Home / Rumah Tangga / Bertukar Pengantin / Bab 4. Malam Pertama

Share

Bab 4. Malam Pertama

Author: Dewi Mutia
last update Huling Na-update: 2023-10-28 11:41:43

Pesta malam tiba. Namun Erland sudah pergi beberapa menit lalu setelah pamit pada Yuriana dengan alasan sibuk.

Yuriana yang masih dipenuhi dengan penat karena hari itu, langsung menenggak kembali segelas anggur merah, tak peduli dengan panas yang mulai memenuhi tenggorokannya.

Tiba-tiba, Yuriana merasakan kepalanya sangat berat dan penglihatannya mulai kabur. ‘Mengapa … semuanya berputar?’ batinnya.

Mengingat toleransi alkohol Yuriana yang sangat rendah, menyebabkan dirinya mabuk, sehingga Yuriana memilih untuk meninggalkan pesta. Dia kembali ke kamar pengantinnya dengan langkah sempoyongan.

Yuriana nyaris jatuh jika saja dia tidak berpegangan di pintu. Apalagi lampu di kamarnya tidak menyala. Dia tidak bisa melihat dengan jelas. Dia langsung membuka high heelsnya begitu saja lalu berjalan ke arah tempat tidur.

Suara air shower di kamar mandi, menghentikan langkah Yuriana yang baru berjalan dua langkah. Dia menoleh ke kamar mandi dan terdiam mendengar suara air itu, seolah ada orang di kamar mandi. Lampu di kamar mandi itu pun menyala yang membuat Yuriana yakin bahwa memang ada orang di sana. Dia menjadi penasaran dan ingin memastikan siapa orang yang sedang mandi di dalam.

Dengan langkah sempoyongan, Yuriana berjalan ke kamar mandi itu. Namun saat mengulurkan tangannya untuk memegang gagang pintu kamar mandi, pintu itu tiba-tiba terbuka. Seorang pria tampan yang hanya terbalut handuk kecil di pinggangnya berdiri di depan Yuriana.

Berpikir bahwa dirinya hanya berhalusinasi, Yuriana mengulurkan tangannya, mencoba menyentuh dada bidang sang pria. Tak hanya itu, tangan Yuriana juga meraba undakan otot di perut sang pria.

Mungkin karena gejolak dalam tubuhnya, atau alkohol yang membuat isi kepala sang wanita kosong, Yuriana justru memperpendek jarak antara dirinya dan juga pria itu. Tak lama, bibir keduanya bersentuhan, dan Yuriana mulai mengecup bibir pria itu.

Entah sejak kapan, kecupan berubah menjadi lumatan dan hisapan yang ganas. Ciuman panas pria itu justru membuat seluruh tubuh Yuriana semakin bergejolak

“Mmm!” Yuriana meronta-ronta, meminta pria itu untuk segera menyelesaikan lumatan bibir keduanya karena wanita itu mulai kehabisan udara.

Namun, usahanya jelas sia-sia, pria itu lebih kuat darinya. Apalagi, tubuhnya saat ini lemah karena mabuk hingga dia hanya bisa memukul-mukul dada bidang sang pria.

“Kamu yang memulainya, Yuriana.” ucap pria itu dengan suara baritonnya yang khas. Suara yang sama dengan pria yang ditemui Yuriana di dalam lift. Namun, wanita itu terlalu mabuk untuk menyadari hal itu.

Pria itu adalah Erland Oberon, suami Yuriana. Awalnya, Erland hanya ingin mandi di kamar tersebut lalu pergi lagi sebelum Yuriana kembali. Namun, entah keberuntungan dari mana, Yuriana justru tiba-tiba datang dan mengecupnya terlebih dahulu, membuat hasrat dalam tubuhnya terbangun untuk menyentuh wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya.

Tak menunggu waktu lama, Erland pun menggendong Yuriana ke tempat tidur sembari tersenyum kecil, dan menjatuhkan tubuh istrinya di atas kasur.

Dengan tubuh yang masih dipenuhi dengan gejolak, Yuriana hanya bisa menggeliat lemah di atas kasur. Hal itu, jelas membuat Erland semakin tergugah.

“Nikmati malam pertamamu ini, Yuriana. Aku tak akan kasar.”

Yuriana sedikit membuka matanya, namun, karena cahaya yang terbatas, wanita itu tak bisa melihat dengan jelas pria yang kini berada di atasnya. “Hngh … aku merindukanmu, Emran …”

Ucapan Yuriana seketika membuat seluruh tubuh Erland semakin panas. Bukan hanya karena hasrat, namun karena Yuriana yang mengira dirinya adalah Emran. Dengan itu, Erland pun bergegas kembali menyentuh Yuriana, ingin memberikan istri sahnya itu sebuah pelajaran.

Tubuh Yuriana lemas, panas di tubuhnya akibat pengaruh anggur, membuat tubuhnya tak sanggup menolak sentuhan dari sang pria. Dia menikmatinya. Bahkan pikirannya menjadi kosong. Hanya ada kenikmatan yang dia rasakan setiap kulitnya disentuh oleh pria itu. Keduanya saling menikmati meski Yuriana berteriak kesakitan saat Erland menyatukan miliknya dengan milik Yuriana.

Malam pertama itu berlangsung lama hingga waktu menunjukkan pukul dua. Yuriana langsung tertidur di kasur. Sementara Erland membersihkan tubuhnya kembali kemudian memakai pakaiannya. Dia mendekati Yuriana setelah selesai berpakaian rapi. Dia berdiri di samping tempat tidur, memperhatikan Yuriana yang terbaring dengan selimut menutupi tubuh telanjangnya. “Jangan lagi kau menyangka aku adalah Emran, Yuriana.”

Seringai kecil tiba-tiba tampak di wajah Erland, tepat sebelum dirinya meninggalkan kamar pengantinnya. “Sampai bertemu lagi untuk malam-malam selanjutnya, istriku.”

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Bertukar Pengantin    Bab 90. Akhir Dari Kisah (TAMAT)

    Tiga hari kemudian, Yuriana akhirnya sadar. Erland dan yang lainnya tentu senang melihat Yuriana sudah sadarkan diri. Namun Yuriana masih belum bisa banyak bicara. Jika ditanya atau diajak bicara oleh dokter, Yuriana hanya mengangguk atau menjawab singkat saja. "Aku senang bisa lihat kamu sadar kembali Yuri. Kau tahu, kau sudah buat aku takut. Aku pikir, aku akan kehilanganmu." Tanpa sadar Erland mengeluarkan air matanya, dan itu adalah air mata bahagia. Perlahan, Yuriana mengulurkan tangannya ke wajah Erland lalu menghapus air mata suaminya di sana. Senyuman diwajahnya pun tampak begitu jelas. Erland menangkap tangan istrinya itu dan menempelkannya ke pipinya. "Yuriana, setelah kamu mengalami hal seperti ini, aku sadar bahwa kamu ternyata segalanya untukku. Aku mencintaimu Yuriana!" Yuriana terkejut. Baru sadar, ia tiba-tiba dapat pengakuan cinta dari Erland. "Mencintaiku?" Erland mengangguk. "Ya. Aku mencintaimu. Sangat mencintaimu." "Erland, sebenarnya. Aku hamil." Erlan

  • Bertukar Pengantin    Bab 89. Kondisi Yuriana dan Yusita

    Erland berlari di lorong rumah sakit menuju ruang IGD setelah mendengar kabar kecelakaan Yuriana dari pihak rumah sakit. Sesaat lalu, beberapa orang menemukan mobil mereka terbalik di jalan dan mereka membawa Yuriana dan Yusita ke rumah sakit. Erland kini berada di depan ruang IGD. Di saat yang sama, dokter keluar sembari mendorong keluar brankar. Di sana ada Yuriana yang berlumuran darah. Masker oksigen sudah dipasang dan selang infus pun sudah menempel dilengannya. Di belakang brankar Yuriana, ada brankar Yusita. Keduanya sama-sama dalam kondisi kritis. Erland tentu sangat khawatir melihat kondisi istrinya. Tubuhnya seketika menjadi lemas melihat kondisi Yuriana yang tak berdaya. "Dokter, saya suami dari pasien Yuriana!" "Nona Yuriana akan dibawa ke ruang operasi. Kami akan mengoperasinya. Tuan silahkan mengurus administrasinya saja," jelas dokter itu."Baik Dok."Kedua brankar itu kembali didorong oleh dokter. Di saat itu, Nyonya Sanjaya, Tuan Sanjaya dan Miss Arabella datang. M

  • Bertukar Pengantin    Bab 88. Terbongkarnya Kecurangan Emran

    "Kau baik-baik saja kan, Yuriana?" tanya Erland tampak khawatir melihat ekspresi wajah Yuriana yang pucat. "Aku baik. Cuma agak pusing aja sih," jawab Yuriana sembari memegang pelipisnya. "Oke, kamu istirahat dulu. Biar besok kamu merasa lebih baik saat kita meninggalkan tempat ini." Yuriana mengangguk. Lalu ia mengikuti Erland ke tempat tidur. Esok harinya, Yuriana dan Erland meninggalkan tempat itu. Mereka menuju bandara untuk kembali ke Indonesia. Selama berjam-jam di pesawat, mereka akhirnya sampai di Indonesia. Di depan bandara itu, sudah ada bawahan Erland yang menunggu. Erland dan Yuriana segera masuk ke mobil lalu mobil itu melaju meninggalkan bandara menuju Kediaman Oberon. Sampai di rumah, mereka malah mendengar keributan di dalam rumah. Erland dan Yuriana segera melangkah ke ruang kerja Tuan Oberon, di mana asal suara itu terdengar. Pintu terbuka lebar hingga Erland dan Yuriana bisa masuk. Mereka berdua melihat Tuan Oberon membentak Emran dan di sana ada Emran, Nyonya

  • Bertukar Pengantin    Bab 87. Hamil?

    Pada akhirnya, Yuriana memakai baju kaos dan celana jeans pilihan Erland. Bibirnya cemberut karena tidak menyukainya. Perempuan itu ingin memakai pakaian seksi seperti perempuan seksi yang ada di negara ini tapi keinginannya itu malah ditentang oleh Erland. Erland sendiri malah tersenyum melihat Yuriana cemberut, bahkan ia mencubit pipi Yuriana yang sedang menunjukkan ekspresi kesal."Bu Karin dan yang lainnya pasti akan menertawakanku karena memakai baju biasa. Padahal, ini adalah pesta karena kita berhasil tugas dari perusahaan dan aku dapat penghargaan sebagai desainer terbaik.""Kalau kau mau mengumumkan di depan semua orang kalau kau adalah Nyonya Erland, aku akan menuruti semua keinginanmu. Termasuk memakai apapun yang kamu sukai," ucap Erland yang membuat Yuriana bungkam."Aku pasti akan mengatakannya nanti. Tunggu aja tanggal mainnya." Yuriana masih belum siap untuk mengatakan statusnya di depan rekan kerjanya. Ia butuh persiapan untuk melakukannya agar dirinya pun tidak disal

  • Bertukar Pengantin    Bab 86. Jalan Berdua

    Yuriana sudah sampai di lokasi restoran yang disebutkan Erland. Namun, ia tidak masuk ke dalam. Yuriana malah mengambil tempat di luar restoran agar ia bisa tahu jika suaminya nanti datang. Terlebih, baginya menyenangkan duduk makan di sana sembari memperhatikan orang lalu lalang di depan restoran. Pemandangan di sana cukup bagus dinikmati sambil makan siang.Tak lama duduk di sana, akhirnya Erland datang. Mata Yuriana yang tadinya memperhatikan orang-orang lalu lalang, kini memperhatikan Erland yang melangkah masuk.“Land, di sini!” Yuriana segera menaikkan tangannya, melambai ke arah Erland yang tidak melihatnya.Erland yang mendengar namanya dipanggil, menoleh ke asal suara. Dengan segera, Erland melangkah mendekati Yuriana yang tersenyum ke arahnya.“Kenapa kamu duduk di sini? Kenapa tidak ambil tempat di dalam ruangan?” tanya Erland penasaran. Pria itu tidak duduk di kursi melainkan berdiri di depan Yuriana.“Nungguin kamu. Aku juga belum pesan apa-apa kok. Aku tunggu kamu datang

  • Bertukar Pengantin    Bab 85. Penghargaan

    Hari ini adalah hari di mana diadakan fashion week.Yuriana selaku penyelenggara acara bersama Bu Karin dan rekan lainnya, sudah ada di lokasi acara. Mereka yang mengatur acara ini memang harus hadir lebih awal untuk mengatur para model yang secara bergantian memperkenalkan pakaian dari Star King. "Yuriana, pokoknya hari ini harus berjalan lancar. Jadi, kamu harus fokus dengan tugasmu!" tegas Bu Karin yang kembali mengingatkan Yuriana. "Baik Bu Karin." Selama dua jam, acara itu berjalan lancar. Tidak ada keluhan atau masalah lain. Apalagi ketika para desainer pakaian itu naik menunjukkan dirinya. Yuriana dan rekan-rekannya pun dipuji oleh Bu Karin yang berhasil menyukseskan acara hari ini. "Hari ini peragaan busananya berjalan baik. Saya bangga pada kalian semua. Nah, besok acara Jewelry Week. Itu acara yang sangat penting untuk kita. Terutama untuk Yuriana dan Mila yang berkesempatan menjadi desainer perhiasan untuk beberapa perhiasan baru kita. Kalian harus lebih semangat, dan le

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status