Rindu itu tak berwujud, tapi hadir di rentang jarak dan waktu.Rindu itu ... rasa yang tak mudah tuk dibendung. **** Bel sekolah berbunyi, menandakan waktu belajar telah usai. Chrystal segera merapikan buku-buku yang berserakan di atas meja dan memasukkannya ke dalam tas sekolah, lalu dengan rasa senang ia ikut berhamburan keluar kelas bersama teman-temannya. Akhirnya hari yang sangat melelahkan ini berakhir juga, gumam Chrystal. Sesaat Chrystal melihat ke kiri dan ke kanan. Terlihat suasana begitu gembira sama seperti hari-hari sebelumnya. Ada yang segera berlari ke orang tuanya yang sudah dari tadi menunggu untuk menjemput mereka, ada yang berlari
PING! Chrystal mengecek hpnya. Senyumnya seketika mengembang, dan semua beban hari ini tiba-tiba hilang dalam sekejap ketika melihat siapa yang mengirim chat itu. Dia adalah Ares, teman setianya. Mereka sudah bersahabat sejak lama, sejak Chrystal masih di kelas 7. Chrystal pun mulai membaca chat dari Ares. AresHai. Lagi apa? ChrystalHai. Aku lagi baca buku sambil minum teh hangat. ChrystalKamu lagi apa? Baru bangun ya? AresIya, aku bangun agak terlambat karena semalam tidur larut malam. AresBagaimana denganmu? Apa harimu menyenangkan? Chrystal
Jarak bukanlah suatu penghalang untuk menjalin persahabatan, dan persahabatan yang dipisahkan oleh jarak, bukanlah tidak mungkin untuk saling bertemu. **** Chrystal segera bersiap-siap. Ia membuka lemari pakaiannya, dan mulai mencari map berwarna cokelat yang berisi dokumen-dokumen pentingnya. Chrystal pun menemukan paspornya, ia ingat terakhir ia menggunakan paspor itu saat liburan akhir tahun yang lalu ketika dia diajak tantenya pergi berlibur ke Guangzhou, China. Mereka jalan-jalan mengunjungi Canton Tower, yang sebagian orang bilang Cantik Tower sebagai Menara Eiffelnya Guangzhou. Sangat senang menikmati musim dingin di Guangzhou dan bisa pergi ke Canton Tower yang megah menjulang tinggi yang merupakan landmarknya Kota Guangzhou. Menjelajahi keindahan Pearl River dengan kapal wisata untuk melihat indahnya perpaduan keind
Chrystal bergegas turun dari TGV, yaitu Train à Grande Vitesse yang berarti kereta berkecepatan tinggi, train berwarna biru muda dengangaris putih di bagian atasnya itu yang telah membawanya dari Paris menuju ke Kota Avignon. Selama dua jam lebih ia duduk di TGV yang bergerak dengan kecepatan 300 km per jam. Chrystal memilih tempat duduk di tingkat atas, kereta cepat ini adalah kereta dua tingkat. Jadi, Chrystal dapat menikmati dengan jelas indahnya pemandangan alam dari dalam kereta TGV yang sungguh-sungguh indah menakjubkan, pemandangan alam pedesaan di Prancis. Hamparan rumput hijau, pepohonan musim gugurdan peternakan sapi dan domba, serta kebun anggur yang membentang luas di sepanjang perjalanan, semuanya dapat dinikmati dari dalam TGV walaupun kereta api melaju dengan kecepatan tinggi. "Kamu sudah di mana, Chrys?" Ares mengirim chat. "Aku sudah sampai di Stasiun TGV Gare d'Avignon. Aku baru saja turun
Kota Paus Avignon di Province-Alpes-Cote d Azur. Ares mengajak Chrystal makan siang di Restoran Le Bercail. Restoran yang terletak persis di tepi Sungai Rhone. Aresmemilih tempat duduk yang berada di teras luar yang menghadap ke kompleks Istana Paus Palais des Papes. Cantik sekali pemandangan dari teras Restoran Le Bercail ini, apalagi saat ini sambil makan siang berdua dengan Ares. Budaya makan di Prancis ternyata sangat berbeda. Kata Ares orang-orang di negara ini bisa menghabiskan waktu yang cukup lama pada saat makan, dan makanan yang mereka makan pun biasanya jumlahnya banyak dan bervariasi terutama pada acara-acara
Deburan ombak yang lembut di tepian pantai .... Menyapa hangat putihnya pasir yang terhampar luas .... Mengukir indah nya rasa yang tercipta .... Menyimpan kenangan yang terpahat di hati, di kaki Pegunungan Pyrenees di Teluk Biscay ....****Akhirnya mereka pun sampai di Pantai Biarritz, setelah melewati hampir dua jam perjalanan. Kawasan Pantai Biarritz yang berbatasan dengan Spanyol ini termasuk salah satu wilayah yang lumayan mahal di Prancis, tapi semuanya tak ada artinya dan terbayar sudah dengan keindahan yang terbentang di hadapannya ini. Banyak orang lokal duduk-duduk di cafe di sepanjang garis Pantai Biarritz di Barat Prancis ini, ada juga beberapa turis asia di sana, menikmati musim dingin yang terasa han
"Chrys, halo. Halo Chrys.""Ya, halo. Kenapa Fio?""Kamu udah siap belum? Aku otw ke rumahmu sekarang ya.""Aku lagi ga di rumah Fi. Emang ada apa? Tumben kamu mau ke rumah?""Masa kamu lupa Chrys, hari ini kan kita geladi bersih buat lomba padus besok.""Ya ampun, aku lupa Fi. Aku sekarang lagi di Prancis.""What? di Prancis? Kamu ga lagi mimpi, Chrys? Gimana bisa kamu ada di Prancis?""Ceritanya panjang Fi, nanti aja deh aku ceritanya." jawab Chrystal"Nanti kalau aku sudah pulang ya," lanjut Chrystal."Kamu ke sana sama siapa, Chrys?""Kamu pasti ga percaya kalau tahu aku pergi sama siapa.""Emang sama siapa, Chrys?""Ada deh." jawab Chrystal bikin Fiola semakin penasaran."Udah dulu ya Fi, nanti aku telepon lagi. Aku mau lihat Fête des L
Palavras nao bastam, nao da pra entender E esse medo que cresce e nao para Kata-kata tidaklah cukup, kau tak kan pernah mengerti Dan ketakutan yang tumbuh ini, tidak kian berhenti Jantungku berdebar kencang, Dan aku sendirian di sini ....