Share

BAB 8

Tania mengedarkan pandangannya di sekitar bandara, mencari keberadaan Vera yang akan menjemputnya. Namun sudah lewat satu jam Vera tak jua menampakkan batang hidungnya. Dia menyeret kopernya hingga ke ruang tunggu, ketika dia merogoh kantongnya untuk mengambil ponsel tiba-tiba sosok yang ditunggu akhirnya muncul juga.

"Lama banget sih, Kak. Udah cape, masih harus nunggu lama. Sebel!" ucap Tania dengan wajah yang ditekuk sambil bersungut-sungut. Dia mengembuskan napas berat, kekesalannya pada pernikahan Al membuat dirinya lebih sensitif. Terkadang marah pada karena masalah sepele yang dibesar-besarkan.

"Maaf ya, tadi ada tamu dari luar kota, kasihan kalau ditinggal." Masih dengan napas yang terengah-engah karena berlari di pintu masuk bandara Vera mengajak Tania menuju mobilnya.

Di atas sofa dengan ukiran kayu Tania memandangi ruang tamu mewah milik kakaknya. Rumah tampak sepi karena kakak iparnya sedang keluar kota. Vera yang belum dikaruniai anak hanya tinggal bersama beberapa pelayan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status