Share

2. Messages dari Bahia

PING!

Chrystal mengecek hpnya. Senyumnya seketika mengembang, dan semua beban hari ini tiba-tiba hilang dalam sekejap ketika melihat siapa yang mengirim chat itu.

Dia adalah Ares, teman setianya. Mereka sudah bersahabat sejak lama, sejak Chrystal masih di kelas 7. Chrystal pun mulai membaca chat dari Ares.

Ares

Hai. Lagi apa?

Chrystal

Hai. Aku lagi baca buku sambil minum teh hangat.

Chrystal

Kamu lagi apa? Baru bangun ya?

Ares

Iya, aku bangun agak terlambat karena semalam tidur larut malam.

Ares

Bagaimana denganmu? Apa harimu menyenangkan?

Chrystal

Hari ini sangat melelahkan, banyak sekali tugas di sekolah.

Chrystal tak sabar menunggu balasan dari Ares.

Sudah beberapa menit berlalu tetapi mengapa dia hanya read chat saja, gumam Chrystal dalam hati. Apa dia sedang sibuk menyiapkan sarapan atau sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kampus?

Sambil menunggu, Chrystal pun kembali membaca novelnya. Tiba-tiba ....

Ping! Ping!

Dengan segera, ia mengambil hpnya yang tergeletak di atas tempat tidur, dan mulai membaca chat dari Ares.

Ares

Iya Chrys, aku juga lelah sekali minggu ini.

Ares

Banyak project yang harus aku selesaikan sampai harus tidur hingga larut malam.

Pantas saja beberapa hari ini Ares jarang chat Chrystal, ternyata dia juga tak kalah sibuknya dengan Chrystal, tapi tak apalah yang penting sekarang Ares sudah chat Chrystal lagi, dan dia tidak melupakan Chrystal.

Sesaat kemudian Chrystal pun larut dalam cerita-cerita Ares yang selalu menarik buat Chrystal. Ares selalu menceritakan semua kegiatan dan kejadian-kejadian yang setiap hari dialaminya. Ceritanya terkadang membuat Chrystal bisa tertawa terbahak-bahak.

Ares

Aku ada ide nih Chrys, bagaimana kalau kita jalan-jalan?

Chrystal

Jalan-jalan? Kita?

Seketika matanya membulat mengalahkan rasa kantuknya yang sejak tadi pulang sekolah berusaha dihalaunya.

Ares

Iya, kita. Kita jalan-jalan bersama.

Chrystal

Haha. Mana mungkin Ares, jangan ngaco kamu! Kamu pikir Bahia-Jakarta dekat?

Chrystal membalas chat Ares sambil tertawa. Ares memang selalu punya banyak cara untuk membuatnya tertawa.

Ares

Haha. Mungkin saja!

Ares ada-ada aja, mana mungkin mama mengizinkan aku pergi sejauh itu apalagi pergi berdua dengan kamu, mimpi saja belum tentu diizinkan. Chrystal terus bergumam dalam hati sambil tersenyum. Tiba-tiba tebersit rasa bahagia di hatinya.

Ares

Bagaimana kalau kita mulai menyusun rencana untuk pergi berlibur bersama?

Ares

Saat winter holiday mungkin, kita bisa bertemu dan menghabiskan liburan bersama.

Chrystal seketika terhentak. Ares benar-benar seriuskah ingin bertemu dengan Chrystal? Debar di dalam dadanya semakin kencang. Di luar hujan semakin deras dan udara pun terasa semakin dingin. Chrystal menarik selimut tebal di bawah kakinya dan mulai menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal itu.

Aduh, ini hujan kapan sih berhenti? Serem banget kalau hujannya disertai kilat dan petir begini.

Chrystal selalu merasa takut dengan petir dan kilat di saat hujan. Dia selalu ingat perkataan mama yang selalu melarangnya untuk bermain hp di saat hujan dan petir, kata mama bisa berbahaya.

Padahal ini momen seru-serunya dia chat dengan Ares, masa dia harus melewatkannya begitu saja hanya karena hujan ini. Aduh, hujan ini benar-benar tidak bersahabat, membuat matanya bertambah berat, dan rasa mengantuk tiba-tiba kembali melanda.

Chrystal lalu meletakkan hpnya di bawah bantal, menunggu sebentar sampai hujan agak reda serta petir dan kilatnya menghilang baru dia melanjutkan chatnya dengan Ares. Sambil merenung dan berpikir apa yang harus dikatakannya pada Ares.

Bagaimana ini? Apa yang harus aku katakan kepada Ares? Mana hujan belum berhenti.

Tiba-tiba sesuatu terlintas di pikiran Chrystal dan ia segera menyambar hpnya.

Chrystal

Wah, itu ide yang sangat bagus.

Chrystal

Kamu sudah tau kita mau berlibur kemana, Res?

Ares

Bagaimana kalau kita ke Prancis?

Chrystal

Hah! Ke Prancis? Apa itu benar? Kita akan pergi ke Prancis?

Ares

Tentu saja.

Oh my God, rasanya Chrystal hampir tak percaya Ares mengajaknya ke Prancis. Ia akan pergi ke Prancis? Berarti ia akan mengunjungi negeri yang selama ini menjadi impiannya. Impiannya ini akan segera terwujud menjadi kenyataan. Impiannya untuk melihat Menara Eiffel di Kota Paris, Museum Louvre, dan mengunjungi kota tua Avignon di Selatan Perancis yang terdapat banyak peninggalan warisan arsitektur gerejawi yang indah, melihat festival seni tahunan terbesar di Prancis, menapakkan kakinya di jembatan Pont Saint-Bénézet yang dikenal sebagai Pont d' Avignon, mengunjungi dan beribadah di Katedral Notre Dame de Fourvière.

Senyum pun segera mengembang kembali dengan indah di bibirnya, rasanya ingin dia menjerit dan melompat-lompat kegirangan di atas tempat tidurnya, tapi yang dapat ia lakukan hanyalah menarik selimut tebalnya dan menutupi seluruh tubuhnya lebih rapat.

Chrystal

Ke Prancis, Ares?

Chrystal

Ares?

Chrystal bertanya lagi, tapi tak ada balasan. Chrystal menatap hpnya, tapi hp itu kembali membisu, tak ada balasan dari Ares.

Chrystal

Ares ... Ares?

Chrystal terus bertanya, tapi Ares masih belum menjawabnya juga.

Apa pesannya tidak terkirim ya, kadang-kadang saat hujan petir seperti saat ini jaringan WiFi-nya sering jelek dan error. Apa mungkin pesannya belum sampai ke Ares jadi Ares belum membaca dan membalasnya? Ah, sudahlah tidak apa-apa, gumam Chrystal dalam hati.

Ia akan tetap menunggu sampai Ares membalas pesannya. Chrystal pun kembali menarik selimut tebalnya dengan rapat, menikmati hangat dan lembut nya selimut yang membungkus tubuhnya itu. Sementara hujan di luar masih terus turun dengan derasnya disertai petir dan kilat. Tak terasa Chrystal pun semakin terbenam di bawah selimutnya yang hangat. Chrystal memandang ke sekelilingnya dan di sekelilingnya pun mulai gelap.

Hanya suara dentingan jarum jam yang terdengar disela-sela rintik hujan yang sesekali disertai petir dan kilat. Dentingan jarum jam di dinding kamarnya yang semakin menghilang dan menjauh ditelan kegelapan. Chrystal pun serasa melayang-layang bersama melodi dentingan jarum jam dinding di kamarnya, dalam kegelapan namun semakin terasa nyaman.

Tiba-tiba ....

Ping! Ping!

Chrystal pun terkejut.

Ares

Kamu senang?

Tentu saja aku sangat senang. Ares memang the best, paling mengerti apa yang Chrystal inginkan, dan selalu tahu cara menghilangkan badmoodnya

Chrystal

Kamu tahu, ini alasan mengapa aku sa ....

Chrystal tersadar dan terhenti tidak meneruskan kalimatnya.

Ares

Sa? Sa ... apa, Chrystal?

Ah, Chrystal pun menyesali kata-kata yang baru saja ditulisnya.

Mengapa aku bisa keceplosan tentang hal itu? Bagaimana kalau dia tahu bahwa selama ini aku sebenarnya diam-diam sayang dan selalu kangen dirinya. Bahkan selalu memimpikannya. Seandainya saja..., gumam Chrystal dalam hati dan Chrystal pun termenung sesaat.

Ping! Ping!

Ares

Chrsytal, apa sebenarnya yang tadi ingin kamu katakan kepadaku?

Chrystal

Tidak, tidak ada Ares. Tadi aku hanya salah ketik. Aku tadi melamun, jadi aku tidak memperhatikan apa yang kutulis.

Chrystal pun berharap semoga Ares tidak menyadari kejanggalan dari kalimat yang tadi ditulisnya.

Huft, kalau sampai dia tahu betapa malunya Chrystal, mungkin dia tidak akan berani lagi untuk chat dengan Ares. Bagaimana kalau dia hanya ... ah tidak!

Sesaat pipinya merona merah dan tebersit kesedihan yang sedang berusaha untuk dihalaunya.

Ping! Ping!

Entah berapa kali sudah hpnya berbunyi seketika membuat lamunannya pun lenyap.

Ares

Baiklah Chrystal. Aku berharap itu bukanlah sesuatu hal yang penting.

Chrystal pun membaca chatnya, berharap bukan sesuatu hal yang penting, tapi seandainya saja Ares tahu betapa sangat pentingnya hal ini baginya, dan seandainya Ares tahu betapa Chrystal selalu memikirkan hal ini. Apakah hal ini juga berarti bagi Ares? Chrystal pun pun tiba-tiba mulai merasa gelisah.

Tiba-tiba ....

Ping! Ping! Ping!

Ares

Bagaimana Chrystal? Apa kamu setuju?

Chrystal masih terus terbenam dalam lamunannya, sampai-sampai dia tidak mendengar suara hpnya yang berbunyi dari tadi.

Ares

Chrystal, kenapa kamu diam saja?

Ares

Apa ada yang salah dengan perkataanku?

Chrystal masih terus tenggelam dalam lamunannya sendiri.

Ares

Chrystal ... Chrystal.

Ares

Apa kamu masih di sana?

Ares

Bagaimana? Apa kamu setuju?

Ares

Bagaimana Chrystal?

Chrystal masih terdiam dan gelap di sekelilingnya semakin menyelimutinya.

Hpnya terus berbunyi.

Chrystal

Ya Ares, aku masih di sini.

Chrystal tiba-tiba tersentak dari lamunannya.

Ares

Kamu belum menjawab pertanyaanku, Chrystal?

Ares

Apa kamu setuju kalau kita holiday ke Prancis, Chrystal?

Chrsytal

Ya Ares, aku setuju. Setuju banget.

Ares

Jadi kita mau berangkat kapan, Chrys?

Ares bertanya lagi.

Sekarang juga tidak apa-apa Ares. Seandainya bisa aku mau kok berangkat sekarang juga. Chrystal berkata dalam hatinya.

Chrystal

Iya Ares. Tentu saja kita akan berangkat, tapi aku harus minta izin sama mama dan papa dulu, setelah itu aku akan mengurus persiapan untuk keberangkatan.

Chrystal

Aku akan mengurus semua nya setelah mereka mengizinkan. Aku berharap akan bisa segera berangkat.

Dalam hati Chrystal berdoa semoga mama dan papa akan mengizinkan Chrystal pergi berlibur ke Prancis.

Ares

Baiklah kalau begitu Chrys, semoga orang tuamu mengizinkan ya.

Chrystal

Iya Ares, semoga mereka akan mengizinkan aku pergi ke Prancis.

Tiba-tiba Chrystal terhentak dan terhenyak.

Bagaimana kalau mama atau papa ternyata tidak memberinya izin? Bukankah selama ini Chrystal tidak pernah pergi berlibur sendiri apalagi kalau mereka sampai tahu dia nanti di Prancis akan bertemu dengan Ares. Aduh! Bagaimana ini, bagaimana kalau kekhawatirannya nanti menjadi kenyataan? Oh tidak! Jangan sampai terjadi, Chrystal benar-benar tidak mau semua kekhawatirannya itu sampai terjadi. Ini kesempatan yang selama ini selalu ia tunggu-tunggu, tidak boleh sampai gagal.

Ares

Persiapkan barang-barang bawaanmu ya, Chrys.

Ares

Jangan ada yang tertinggal.

Chrystal

Iya, pasti Ares. Siap!

Chrystal

Aku akan siap-siap semua dokumen dan mulai packing sekarang.

Chrystal pun mencoba membuat dirinya tegar, membuat dirinya yakin mama dan papa akan mengizinkannya.

Yang penting sekarang adalah ia akan bersiap packing dulu dan menyiapkan semua dokumen yang diperlukan untuk pergi ke Prancis. Ya, ke Paris. Kota impiannya, membayangkan akan bertemu Ares, jalan-jalan bersama Ares, dan berada dekat Ares selama di Prancis. Hal itu membuat jantungnya berdebar-debar.

Jam di dinding kamarnya terus berdenting dalam keheningan, waktu beranjak menuju malam. Di luar masih terdengar rintik-rintik sisa hujan tadi sore. Hari ini sangat menyenangkan, benar-benar membuatnya dapat melupakan semua kelelahannya. Semua beban dan lelah hari ini sirna tak bersisa.

Messages dari Ares tadi telah menghapus semuanya. Messages dari kota Bahia nun jauh di belahan bumi Brazil.

Ini akan menjadi suatu pengalaman baru buat Chrystal, pengalaman yang belum pernah dialaminya bahkan membayangkan saja akan pergi dengan Ares pun Chrystal tidak berani. Tidak pernah terbayangkan dalam benaknya apalagi ke Prancis. Oh my God! ke Paris!

Semoga ini semua bukan mimpi, semoga semuanya ini benar-benar akan menjadi suatu kenyataan. Chrystal pun kembali tenggelam dalam lamunannya.

Kata orang untuk bahagia itu tidaklah mudah, tapi tiap orang punya bahagianya sendiri ....

Dan tak pernah menyadarinya, saat bahagia itu menghampiri ....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status