공유

Bab 2

작가: Richy
Suasana di konser semakin panas dan semua perhatian tertuju pada panggung.

Sama sekali tidak ada yang memerhatikan apa yang kulakukan!

Ditambah lagi suasana yang gelap, keberanianku pun semakin membesar.

Aku mengikuti ritme gerakan tubuhnya, mengayunkan pinggul maju mundur.

Setiap tekanan yang timbul memberikan sensasi yang membuatku semakin bergairah.

Dia juga tampak sangat menikmati sensasi ini. Bersamaan dengan tekananku, dia juga menggoyangkan pinggulnya ke kiri dan kanan.

Setiap goyangan bergesekan dengan perut bagian bawahku.

Gesekan ini terasa seperti semut yang menyusup hingga ke tulang-tulangku.

Seluruh tubuhku terasa geli.

Aktivitas di bagian bawah tubuhku pun semakin besar.

Aku mengulurkan tangan untuk menggenggam pinggang rampingnya.

Aku menekan seluruh pinggulnya ke tubuhku dengan kuat.

Tindakan ini sama saja seperti sedang melakukan hal intim!

Guncangan fisik dan batin yang kurasakan membuat seluruh tubuhku serasa hampir meledak.

Datang ke konser ini benar-benar keputusan yang tepat!

Gadis yang dicari secara acak pun begitu menggoda, membuatku bisa melakukan apapun yang kumau.

Aku menyapu pandangan ke sekeliling. Ada sekitar puluhan ribu penonton di dalam, setidaknya dua puluh ribu diantaranya adalah wanita.

Bahkan jika aku berganti-ganti setiap hari, sepuluh tahun pun tidak akan selesai. Apalagi semuanya adalah gadis sexy yang berusia sekitar dua puluhan tahun.

Memikirkan hal ini membuat hatiku sangat gembira dan semanis madu murni.

Aku merasa terhalang dengan celana, seperti gatal yang tak tergaruk. Aku pun membuka risleting celanaku.

Aku mengeluarkan benda sepanjang tujuh inch itu dan menyelipkan ke bawah roknya.

Lalu langsung menekannya dengan kuat.

Melalui celana dalam yang tipis, aku merasa di dalamnya sudah benar-benar basah.

Ada aliran hangat yang keluar.

Tanpa penghalang celana, benda milikku pun bisa masuk lebih dalam.

Terbungkus erat oleh kedua pantat yang indah dan lembut.

Benar-benar gadis sexy dua puluhan tahun, sangat kencang dan jauh lebih nikmat dari istriku yang sudah mengendur.

Tiba-tiba, tubuh gadis itu melemas dan kedua kakinya gemetar.

Untungnya tanganku memegang pinggangnya. Jika tidak, dia akan langsung terjatuh ke lantai.

Dia berbisik pelan di depan, “Kak, jangan mendesak lagi. Kamu membuatku merasa sangat geli.”

Aku paham, semakin wanita mengatakan tidak, semakin dia menginginkannya.

Aku menekan pinggangnya dan kekuatan benda milikku semakin bertambah, celana dalamnya bahkan terasa akan sobek dengan desakanku.

Tepat pada saat itu, lampu sorot kamera menangkap kami.

Aku dan gadis ini ditampilkan di layar besar.

Barulah aku melihat wajah gadis ini dengan jelas, wajahnya benar-benar seperti artis papan atas!

Wajah ovalnya putih dan lembut, tampak merah merona karena tekananku.

Dia sedikit mengerutkan kening, bibir mungilnya sedikit terbuka dan terus mendesah, ekspresinya terlihat seperti sedang melakukan hal intim.

Dia tidak menyadari layar besar. Matanya sedikit tertutup, fokus menikmati tekananku.

Melihat kamera menyorot kami, aku segera menghentikan gerakan. Lalu berdiri seolah tidak terjadi apa-apa.

Barulah dia tersadar kembali. Melihat dirinya sendiri di layar besar, wajahnya semakin memerah karena malu dan buru-buru menundukkan kepala.

Artis di panggung pun berkata, “Pasangan ini mesra sekali kelihatannya. Kameraman, coba lihat masih ada pasangan yang lain?”

Atas perintahnya, kamera pun beralih ke pasangan lain.

Barulah aku menghela napas lega. Aku memeluk pinggang gadis itu dari belakang dan merasakan kelembutannya.

Gairah dalam dirinya sudah terangsang olehku dan sekarang dia berbicara sambil terengah-engah,

“Kak, kamu berani sekali. Aku bahkan tak mengenalmu, kamu malah….”

Aku mencubit perutnya dan tertawa, lalu menjawab,

“Malah apa?”

“Kamu belum pernah melakukan ini di tempat seperti ini, ‘kan? Seru nggak?”

Dia menundukkan kepala, menjawab dengan malu-malu,

“Aku belum pernah melakukan hal seperti itu, dasar kamu.”

Ternyata dia masih perawan. Pantas saja begitu kencang dan sensitif.

Memikirkan bahwa diriku mendapatkan gadis yang murni, aku pun semakin bersemangat.

Aku langsung menggigit cuping telinganya dari belakang dan berbicara lembut,

“Kamu secantik ini, mana mungkin nggak pernah?”

Dia merasa geli dengan tingkahku, meringkuk dan tertawa cekikikan.

“Aku baru kuliah semester satu, keluargaku sangat ketat, mereka nggak mengizinkan aku pacaran.”

Biasanya wanita seperti ini memiliki hasrat yang sangat kuat terhadap lawan jenis. Aku mencengkeram payudaranya dari belakang dan dengan lembut memainkan kedua putingnya.

Tubuhnya langsung tidak tahan lagi, dia bahkan berinisiatif memohon,

“Kak, geli sekali. Aku mau sensasi seperti tadi lagi.”

“Boleh!”

Aku langsung melepaskan celana dalamnya, memperlihatkan pantatnya yang kenyal.

“Buka kakimu sedikit dan menungging sedikit.”

Dia dengan patuh menunggingkan pantatnya yang indah. Kini, bagian itu sudah sepenuhnya dalam kendaliku.

Aku juga hampir tak bisa menahan diri lagi, di tengah desakan orang-orang… aku langsung mengangkat rok mininya….

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 7

    Namun, aku tak menyangka hanya berselang tiga hari, Roy sudah mendatangiku.Hari itu, aku sedang menonton televisi di rumah dan bel pintu berbunyi, aku pikir pesanan makananku sampai.Saat membuka pintu, Roy berdiri di sana, wajahnya tampak pucat, tangannya menggenggam sesuatu dan amarah di tatapannya seolah ingin membakarku.“Peter, jujur padaku, ada apa sebenarnya antara kamu dan Wina?!”Dia tidak masuk dan langsung melemparkan benda di tangannya padaku. Itu sebuah ponsel, layarnya masih menyala dan menampilkan rekaman video dari konser malam ini.Tepat adalah adegan diriku dan Wina di layar lebar.Kepalaku terasa berdengung, darah berdesir ke puncak kepala.Ponsel di tanganku hampir jatuh ke lantai, “Roy, dengarkan penjelasanku, ini nggak seperti yang kamu pikirkan….”“Bukan seperti yang kupikirkan?” teriak Roy, suaranya terdengar bergetar, “Lalu seperti apa? Katakan padaku! Aku menganggapmu sahabat yang begitu baik dan kamu? Kamu malah meniduri adik iparku?! Bagaimana bisa kamu mel

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 6

    “Jangan kesal, hari ini aku menikah, bahagialah sedikit! Nanti temani aku minum beberapa gelas lagi, kita nggak boleh pulang sebelum mabuk!”Aku tersenyum paksa, tapi hatiku terasa tertekan seperti ditindih batu.Beberapa jam berikutnya, aku menjalaninya dengan penuh kecemasan.Mataku terus mengawasi Wina, takut dia melakukan sesuatu.Aku juga takut Roy mencurigainya. Wina tampak bersikap tenang, terus berada di sisi Jully dan sesekali tatapan kami bertemu.Namun, dia langsung membuang muka, seperti menghindari sesuatu.Menjelang akhir pesta pernikahan, aku dan Roy mengantar para tamu di pintu keluar.Wina datang untuk berpamitan dengan Jully, “Kak, aku pulang dulu. Aku bakal datang mencarimu lagi besok.”“Nggak mau tinggal sebentar lagi?” Jully menarik tangannya dan melanjutkan, “Biar kakak iparmu saja yang mengantarmu.”“Nggak perlu, kak. Aku bisa naik taksi sendiri.”Ujar Wina, pandangannya menyapu aku dan Roy, lalu berpamitan, “Kakak ipar, Kak Peter, aku pergi dulu.”Roy hendak me

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 5

    “Itu dia sudah datang!” Roy mendorongku, aku pun melihat mengikuti pandangannya.Wina mengenakan gaun panjang warna cream, jauh berbeda dengan tanktop sexy bulan lalu.Namun, saat dia melangkah masuk ke aula, pandangannya menyapu ke arahku. Ada keterkejutan dan kepanikan di matanya.Perasaan itu persis dengan kekacauan yang kurasakan di hati.Aku buru-buru menunduk, pura-pura memerhatikan es batu di gelas alkoholku.Namun, telingaku tajam sekali, sampai bisa mendengar suaranya berbicara dengan Jully. Setiap katanya seperti jarum yang menusuk dan membuatku cemas.“Peter, kok kamu melamun?” Roy menepuk punggungku.“Ayo, ikut aku pergi menyapa Wina. Jangan hanya berdiri di sini seperti kayu saja.”Kakiku mendadak lemas, aku ingin mencari alasan untuk ke kamar mandi, tapi Roy sudah menarikku ke arah mereka. Wina melihat kami mendekat, dia pun secara reflek bersembunyi di balik Jully. Jully tidak menyadarinya, malah tersenyum dan berkata, “Wina, ini Peter, sahabat terbaiknya Roy. Ke depanny

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 4

    Tak terasa, hari pernikahan Roy pun tiba. Aku datang untuk memberikan hadiah dan duduk di meja bundar hotel, menyaksikan prosesi pernikahan.Roy itu sahabat dekatku, tapi aku tidak kenal satu pun anggota keluarganya.Acaranya lumayan membosankan, jadi aku hanya memainkan ponsel di meja, sambil menonton drama pendek.Aku juga cuek saja.Seiring dengan berjalannya acara, sebuah pintu besar di belakang hotel perlahan terbuka.Mempelai wanita mengenakan gaun pengantin dan perlahan berjalan keluar dari pintu.Wajahnya sangat manis, mirip sekali dengan gadis yang kutemui di konser waktu itu.Tepat di belakangnya, ada pendamping pengantinnya.Aku melihatnya dengan jelas, bukannya itu gadis yang kutemui di konser hari itu? Bisa-bisanya aku bertemu dengannya di sini?!Kok bisa ada kebetulan semacam ini?!Aku duduk di meja, mencoba memastikan wajahnya dan ingin tahu apakah dia benar-benar gadis itu.Dia merias wajahnya, tapi ciri-ciri wajah oval, paha dan tingginya tidak ada bedanya dengan gadi

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 3

    Seiring dengan tekanan kuatku, gadis itu terus menggertakkan giginya, mati-matian menahan sensasi yang menjalar di tubuhnya, tidak berani mengeluarkan suara sedikit pun.Aku belum pernah merasakan gadis yang begitu sexy dan begitu kencang.Aku merasa tubuhku seperti melayang di atas awan, bebas dan sangat nyaman.Terutama di tempat seramai ini, perasaan terlarang yang bercampur dengan hasrat membuat hormon di otakku langsung mencapai puncaknya.Awalnya aku bergerak perlahan, tapi tubuh semakin menginginkannya dan sensasi itu pun semakin kuat.Aku tak mampu menahan diri untuk menambah kecepatan.Setiap tekanan membuat payudaranya bergetar.Aku semakin tegang dan dia semakin lemas.Kedua kakinya sudah tak mampu berdiri tegak. Aku langsung mengangkat seluruh tubuhnya dan menjatuhkannya dengan keras….Ini adalah pertama kalinya dia melakukan hal seperti ini dan tubuhnya pun dengan cepat mencapai puncaknya.Setelah gemetar sebentar, dia bersandar lemah di pelukanku.Seperti seekor anak kuc

  • Bersama Gadis Gila Di Konser   Bab 2

    Suasana di konser semakin panas dan semua perhatian tertuju pada panggung.Sama sekali tidak ada yang memerhatikan apa yang kulakukan!Ditambah lagi suasana yang gelap, keberanianku pun semakin membesar.Aku mengikuti ritme gerakan tubuhnya, mengayunkan pinggul maju mundur.Setiap tekanan yang timbul memberikan sensasi yang membuatku semakin bergairah.Dia juga tampak sangat menikmati sensasi ini. Bersamaan dengan tekananku, dia juga menggoyangkan pinggulnya ke kiri dan kanan.Setiap goyangan bergesekan dengan perut bagian bawahku.Gesekan ini terasa seperti semut yang menyusup hingga ke tulang-tulangku.Seluruh tubuhku terasa geli.Aktivitas di bagian bawah tubuhku pun semakin besar.Aku mengulurkan tangan untuk menggenggam pinggang rampingnya.Aku menekan seluruh pinggulnya ke tubuhku dengan kuat.Tindakan ini sama saja seperti sedang melakukan hal intim!Guncangan fisik dan batin yang kurasakan membuat seluruh tubuhku serasa hampir meledak.Datang ke konser ini benar-benar keputusan

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status