Share

Dengan Kekasih

Author: Cesca
last update Last Updated: 2022-03-31 16:45:04

Semalaman Ryan memutuskan menginap di mansion miliknya. Paginya, laki-laki itu masih berada di ranjang berdekapan dengan sang kekasih. Ryan mengumpat di hatinya karena dia tak bisa membuat Anasthasya, wanita yang dia cintai bersanding dengannya dan malah dia bersanding dengan Amanda hanya karena harta gono-goni.

Ryan membelai surai legam Anasthasya yang sontak mengusik tidur Anasthasya. Wanita itu menggeliat pelan di dalam dekapang sang kekasih, dia kemudian membuka matanya pelan.

“Pagi!” sapa Ryan memberikan sambutan hangat bagi kekasihnya itu.

“Pagi juga, Sayang!” Anasthasya kemudian membubuhkan kecupan singkat di bibir Ryan sebagai sambutan hangat.  “Kamu tidak siap-siap bekerja? Ini sudah hampir jam 7,” ujar Anasthasya.

“Aku menunggu kamu bangun dulu, Sayang. Tidak mungkin aku pergi bekerja dan meninggalkan kamu di ranjang begitu saja,” timpalnya yang sontak membuat Anasthasya terkekeh geli.

Lantas, wanita yang berstatus sebagi kekasih Ryan Atmajaya itu pun bangkit dari ranjang, dia mengikat surai legamnya terlebih dahulu.  “Kalau begitu aku akan memasak sarapan untuk kita.”

“Bagaimana jika kita makan sandwich?” tanya Anasthasya sebelum berlenggang ke dapur.

“Boleh, Sayang. Aku akan memakan apa pun yang kamu makan, karena semua masakanmu enak,” ujar Ryan lantas tertawa lepas membuat Anasthasya pun tersenyum.

 “Bisa aja kamu,” ujarnya lantas melenggang ke dapur.

Lantas manik legamnya membulat, keningnya juga mengernyit pelan ketika dia melihat nama Amanda dan nama mamanya di ponselnya. “Astaga! Apa-apaan wanita itu? Dia meneleponku sampai 30 kali? Apa dia sudah gila?” tanyanya menggerutu kesal.

“Aku sudah mengatakan kepada wanita itu agar tak mengusik kehidupanku. Aku juga sudah mengatakan bahwa aku tak mencintainya. Tetapi dia masih saja meneleponku? Astaga! Hidupku benar-benar tak tenang jika seperti ini. Ini lagi, kenapa Mama meneleponku? Pasti si Amanda mengadu kepada Mama. Haissh!” Ryan tak berhenti menggerutu sekali dua kali, dia bahkan menggerutu berkali-kali hingga akhirnya dia kesal dan melempar ponselnya ke atas kasur setelah melepas kartunya.

Ryan kemudian duduk di meja makan dekat dapur melihat Anasthasya yang menyiapkan makanan untuk mereka. Bagi Ryan setidaknya melihat Anasthasya adalah pemandangan terbaik daripada mendengar ocehan mamanya ataupun panggilan dari Amanda yang tak kian berhenti.

Tak lama berselang bersiap Ryan duduk di ruang makan, Anasthasya datang membawa dua buah sandwich berkuran large untuk mereka berdua. “Kenapa wajahmu seperti itu, Sayang? Apa yang menyebabkan kamu kesal seperti ini?” tanya Anasthasya the point setelah dia melihat raut wajah Ryan yang sama sekali tak bersahabat itu.

“Apakah kamu tahu, Sayang? Amanda dan Mama menelepon dan mengirimku pesan untuk  pulang. Aku muak sekali mendengar dan membaca semua pesannya,” gerutu Ryan lantas laki-laki itu memilih untuk memasukan sandwich ke mulutnya.

Anasthasya yang mendengar itu pun sejenak terkekeh pelan. Bagaimanapun juga, dia lucu ketika melihat Ryan mencurahkan apa yang dia alami, termasuk ketika laki-laki itu selalu diserbu oleh mamanya.

“Wajar, Sayang. Kamu dan Amanda kan pengantin baru. Jadi, kamu dicari-cari karena tidak pulang itu wajar,” tutur Anasthasya.

“Kamu benar,  Sayang. Menyebalkan sekali,” ujar Ryan dengan kesal yang lagi-lagi melahap habis sandwich miliknya.

“Sudah, pulanglah saja, Sayang. Aku tidak mau mereka tahu bahwa kamu di sini. Akan jadi masalah jika mereka tahu kamu berduaan denganku,” ujar Anasthasya penuh pengertian. “Kita bisa bertemu di kantor," lanjut Anasthasya.

Ryan sebenarnya merasa tak nyaman jika dia kembali pulang ke rumahnya, karena ketika dia pulang dia harus bertemu dengan Amanda, wanita yang menyebalkan baginya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Berbagi Suami Dengan Simpanan   Cinta Anjasmara

    "Harusnya kamu tidak datang ke kamar, Anjasmara! Kamu membuat semuanya berantakan!" Anasthasya mengeluh kesal. Tangannya bersedekap di dada dan pandangannya dialihkan ke jendela kaca, pemandangan jalanan lebih indah ketimbang Anjasmara yang sedang mengemudikan mobil. "Bukankah sudah aku katakan bahwa aku tidak akan menyerah, Anasthasya? Sudah aku katakan bahwa aku mencintaimu dan aku akan membuktikan ucapanku," pungkas Anjasmara. "Lagipula berulang kali aku katakan bahwa Ryan sudah memiliki istri dan kamu tidak berhak sama sekali mengusik rumah tangga mereka meski kamu masih memiliki perasaan kepada Ryan." Anasthasya tak menimpali. Diamnya Anasthasya menjadi jawaban bagi Anjasmara. Anjasmara tampak kesal dengan hal itu lalu ia memilih menepikan mobil hitam yang dikemudikannya dan hal itu cukup mengejutkan Anasthasya yang ditelan keheningan. "Apa kamu gila? Kita bisa menambrak kalau kamu tidak berhati-hati!" Anasthasya menaikkan oktaf suaranya dan tatapannya kian tajam kepada Anjas

  • Berbagi Suami Dengan Simpanan   Hati yang Retak

    "Ryan, Sayang? Bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik?" Anasthasya melontarkan pertanyaannya setelah ia duduk di tepi ranjang. Perlahan diusapnya surai legam Ryan. "Ba-Bagaimana kamu bisa di sini, Anasthasya? Di mana Amanda?" Ryan tampak terkejut dengan keberadaan Anasthasya.Wajah Anasthasya seketika kusut usai mendengar pertanyaan dari Ryan itu. "Kamu tidak suka kalau aku datang ke sini? Kamu bahagia sama Amanda?"Ryan menyandarkan tubuhnya pada bantalan ranjang. Lalu menggenggam tangan Anasthasya. "Bukan seperti itu maksudku, Anasthasya. Aku hanya terkejut saja karena kamu datang tiba-tiba. Kenapa tidak memberitahuku dahulu?" "Aku sudah meneleponmu dan Amanda yang mengangkatnya. Aku mendengar kamu sakit jadi aku ke sini," jelasnya. Ryan tersenyum manis lalu perlahan diusapnya pipi Anasthasya. "Aku sudah lebih baik, Anasthasya. Kamu tenang saja," pungkas Ryan. "Kalau begitu sebaiknya kamu kembali ke apartmen bersamaku, Ryan. Aku merindukanmu," ujar Anasthasya dan tanpa permisi

  • Berbagi Suami Dengan Simpanan   Back To Me Ryan!

    Amanda membereskan beberapa barang-barang yang ada di meja Ryan. Perhatian Amanda teralihkan pada ponsel Ryan yang tidak henti bergetar. Dilihatnya nama Anasthasya terpampang jelas di layar. Amanda mendengus kesal dan diketahuinya bahwa perempuan itu rupanya telah menelepon Ryan berulang-ulang kali. Tidak hanya itu, pesan demi pesan yang Anasthasya kirimkan juga lebih dari sepuluh. "Apa-apaan dia?" Amanda berdecak kesal. Amanda lantas segera mengangkat panggilan suara itu dan dengan kesalnya ia segera menyahut tanpa menunggu Anasthasya berucap. "Untuk apa kamu menelepon suamiku?" Amanda berbicara dengan lantang. Ia sama sekali tidak takut. Ia bukan lagi Amanda yang lemah. Ia bukan lagi Amanda yang mudah ditindas. Amanda kini seseorang yang tegas dan tegar. ["Huh? Dia hanya suamimu, Amanda. Tetapi, dia mencintaiku. Apa kamu kurang jelas mengetahui cinta Ryan yang jelas-jelas hanya untukku?"] Anasthasya berucap tanpa rasa takut sedikitpun. ["Sudahlah aku menelepon bukan untuk berce

  • Berbagi Suami Dengan Simpanan   Sebagaimana Istri

    Amanda mengetuk pintu pintu ruang kerja Ryan. Tetapi tak ada sahutan sedikitpun dari Ryan yang ada di dalam. Alhasil, Amanda memutuskan untuk masuk ke dalam ruang kerja Ryan tanpa menunggu sahutan dari si pemilik ruangan. Ia dapati Ryan sedang terlelap di depan laptopnya, di meja sampingnya terdapat dua gelas sisa kopi. Amanda menggelengkan kepalanya lirih. "Pasti begadang lagi," gumam Amanda. Sudah dua hari Ryan banyak menghabiskan waktu di ruangan dan begadang untuk menuntaskan pekerjaannya. Sebenarnya, Amanda iba dengan Ryan dan ia pernah menawarkan bantuan kepada Ryan tetapi ditolak begitu saja. Amanda membangunkan Ryan dengan menggoyangkan lengan pria itu. Tetapi ketika Amanda menyentuh lengan Ryan, suhu Ryan ternyata sangat amat tinggi. "Astaga, Mas! Kamu demam sekali," ujar Amanda sembari menempelkan tangannya pada kening Ryan. Amanda merasa kasihan dengan Ryan dan segera dibangunkannya Ryan yang masih lelap itu. "Mas! Mas ayo pindah ke kamar dulu. Kamu demam, aku akan k

  • Berbagi Suami Dengan Simpanan   Godaan

    Anasthasya mondar-mandir di kediaman pribadinya. Sesekali ia melirik ponselnya dan tak ada satu pun pesan dari Ryan. Pria itu pun tak meneleponnya. Entah mengapa Ryan tidak menghubunginya sama sekali. Apakah Ryan terlalu bahagia bersama istrinya itu? Apakah Ryan mulai jatuh hati kepada istri sahnya ketimbang Anasthasya, yang notabenenya adalah kekasih sejak dulu? Anasthasya merutuk kesal. Ia kembali ke tepi ranjang dan melemparkan guling juga bantalnya. "Awas kalau kamu berpaling dariku, Ryan!" ucap Anasthasya kesal. Anasthasya kembali menatap ponselnya dan masih tak ada satupun balasan. Ia akhirnya berusaha menghubungi Ryan, tetapi ponsel pria itu malah tidak aktif. "Sialan!" Lagi-lagi Anasthasya mengumpat kesal dan melemparkan ponselnya sendiri ke atas ranjang.Ia lantas bangkit dari ranjang dan berniat keluar dari kamarnya yang sudah temaram itu. Namun, langkah Anasthasya berhenti setelah ponselnya bergetar. Ia pun terburu-buru kembali ke tepi ranjang dan menyambar ponselnya berh

  • Berbagi Suami Dengan Simpanan   Bibir Merah Jambu

    Amanda menyiapkan bakso yang telah ia beli bersama dengan Joan sesaat lalu dan ia berikan kepada Ryan. Amanda juga menyiapkan satu mangkok bakso lagi untuknya. "Ayo Mas, dimkan dulu baksonya! Mumpung masih hangat," ujar Amanda.Ryan tak menimpali dan tak berkutik. Pria itu masih berkutat dengan pekerjannya. Sesekali Ryan memijit kepalanya gusar. Ryan bukan hanya gusar perihal pekerjaannya yang menumpuk tetapi juga rasa aneh yang menjalar di dadanya, rasa kesal dan tak suka ketika melihat Amanda bersama dengan Joan. Kekesalannya laksana api yang mampu membakar kayu kapanpun ia mau. Ryan menutup laptopnya kesal. Ia meneguk air mineralnya kesal. Ingatannya kembali jatuh ketika mendengar Amanda tertawa bahagia bersama Joan. Keberadaannya bahkan tak dianggap saat itu juga. Apakah seperti itu rasanya diabaikan dan terabaikan? "Mas?" Suara Amanda kembali menyapa indera pendengaran Ryan, menggugah lamunannya. Ryan hanya berdehem sejenak dan menatap Amanda yang sudah menyantap baksonya. Ama

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status