapi tolong beri kesempatan dia untuk menjelaskannya. Dalam situasi seperti ini, harusnya dia berusaha kembali dan melaporkan apa yang terjadi. Tetapi, dia justru terjun ke sungai dan datang ke sini.'"Bagaimana perasaan kamu? Masih pusing?" tanya Yudha."Aku mau minum," jawab Tari.Yudha lekas mengambilkan segelas air. Seperti saran dokter, Yudha meminta Tari meminum sirup kurma. Tari tak menolak karena ia sadar jika tubuhnya lemah.Setelah merasa baikan, Tari tersenyum. Senyum yang membuat Yudha punya keberanian lebih untuk bercerita. "Aku masih penasaran, Mas. Kenapa kamu bisa senekat ini? Kamu juga kenapa bisa terluka begini? Siapa yang mau nyakitin kamu? Aku mau kamu jujur. Jan

  • Benih Rahasia Kapten Yudha   Part 137 Dari Hari ke Hati

    Arbian menghadang langkah Rian yang hendak masuk. Pria itu memberi isyarat agar Keyla masuk lebih dulu. Meski cemberut, Kayla tetap beranjak. "Prof. Sovie meninggal dunia," ucap Arbian dan sontak Rian membelalak. "Kau tidak penasaran mengapa dia meninggal? Bukankah, kau sempat bertemu dengannya, sebelum dia memutuskan keluar negri dan mengganti kewarganegaraannya?" tanya Arbian lagi. Rian melirik kolam ikan dan mengajak Arbian pindah ke sana. Rian tidak ingin ada yang mendengarkan obrolan mereka. Apalagi topik yang pria itu bahas adalah masalah sensitif. "Sebenarnya, apa yang ingin Anda ketahui?" tanya Rian tanpa basa-basi. Arbian tersenyum dan kembali berkata, "Saya ingin tahu sejauh mana adik saya bertindak. Ayana pernah memberitahu saya, kalau Yudha juga pernah beberapa kali berkomunikasi dengan Prof. Sovie. Tepatnya, konsultasi program bayi tabung." "Itu masalah pribadi Kapten Yudha. Saya tidak berhak mengatakannya, sekalipun saya mengetahuinya," ucap Rian. "Tapi kam

  • Benih Rahasia Kapten Yudha   Part 136 Akhirnya Bertemu

    Yudha mengerjap dan mendapati Arbian menyilang lengan di dadanya. Pria itu tetap diam, tapi tidak dengan tatapannya yang tajam. Satu kata yang tepat untuk menggambarkannya saat ini. Marah."Kenapa bukan Tari?" gumam Yudha. Seingatnya, ia diserang dan berusaha kabur. Tujuannya tidak lain adalah menemui Tari. Yudha sadar tidak punya banyak waktu. Ia juga tidak punya nyawa cadangan. Setidaknya, sebelum semua kemungkinan buruk itu terjadi, Yudha ingin mengungkapkan kebenaran pada Tari. Istri berhak tahu dari mana semua ini berawal. Termasuk alasan mengapa hasil tes DNA itu tidak cocok."Tari sedang makan siang bersama papa dan atasanmu. Sudah puas tidurnya?" sindir Arbian.Bagaimana tidak menahan kesal hingga ke ubun-ubun. Dini hari mereka mendapat kabar Yudha menghilang setelah diserang. Sempat terpikir jika mungkin Mayor Ammar salah melihat. Mungkin saja Yudha tidak melompat, melainkan sengaja dijatuhkan oleh pelaku.Arbian masih ingat dengan jelas, saat mereka melihat kondisi mobil Y

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status