Home / Romansa / Bercinta Dalam Mobil / Bab 40. Romantisme di Kos-Kosan (1)

Share

Bab 40. Romantisme di Kos-Kosan (1)

last update Last Updated: 2025-10-24 05:26:38

Sampai di rumah, Firzan segera melucuti pakaian, lalu membersihkan tubuhnya yang kotor di bawah pancuran. Kesegaran dari titik-titik air yang menyentuh kulitnya bisa membuat dirinya sedikit tenang dan tidak lagi menjadi emosional menghadapi kejadian yang menimpanya tadi siang.

Berkali-kali Firzan menghela napas tiap kali bayangan kejadian itu coba menyergapnya, dia tak ingin terpuruk lebih dalam karena ada kerja dan tugas yang harus diselesaikan. Selain tugas pekerjaan di restoran, tugas dari kampusnya harus dia siapkan sebaik mungkin, agar perjuangannya selama empat tahun di bangku kuliah membuahkan hasil terbaik sesuai yang diharapkannya.

Firzan sedang terlelap ketika seseorang mengetuk daun pintu kosannya, dia pasti tidak menyangka sama sekali yang mengetuk pintu kamarnya itu adalah Chantika...

“Kaget ya?” ujar Chantika yang masih berdiri di ambang pintu.

“Iya, nggak nyangka aja, dikira tetangga kamar sebelah. Ayo masuk...” ajak Firzan, Chantika pun masuk setelah melepas sepatunya
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 40. Romantisme di Kos-Kosan (1)

    Sampai di rumah, Firzan segera melucuti pakaian, lalu membersihkan tubuhnya yang kotor di bawah pancuran. Kesegaran dari titik-titik air yang menyentuh kulitnya bisa membuat dirinya sedikit tenang dan tidak lagi menjadi emosional menghadapi kejadian yang menimpanya tadi siang. Berkali-kali Firzan menghela napas tiap kali bayangan kejadian itu coba menyergapnya, dia tak ingin terpuruk lebih dalam karena ada kerja dan tugas yang harus diselesaikan. Selain tugas pekerjaan di restoran, tugas dari kampusnya harus dia siapkan sebaik mungkin, agar perjuangannya selama empat tahun di bangku kuliah membuahkan hasil terbaik sesuai yang diharapkannya.Firzan sedang terlelap ketika seseorang mengetuk daun pintu kosannya, dia pasti tidak menyangka sama sekali yang mengetuk pintu kamarnya itu adalah Chantika...“Kaget ya?” ujar Chantika yang masih berdiri di ambang pintu.“Iya, nggak nyangka aja, dikira tetangga kamar sebelah. Ayo masuk...” ajak Firzan, Chantika pun masuk setelah melepas sepatunya

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 39. Tidak Mudah Menjadi Firzan

    Setelah sari pati dalam tubuh Firzan dikeluarkan secara paksa dan diminum beramai-ramai, dia ditinggalkan sendirian di dalam kamar bersama sebuah amplop berisi uang tunai yang dijanjikan Tante Rossi. Mata Firzan berkaca-kaca menatap langit-langit kamar, hatinya terasa hancur dilecehkan sedemikian rupa oleh para wanita pembenci laki-laki.Setelah hatinya sedikit tenang, Firzan mengenakan seluruh pakaiannya, lalu pergi meninggalkan kamar itu tanpa berniat sedikit pun mengambil uang yang ada di atas tempat tidur. Jika aku mengambilnya sama saja aku menghinakan diriku layaknya seorang pelacur yang telah menjual tubuh demi uang, batin Firzan.Saat keluar kamar itu, rupanya berada di ruangan barang-barang antik, kemudian yang Firzan lakukan adalah menuruni anak tangga lalu berjalan menuju pintu besar terbuat dari ukiran kayu. Setelah keluar dari pintu itu dia berjalan melingkari teras menuju bagian depan rumah tempat dia meletakkan kendaraannya. Sampai di dalam mobil, Firzan mengambil ha

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 38. Club Wanita Pembenci Lelaki

    Baru semenit Firzan berada di depan pintu masuk rumah itu, tiba-tiba pintu gerbang terbuka sendiri, seperti ada orang yang mengendalikannya dengan remote kontrol. Rupanya di bagian kiri pintu gerbang terdapat CCTV sehingga orang di dalam sana bisa memantau kehadiran Firzan di depan pintu.Firzan memasuki halaman rumah mewah itu perlahan-lahan hingga menghentikan mobilnya tepat di depan teras rumah. Tampak dari rumah itu keluar seorang wanita paruh baya, yang dari cara berpakaiannya dia adalah pembantu rumah itu. Firzan turun dari mobil setelah wanita itu menghampirinya, dan memintanya mangantarkan makanan ke dalam. Sambil menenteng plastik pesanan di tangan kiri dan kanan yang berjumlah 20 boks, dia mengikuti langkah wanita paruh baya itu masuk ke dalam rumah. Setelah berjalan melingkari teras rumah yang cukup luas, ada pintu utama yang berukuran besar, terbuat dari ukiran kayu yang terlihat klasik, wanita itu pun membuka pintu itu perlahan, bunyi deritnya terdengar menyayat hati, m

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 37. Modus Penculikan?

    Sudah dua jam Firzan pergi mengantarkan pesanan ke Bukit Sari, tapi sampai kini belum kembali. Seharusnya jarak tempat itu ke restoran bisa ditempuh PP kurang dari satu jam. Saat Lintar coba menghubungi nomor Firzan, ternyata tidak aktif.“Pak Tyo, bisa minta alamat lengkap pemesan nasi boks yang diantar Pak Firzan?” pinta Lintar kepada manager restoran Prasetyo.“Tidak ada, Pak, kertasnya tadi sudah dibawa Pak Firzan,” jelas Pak Tyo.“Waduh, terus bagaimana ini, sampai sekarang Pak Firzan belum ada kabar,” ucap Lintar resah.“Mungkin mobilnya mogok, Pak, kita tunggu saja dulu,” saran Prasetyo.Merasa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kepada Firzan, Lintar bergegas naik ke kantor memberitahu Chantika. Rupanya Chantika sedang menerima telepon dari papanya di Jakarta, terdengar Chantika menyebut Papa kepada orang di seberang sana. Dengan resah Lintar menunggu Chantika mengakhiri obrolannya. “Ada apa, Pak Lintar?” tanya Chantika setelah menutup panggilan teleponnya.“Firzan, belum

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 36. Bisnis Restoran Plus-Plus

    Mendengar suara ketukan di pintu ruang kerjanya, Yongki segera menarik tangannya yang sudah menempel di kedua bulatan dada Mili. Lalu, ia bergegas duduk di depan meja Mili. Masing-masing pura-pura menyibukkan diri, Mili membuka-buka buku bersampul biru di hadapannya, sedang Yongki sibuk membuka-buka file di hadapannya.“Eh, Papa..., ada apa, Pah?” sapa Mili saat suaminya masuk ke dalam ruangan. Yongki hanya mengulas senyum ramahnya ke arah Pak Gun.“Aku perlu obat lambungku, Mah, ada di tas Mama, kan?” tanya Gun tanpa menaruh curiga.“Iya ada, Pah. Papa kenapa lagi, sih?”“Enggak tahu, Mah, tiba-tiba perut Papa mual, padahal kan tadi sudah sarapan,” jelas Gun sambil mengelus-elus perutnya yang buncit.“Mungkin tadi Papa terlalu banyak minum kopi waktu sarapan, jadi asam lambungnya naik lagi,” ucap Mili sambil memberikan obat berbentuk tablet kepada Pak Gun. “Gimana, Yong, semuanya, oke?” sapa Pak Gun sekadar basa-basi, lalu dia meninggalkan Mili dan Yongki kembali berdua di dalam rua

  • Bercinta Dalam Mobil   Bab 35. Menggoda Lelaki di Kantor

    Di meja kerja Gun tampak setumpuk file yang harus dipelajari dan ditandatanganinya. Termasuk diantaranya update laporan omzet seluruh outlet restoran Gunsu. Gun cukup terheran-heran melihat omzet outlet Semarang beberapa hari ini mempunyai kenaikan yang sangat signifikan.Rasa penasaran membuat Gun langsung menghubungi Chantika, sekaligus dia ingin mengabarkan rencana liburannya sekeluarga ke Semarang.“Ya halo, Pah?”“Lagi dimana kamu, Tika?”“Di kantor, Pah?”“Papa mau tanya, nggak salah tuh omzet kamu beberapa hari ini? Kok besar banget?” “Bener kok, Pah, restoran memang ramai. Selain ada pesanan 1500 nasi boks, tamu yang makan juga memang banyak, sampai restoran ditutup lebih lambat satu jam.”“Penyebabnya apa, Tik, kok mendadak bisa ramai begitu?”“Gara-gara Firzan viral, Pah.”“Maksudnya?”“Itu lho, Pah, karyawan yang Papa kirim dari Jakarta, banyak tamu wanita yang suka sama dia gara-gara Firzan bantu-bantu melayani di resto, terus mereka pada posting foto bareng Firzan di me

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status