Share

Buronan

Sinar matahari menyerang Kaila dengan begitu semangat.

Saat ini, Kaila duduk di salah satu kafe yang cukup jauh dari kampus dan apartemennya. Sembari menyesap americanonya, ia mengedarkan pandangannya dan menunggu seseorang datang.

“Kaila Renasya ya?” tanya seseorang yang memakai celemek.

Kaila mengangguk dan mendudukkan cup kopinya di atas meja. Ia mengelap tangannya dengan terburu-buru dan menyambut tangan orang itu.

“Kita langsung aja ya mulai wawancaranya,” ujar orang itu. Kaila mengangguk. “Saya Adrian, pemilik kafe ini.” Ia memperkenalkan dirinya.

Kaila mengira orang yang ada di depannya ini sekitar umur tiga puluh lebih. Ia pikir akan lebih tua dari ini, tapi ternyata masih cukup muda.

“Saya sudah baca lamaran kamu, dan kamu ngelamar di posisi bersih-bersih piring dan gelas, bener?”

“Ya, benar,” jawab Kaila.

“Kenapa ngelamar di posisi itu?” tanyanya dan membuat Kaila sedikit kebingungan. “Maksudnya kenapa gak jadi barista atau yang nganterin kopi ke tamu-tamu?” tanyanya lebih m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status