Aku tak sengaja mengirimkan foto pribadiku ke ayah mertua dan sejak saat itu, masalah pun mulai datang silih berganti. “Sayang, siapa pria yang menindih di atasmu?” Tanya suamiku dengan nada penuh emosi. Sementara aku hanya bisa menatapnya dengan pandangan kosong dan tak berani menjawab….
view moreNamun, belum sempat aku berteriak, bibirku sudah ditutup kasar oleh Om Toni.“Dasar jalang, jelas-jelas sudah menginginkannya, masih saja teriak-teriak!”“Biar kupingsankan kamu! Lihat masih bisa teriak nggak nanti!”Tak lama kemudian, aku merasakan nyeri menusuk di salah satu bagian tubuhku, seperti ditusuk jarum tepat di titik akupuntur. Hanya butuh beberapa detik, pandanganku menggelap dan aku langsung tak sadarkan diri.Saat aku sadar kembali, bajuku sudah tercerai-belai di lantai dan Om Toni sudah menghilang entah ke mana.“Aku… aku sudah di….”Namun, kenapa tubuhku sama sekali tidak terasa aneh?Aku buru-buru mengenakan kembali pakaianku, perasaan kacau dan hancur bercampur jadi satu. Tanpa sadar, aku mengetuk pintu kamar mertua.“Ayah… aku baru saja diperkosa.”Di depan pintu kamar ayah mertua, aku terjatuh ke lantai. Air mataku mengalir deras seperti mutiara yang bergulir.Setelah tahu apa yang sebenarnya terjadi, ayah mertua langsung marah besar. Tanpa pikir panjang, dia menga
Mungkin karena fisik dan mentalku terlalu lelah, tak lama kemudian aku didiagnosis mengalami gangguan hormon. Tubuhku lemas, bahkan untuk berdiri saja rasanya tak punya tenaga. Yang lebih menyiksa, aku sudah minum banyak obat, tapi sama sekali tak membuahkan hasil.Untungnya, ayah mertua bertemu dengan seorang tabib tua di komunitas pertemanan. Katanya beliau ini ahli pengobatan tradisional khusus menangani masalah kewanitaan.Begitu memegang nadiku, dia langsung bisa menyebutkan segala gejala yang kualami tanpa meleset sedikit pun.“Tenang saja, ini hanya masalah ringan. Aku akan tusuk beberapa akupuntur, nanti juga membaik.”Mendengar itu, ayah mertua langsung menghela napas lega.“Bagus-bagus. Kalau begitu, aku titip menantuku padamu ya. Aku masih ada urusan, harus pergi ke kamar dulu.”Dia bahkan tak bisa menahan diri semenit pun, kok bisa sekuat itu?Melihat ayah mertua dan Tante Sinta berjalan masuk ke kamar sambil bergandengan tangan, aku pun merasa sedikit heran dalam hati.Om
Begitu mendengarnya, jantungku nyaris berhenti berdetak karena kaget.Mampus, pasti gara-gara disumpal celana dalam tadi, lipstikku jadi belepotan!“Aku….”“Ya ampun!”Tepat saat aku bingung mencari alasan, tiba-tiba ayah mertua menolongku.“Tadi aku dan Lusi sedang mengerjaimu, nggak sengaja malah jatuh. Sepertinya karena itu lipstiknya jadi belepotan. Menurutku kalian berdua jangan sering-sering teleponan sampai larut malam, besok paginya jadi nggak semangat.”Alasannya memang agak konyol, tapi suamiku selalu percaya sama ucapan ayahnya. Jadi, begitu mendengar penjelasan itu langsung darinya, suamiku pun tidak membahasnya lagi.Namun, tiba-tiba suamiku bilang mau pulang.“Aku agak capek akhir-akhir ini, mau istirahat beberapa hari di rumah.”Padahal suamiku tidak pernah bicara seperti ini. Apalagi sekarang lagi libur panjang tanggal merah, masa-masa paling butuh tenaga kerja. Tapi, dia malah rela meninggalkan bayaran tinggi hanya demi pulang?Aku dan ayah mertua saling bertatapan, da
Segera setelah itu, ayah mertua langsung menyorongkan ponsel ke wajahku dan menekan tombol terima panggilan.“Dasar genit, sudah nggak sabar?”Di layar, suamiku menatapku sambil menyipitkan mata dengan ekspresi genit.Karena sudut ponselnya miring, suamiku tak bisa melihat mulutku yang disumpal. Dia hanya bisa melihat bagian leher ke bawah. Melihat aku diam saja, dia malah mengira aku sedang bermain peran. Kemudian dia pun membuka ikat pinggangnya.“Gayanya bahkan sudah siap?”“Sayang, kamu memang jago. Ayo merangkak ke sini dan layani aku.”Aku rasanya mau menangis, terpaksa merangkak maju sambil sekuat tenaga melindungi bokongku dengan tangan.Ayah mertua sedang mabuk dan masih kesal, jadi dia sama sekali tak mengenali suara suamiku. Untung badanku cukup lincah, kalau nggak mungkin aku sudah menjadi santapan habis-habisan.Ini tak bisa dibiarkan terus-menerus.Jika tidak, cepat atau lambat suamiku akan tahu.Jika tidak, aku hanya bisa pasrah menerima perlakuan mertuaku di depan suami
Tak bisa, kalau terus begini, pasti bakal terjadi sesuatu.Aku langsung menutup pintu, lalu menyelinap balik ke kamarku sendiri seperti pencuri. Aku merapatkan kaki erat sambil menjepit selimut, rasa gatal itu malah semakin menjadi-jadi.“Kalau bisa sekali saja sama pria seperti ayah, pasti enak sekali.”Begitu pikiran itu muncul, aku langsung terkejut sendiri.Bereaksi saat melihat ayah mertua saja sudah cukup gila, sekarang malah mulai berkhayal yang aneh-aneh.Gila! Tidak tahu malu!Aku buru-buru membuka jendela untuk mencari angin segar, lalu menenggak beberapa gelas air dingin, berharap bisa meredakan panas di tubuh. Tapi, hasrat itu seperti kotak pandora yang sekali dibuka, tak ada jalan mundur lagi.Lalu aku harus bagaimana? Masa hanya bisa menahannya sendiri?Aku rebah tak berdaya di atas ranjang dan mataku tak sengaja tertuju pada lingerie renda transparan di samping ranjang.Seketika, ada ide muncul di otakku.Oh iya, suamiku! Aku masih punya suamiku!Meskipun nggak bisa dise
Namaku Lusi, seorang istri yang ditinggal suami pergi bekerja.Hari itu, seperti biasa aku memakai pakaian tidur transparan dan berdiri di depan cermin, menikmati pantulan diriku sendiri.Renda ungu itu menutupi bagian sensitif, belahan dada yang samar-samar terlihat, pinggul montok alami, dipadukan dengan stoking hitam dan sepatu hak tinggi.“Seharusnya semua pria ingin menaklukkan tubuh seperti ini, ‘kan?”Aku menggigit bibir bawah, menatap diri sendiri dengan tatapan menggoda sambil berpose penuh godaan.“Ceklik!”Setelah selesai foto, aku langsung kirim ke suamiku. Tapi anehnya, dia tak juga membalas. Padahal biasanya langsung dibalas, kenapa kali ini tidak?Aku merasa aneh dan buru-buru memeriksa ponsel.Dan saat itulah aku sadar, ternyata fotonya salah kirim. Aku malah kirim ke ayah mertuaku!“Aduh, gara-gara foto profilnya mirip sekali! Kalau sampai dilihat, bisa memalukan sekali!”“Nggak bisa, harus cepat-cepat dihapus sebelum ketahuan.”Dengan jantung berdebar, aku diam-diam m
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments