LOGIN“Jose, jangan… nggak boleh. Rasanya geli sekali di bagian itu….” Mulutku terus menolak, tapi tubuhku malah bereaksi jujur. Pinggul montokku bergerak genit, seolah menolak tapi sekaligus menggoda, mengikuti godaan menantu bodohku itu…. Suara tawa putriku dan sahabatnya sesekali terdengar dari ruang tamu. Diam-diam melakukan hal yang begitu menggoda dengan Jose di depan mereka membuatku merasa luar biasa terangsang.
View MoreTak lama kemudian, ambulans dan polisi pun datang.Ternyata pria paruh baya yang tadi ingin ke kamar mandi telah melapor polisi.Setengah jam kemudian, Jose dibawa ke UGD untuk menjalani tindakan darurat.Dokter mengatakan bahwa ada pembekuan darah di otaknya dan harus segera dioperasi.Setelah aku menandatangani surat persetujuan, Jose langsung dibawa masuk ke ruang operasi.Di luar ruang operasi, aku sangat gelisah seperti semut di atas wajan panas. Terus berdoa dalam hati agar Jose baik-baik saja.Jose terluka parah demi menyelamatkanku. Kalau sampai terjadi sesuatu padanya, aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana.Polisi yang memeriksaku terus menenangkan, menyuruhku untuk tidak terlalu mengawatirkannya.Begitu putriku tiba, aku tak bisa lagi menahan emosi dan langsung memeluknya sambil menangis tersedu-sedu.Dua jam kemudian, akhirnya operasi pun selesai.Pintu ruang operasi terbuka, seorang dokter berjas putih keluar dengan wajah penuh kelelahan.Aku langsung menghampiri dan k
“Jaga sikapmu! Cepat minggir atau aku lapor polisi!”Aku menatap mereka dengan waspada, merasa tegang dan takut.Mereka berjumlah tujuh orang, masing-masing bertato di lengannya. Ada yang rambutnya dicukur cepak, ada yang diwarnai pirang. Terlihat jelas kalau mereka itu berandalan.Melihat mereka mengepungku, aku pun buru-buru mengeluarkan ponsel untuk menelepon polisi.Namun tak disangka, pria berambut cepak yang tampaknya pemimpin mereka langsung merebut ponselku dan membantingnya ke lantai dengan keras. Ponselku langsung hancur berkeping-keping.Salah satu dari mereka yang berambut pirang mengeluarkan sebilah pisau tajam yang berkilat dan mengarahkannya ke arahku, “Kakak, lebih baik menurut saja. Soalnya pisau ini nggak punya mata!”Seketika, wajahku langsung pucat. Aku tak berani bergerak sedikit pun, lalu memberanikan diri bertanya apa yang mereka inginkan.“Kamu begitu cantik, jelas kami mau… menghabisimu!”Usai bicara, mereka pun tertawa cekikikan dengan wajah penuh nafsu.Tubuh
Aku mendesah pelan, merasa mimpi itu begitu nyata.Sebuah tangan besar menyelinap masuk ke dalam melalui kerahku, meremas dadaku dengan semena-mena, sementara tangan lainnya menyusup ke balik rokku….Sentuhan itu membuat tubuhku panas, hatiku mulai gelisah, bahkan bagian bawah roknya terasa lembab.Samar-samar terdengar suara napas berat di belakangku, hembusannya mengenai leherku, gatal dan menggelitik.Aku terangsang sampai akhirnya terbangun. Begitu membalikkan badan, kulihat Jose sedang tiduran di sampingku sambil menyengir polos ke arahku.“Ibu, Jose nggak tahan lagi, tolong bantu aku, ya?”Jose menurunkan celananya dan penampakannya yang mencolok membuat wajahku langsung memanas, jantungku pun ikut berdegup kencang.“Dasar nakal! Sembarang digoda perempuan, langsung lupa diri?! Kenapa nggak cari Kak Dolin saja? Untuk apa mencariku?”Aku masih kesal soal kejadian terakhir kali. Meski tadi sempat merasa panas karena godaan Jose, aku tetap memasang wajah datar dan cuek padanya.“Ibu
Ucapan Jose langsung membuat wajahku memerah. Dasar bodoh, kenapa apa saja bisa keluar dari mulutnya?!Aku langsung melirik Dolin dengan canggung dan dia pun tampak terkejut. Mungkin tak menyangka Jose akan mengatakan hal sebodoh itu.Takut Dolin jadi curiga, aku segera membentak Jose, “Apa yang kamu bicarakan?! Takut dimarahin Linda? Coba lihat sendiri apa yang sudah kamu lakukan! Cepat, bangunin Linda sekarang juga!”“Baiklah,”jawabnya, melihatku benar-benar marah, Jose buru-buru menarik celananya dan langsung kabur keluar.Tak lama kemudian, Linda datang sambil mengusap matanya yang masih mengantuk, “Ibu, ada apa? Kok kalian pada nggak tidur tengah malam begini?”“Sahabatmu baru saja mencoba merebut suamimu! Kamu nggak tahu?!”Dengan nada kesal, aku menjelaskan kejadian tadi secara singkat. Wajah Linda langsung berubah, tampak kesal, tapi dia tak memarahi Dolin, malah mengomeli Jose, “Dasar nggak tahu malu! Sudah bodoh, masih sempat-sempatnya selingkuh! Kenapa waktu kecelakaan itu b
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.