Share

Bersama Gadis Gila Di Konser
Bersama Gadis Gila Di Konser
Author: Richy

Bab 1

Author: Richy
Namaku Peter, aku sering dengar kalau di konser banyak gadis muda dan mereka cukup terbuka.

Untuk mencari sensasi, aku sengaja membeli tiket konser seorang artis terkenal dan ingin membuktikannya.

Setibanya di lokasi konser, ternyata tempat ini dipenuhi lautan manusia.

Sekilas pandang, terlihat banyak gadis muda yang memakai pakaian sexy, usianya terihat sekitar dua puluhan dan masing-masing berdandan dengan sangat memikat.

Biasanya mereka adalah wanita cuek yang butuh waktu lama untuk didekati.

Namun, begitu melihat idolanya, mereka semua seperti ayam betina yang sedang birahi, terus menjerit dengan suara melengking.

Mereka berjinjit, memanjangkan leher, sama sekali tidak peduli kalau pakaiannya mungkin akan tersingkap, hanya demi bisa melihat sang idola.

Bahkan ada yang berteriak, “Sayang! Cepat mainin aku!”

Aku mencari sumber suara itu. Yang berteriak adalah seorang gadis cantik yang memakai baju bergaya seragam sekolah yang sexy dengan rok yang super mini.

Begitu berjinjit, celana dalam putihnya yang tipis langsung terlihat.

Wanita seperti ini tampak memiliki hasrat yang kuat.

Aku menyusup melalui kerumunan yang padat dan berdiri tepat di belakangnya.

Dia tampaknya benar-benar larut dalam musik, tubuhnya bergoyang mengikuti irama dan roknya terus bergerak.

Jantungku berdebar kencang dan telapak tanganku berkeringat, tapi aku tidak berani bertindak sembarangan.

Suasana di lokasi sangat panas dan kerumunan terus bergerak.

Aku didorong oleh orang belakang, membuatku menempel erat di punggungnya.

Perhatiannya terfokus sepenuhnya pada artis di atas panggung dan sama sekali tidak menyadari ada orang di belakangnya.

Konser memang ramai dan gesekan fisik itu hal yang sangat normal.

Meski aku menempel di punggungnya, dia tampak tak peduli.

Keberanianku pun perlahan meningkat. Akhirnya aku menyandar padanya dan merasakan kelembutan tubuh gadis itu.

Mungkin karena tekananku cukup berat, dia pun menoleh ke belakang, sambil menggerakkan sedikit tubuhnya.

“Jangan dorong aku, nggak nyaman.”

Aku mundur selangkah dan membungkuk, lalu berkata, “Maaf, belakangku terlalu berdesakan.”

“Nggak apa-apa,” jawabnya sambil tersenyum, lalu kembali larut dalam musik.

Sensasi barusan terus terngiang di benakku. Aku belum pernah merasakan gadis muda cantik seperti ini.

Saat ini, dia tepat ada di depan mataku, itu membuat hatiku gelisah.

Kali ini aku belajar lebih pintar. Aku tak lagi menempelkan seluruh tubuh seperti sebelumnya.

Melainkan menegakkan pinggul dan mendorongnya ke bawah roknya, sementara tubuhku sedikit mencondong ke belakang.

Suasana konser memang sudah meriah, ditambah lagi gadis itu memang sangat lincah.

Pantatnya yang berbentuk buah persik itu bergoyang mengikuti irama, terus-menerus bergesekan dengan benda milikku, membuat seluruh tubuhku terasa gelisah.

Yang lebih parahnya, saat konser mencapai puncaknya, dia melompat mengikuti irama.

Gerakan naik turunnya terus-menerus menekan area pinggulku.

Sensasi desakan yang kuat ini seketika membuatku terangsang dan benda milikku langsung berdiri tegak.

Tiket konser ini benar-benar tak merugikan!

Di luaran, gadis muda cantik seperti ini mungkin tak bisa didapatkan dengan harga berapapun.

Namun, saat ini sedang kupermainkan secara terang-terangan.

Apalagi ada banyak orang di sekitar, sensasi terlarang ini membuatku merasa semakin gembira.

Area bawahku menjadi semakin panas.

Gadis itu juga menyadari keanehan, merasakan ada benda keras di bawahnya.

Sepertinya dia menikmati desakanku dan mengeluarkan suara lembut yang sensual dari tenggorokannya.

Yang tak kuduga, dia tidak menunjukkan penolakan sama sekali.

Sebaliknya, dia malah mencondongkan pantatnya dan menekan kedua kakinya ke arah ituku.

Aku merasa seperti mengenai suatu cekungan, yang samar-samar menyelimuti benda milikku.

Dari sudut pandangku, pemandangan di bawah roknya terlihat jelas. Isinya sungguh besar dan kenyal.

Terutama di bagian itu, celana dalamnya sudah tertekan ke dalam karena doronganku.

Dia mengayunkan tongkat cahayanya dan menatap artis di atas panggung.

Sambil terus berteriak, “Sayang, aku mencintaimu.”

Gadis ini benar-benar terlihat polos dari luar, tapi ternyata begitu menginginkannya.

Dia berhalusinasi diriku adalah idolanya, seolah-olah yang sedang mendesaknya adalah artis di atas panggung.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 7

    Namun, aku tak menyangka hanya berselang tiga hari, Roy sudah mendatangiku.Hari itu, aku sedang menonton televisi di rumah dan bel pintu berbunyi, aku pikir pesanan makananku sampai.Saat membuka pintu, Roy berdiri di sana, wajahnya tampak pucat, tangannya menggenggam sesuatu dan amarah di tatapannya seolah ingin membakarku.“Peter, jujur padaku, ada apa sebenarnya antara kamu dan Wina?!”Dia tidak masuk dan langsung melemparkan benda di tangannya padaku. Itu sebuah ponsel, layarnya masih menyala dan menampilkan rekaman video dari konser malam ini.Tepat adalah adegan diriku dan Wina di layar lebar.Kepalaku terasa berdengung, darah berdesir ke puncak kepala.Ponsel di tanganku hampir jatuh ke lantai, “Roy, dengarkan penjelasanku, ini nggak seperti yang kamu pikirkan….”“Bukan seperti yang kupikirkan?” teriak Roy, suaranya terdengar bergetar, “Lalu seperti apa? Katakan padaku! Aku menganggapmu sahabat yang begitu baik dan kamu? Kamu malah meniduri adik iparku?! Bagaimana bisa kamu mel

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 6

    “Jangan kesal, hari ini aku menikah, bahagialah sedikit! Nanti temani aku minum beberapa gelas lagi, kita nggak boleh pulang sebelum mabuk!”Aku tersenyum paksa, tapi hatiku terasa tertekan seperti ditindih batu.Beberapa jam berikutnya, aku menjalaninya dengan penuh kecemasan.Mataku terus mengawasi Wina, takut dia melakukan sesuatu.Aku juga takut Roy mencurigainya. Wina tampak bersikap tenang, terus berada di sisi Jully dan sesekali tatapan kami bertemu.Namun, dia langsung membuang muka, seperti menghindari sesuatu.Menjelang akhir pesta pernikahan, aku dan Roy mengantar para tamu di pintu keluar.Wina datang untuk berpamitan dengan Jully, “Kak, aku pulang dulu. Aku bakal datang mencarimu lagi besok.”“Nggak mau tinggal sebentar lagi?” Jully menarik tangannya dan melanjutkan, “Biar kakak iparmu saja yang mengantarmu.”“Nggak perlu, kak. Aku bisa naik taksi sendiri.”Ujar Wina, pandangannya menyapu aku dan Roy, lalu berpamitan, “Kakak ipar, Kak Peter, aku pergi dulu.”Roy hendak me

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 5

    “Itu dia sudah datang!” Roy mendorongku, aku pun melihat mengikuti pandangannya.Wina mengenakan gaun panjang warna cream, jauh berbeda dengan tanktop sexy bulan lalu.Namun, saat dia melangkah masuk ke aula, pandangannya menyapu ke arahku. Ada keterkejutan dan kepanikan di matanya.Perasaan itu persis dengan kekacauan yang kurasakan di hati.Aku buru-buru menunduk, pura-pura memerhatikan es batu di gelas alkoholku.Namun, telingaku tajam sekali, sampai bisa mendengar suaranya berbicara dengan Jully. Setiap katanya seperti jarum yang menusuk dan membuatku cemas.“Peter, kok kamu melamun?” Roy menepuk punggungku.“Ayo, ikut aku pergi menyapa Wina. Jangan hanya berdiri di sini seperti kayu saja.”Kakiku mendadak lemas, aku ingin mencari alasan untuk ke kamar mandi, tapi Roy sudah menarikku ke arah mereka. Wina melihat kami mendekat, dia pun secara reflek bersembunyi di balik Jully. Jully tidak menyadarinya, malah tersenyum dan berkata, “Wina, ini Peter, sahabat terbaiknya Roy. Ke depanny

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 4

    Tak terasa, hari pernikahan Roy pun tiba. Aku datang untuk memberikan hadiah dan duduk di meja bundar hotel, menyaksikan prosesi pernikahan.Roy itu sahabat dekatku, tapi aku tidak kenal satu pun anggota keluarganya.Acaranya lumayan membosankan, jadi aku hanya memainkan ponsel di meja, sambil menonton drama pendek.Aku juga cuek saja.Seiring dengan berjalannya acara, sebuah pintu besar di belakang hotel perlahan terbuka.Mempelai wanita mengenakan gaun pengantin dan perlahan berjalan keluar dari pintu.Wajahnya sangat manis, mirip sekali dengan gadis yang kutemui di konser waktu itu.Tepat di belakangnya, ada pendamping pengantinnya.Aku melihatnya dengan jelas, bukannya itu gadis yang kutemui di konser hari itu? Bisa-bisanya aku bertemu dengannya di sini?!Kok bisa ada kebetulan semacam ini?!Aku duduk di meja, mencoba memastikan wajahnya dan ingin tahu apakah dia benar-benar gadis itu.Dia merias wajahnya, tapi ciri-ciri wajah oval, paha dan tingginya tidak ada bedanya dengan gadi

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 3

    Seiring dengan tekanan kuatku, gadis itu terus menggertakkan giginya, mati-matian menahan sensasi yang menjalar di tubuhnya, tidak berani mengeluarkan suara sedikit pun.Aku belum pernah merasakan gadis yang begitu sexy dan begitu kencang.Aku merasa tubuhku seperti melayang di atas awan, bebas dan sangat nyaman.Terutama di tempat seramai ini, perasaan terlarang yang bercampur dengan hasrat membuat hormon di otakku langsung mencapai puncaknya.Awalnya aku bergerak perlahan, tapi tubuh semakin menginginkannya dan sensasi itu pun semakin kuat.Aku tak mampu menahan diri untuk menambah kecepatan.Setiap tekanan membuat payudaranya bergetar.Aku semakin tegang dan dia semakin lemas.Kedua kakinya sudah tak mampu berdiri tegak. Aku langsung mengangkat seluruh tubuhnya dan menjatuhkannya dengan keras….Ini adalah pertama kalinya dia melakukan hal seperti ini dan tubuhnya pun dengan cepat mencapai puncaknya.Setelah gemetar sebentar, dia bersandar lemah di pelukanku.Seperti seekor anak kuc

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 2

    Suasana di konser semakin panas dan semua perhatian tertuju pada panggung.Sama sekali tidak ada yang memerhatikan apa yang kulakukan!Ditambah lagi suasana yang gelap, keberanianku pun semakin membesar.Aku mengikuti ritme gerakan tubuhnya, mengayunkan pinggul maju mundur.Setiap tekanan yang timbul memberikan sensasi yang membuatku semakin bergairah.Dia juga tampak sangat menikmati sensasi ini. Bersamaan dengan tekananku, dia juga menggoyangkan pinggulnya ke kiri dan kanan.Setiap goyangan bergesekan dengan perut bagian bawahku.Gesekan ini terasa seperti semut yang menyusup hingga ke tulang-tulangku.Seluruh tubuhku terasa geli.Aktivitas di bagian bawah tubuhku pun semakin besar.Aku mengulurkan tangan untuk menggenggam pinggang rampingnya.Aku menekan seluruh pinggulnya ke tubuhku dengan kuat.Tindakan ini sama saja seperti sedang melakukan hal intim!Guncangan fisik dan batin yang kurasakan membuat seluruh tubuhku serasa hampir meledak.Datang ke konser ini benar-benar keputusan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status