Share

Kekesalan Ryan

“Sialan! Kenapa juga aku harus dijodohkan seperti ini? Menyebalkan saja, jika bukan karena perusahaan besar milik orang tua Amanda, aku tak akan sudi menikah dengan wanita dekil macam dia,” ujar Ryan mengumpat-umpat kesal di dalam mobil.

Ryan tak berhenti mengumpat setelah dia pergi dari rumahnya dan Amanda. Dia benar-benar tak terima dengan perjodohan yang dia alami.  Hal yang paling memuakan bagi Ryan adalah, ketika dia dijodohkan dengan wanita dekil dan tak dicintainya.

Ryan menarik napasnya sejenak, dia menetralkan perasaannya setelah dia mengumpat selama beberapa saat di dalam mobil. Lalu, dia segera menghentikan mobilnya di mansion gaya Eropa miliknya. Laki-laki itu kemudian turun dari mobil dan membawa barang-barang miliknya.

Ryan segera bergegas masuk ke dalam mansion, yang mana pintu mansion itu tak dikunci. Ketika dia masuk ke dalam mansion miliknya itu, suasana rumah begitu tenang, tetapi dia dapat mendengar bunyi masakan dan aroma masakan yang menggelitik perutnya dan menggelitik hidungnya.

Ryan pun segera memilih meletakan semua tas yang dia bawa di ruang tamu, sedangkan dia bergegas ke dapur mengikuti aroma sedap masakan itu.

Ketika sampai di dapur, Ryan melihat jelas seorang wanita sedang berkutat dengaan teflon di atas kompor. Ryan mengembangkan senyumannya dengan sempurna, lalu laki-laki itu mengendap-endap menghampiri wanita tersebut dan memeluknya dari belakang yang sukses membuat wanita itu tersentak.

“Hey, Dear! Kamu membutku lapar,” ujar Ryan di telinga wanita tersebut.

“Astaga Sayang! Kamu kenapa baru sampai? Aku sudah menunggumu dari tadi untuk mengajakmu makan malam,” ujar wanita itu ngambek.

Ryan kemudian menangukup pipi wanita yang ada di hadapannya itu lalu mengecup pelan bibir ranumnya. “Maafkan aku, Anasthasya Sayang. Kamu tahu sendiri kan kalau aku baru saja menikah dengan Amanda. Wanita itu banyak omong, banyak complain, sampai tiba di sini pun aku dicomplain juga. Benar-benar mengesalkan. Rasanya aku ingin menceraikannya juga saat ini,” ujar Ryan dengan kesal lalu memilih duduk di ruang tamu yang berdekatan dengan dapur.

Anasthasya yang tak lain tak bukan adalah sektretaris Ryan sekaligus kekasih Ryan itu pun lantas memilih duduk di samping Ryan setelah mematikan kompor.

“Sabar, Sayang. Seseorang yang sudah menjadi istri memang seperti itu, dia akan selalu ingin tahu ke mana suaminya pergi,” ujar Anasthasya lalu dia memberikan nasi goreng buatannya.

“Makan dulu gih! Aku membuatkan ini spesial untukmu. Apalagi aku tahu kamu belum makan. Sudah marah-marahnya, nanti kamu darah tinggi lagi,” ujar Anasthasya pengertian.

“Makasih, Sayang. Kamu memang yang terbaik,” timpal Ryan dengan sumringah kemudian dia memilih melahap nasi goreng buatan kekasihnya itu untuk meredem semua amarah karena Amanda.

Ryan menikmati setiap suap nasi goreng buatan Anasthasya, Ryan menyukai masakan Anasthasya yang sedikit western itu, dia bahkan merasa bahagia berkali-kali lipat bahagia jika dia bisa menikahi Anasthasya, wanita yang dia cintai sejak dulu. Tetapi nahasnya, Ryan hanya bisa menjadikan Anasthasya sebagai simapanannya, karena perjodohannya dengan Amanda.

“Masakanmu tetap sama, Sayang. Ini enak sekali,” puji Ryan bahagia.

“Makasih, Sayang. Aku akan memasakanmu makanan yang lebih enak lagi untuk ke depannya jika kamu ke mari,” ujar Anasthasya.

“Aku pasti akan ke mari, Sayang. Aku bahkan berencana untuk tinggal di sini dan membiarkan Amanda di rumah sana sendirian,” ujar Ryan  mengatakan keputusannya itu yang sontak membuat Anasthasya terkejut.

“Kamu yakin, Sayang? Apakah dia tak mencurigaimu jika seperti itu?” tanya Amanda khawatir.

“Biarkan saja dia, toh aku tidak mencintainya Anasthasya. Jadi, buat apa hidup serumah dengannya?”

“Baiklah kalau itu keputusanmu, Sayang. Aku bahagia jika kamu memang akan tinggal bersamaku di sini,” timpal Anasthasya kemudian wanita itu mendekap Joan yang ada di sampingnya dengan sumringah. Bagaimanapun juga, Anasthasya bahagia karena meski dia tak bisa memiliki Ryan tetapi dia memiliki hati Ryan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status