Share

BAB 2: Jiwa yang Tertukar

Author: Asayake
last update Huling Na-update: 2022-09-25 22:27:37

Lembaran dokumen berada di tangan Lucas, dokumen itu berisi semua kegiatan dan informasi tentang Alexa. Lucas harus mengatur strategi sebelum melenyapkan gadis itu.

Lucas William, di balik kesuksesannya dalam berbisnis, dia berkepribadian sangat buruk, berdarah dingin. Beruntungnya, Lucas sangat menyayangi orang tuanya, karena itu Lucas tidak bisa menolak lebih keras keinginan orang tuanya karena takut membuat mereka bersedih.

Lucas berpikir, membunuh Alexa Housten mungkin menjadi jalan keluar terbaik untuk Lucas terlepas dari rencana perjodohan ini.

“Daripada membunuhnya dengan meninggalkan jejak secara langsung, kau bisa memikirkan racun terbaik yang bisa membuat dia meninggal seperti terkena serangan jantung.”

Shwan menelan salivanya mendengar usulan Lucas, tidak ada kata yang bisa Shwan ucapkan, ini terasa menakutkan untuknya meski sudah sering menghabisi nyawa seseorang.

“Kau paham Shwan?” tanya Lucas.

Shwan mengangguk. “Saya akan mencari racunnya.”

“Bagus, lakukan dengan rapi.”

Sekali lagi Shwan mengangguk, Shwan segera membungkuk memberi hormat dan undur diri.

***

Pagi itu

Rintikan hujan menapaki kaca jendela, angin berhembus lembut menggerakkan goreng kamar, tidak ada sinar matahari yang cerah pagi ini.

Lucas merenggangkan otot-ototnya yang terasa pegal dan lemah, matanya terbuka perlahan.

Lucas terdiam sejenak mencoba mengumpulkan kesadarannya, pandangannya mengedar ke setiap sudut ruangan yang asing baginya.

Kening Lucas mengerut samar merasakan sesuatu yang aneh. Lucas ingat betul jika beberapa jam yang lalu dia tidur di kamarnya, bukan di tempat asing ini.

Dalam sisa-sisa rasa mengantuknya Lucas terduduk sambil menguap dan menatap semua hal yang baru di sekitarnya.

“Di mana ini?” Suara Lucas berubah terdengar lembut dan pelan.

Lucas mengerjap, pria itu berdeham beberapa kali, namun suaranya tetap lembut.

“Tunggu, ada apa dengan suaraku?” Lucas mengusap tenggorokannya yang lembut dan tidak ada benjolan jakun sedikitpun.

Suara Lucas menghilangkan seketika, pria itu mematung kaget hingga tidak bisa bereaksi apapun dalam waktu beberapa detik begitu melihat sepasang kaki jenjang yang bergerak di antara selimut yang tersingkap.

Lucas menelan salivanya dengan kesulitan, pria itu melihat waspada karena di sisinya tidak ada seorang wanita.

Jika di sisinya tidak ada wanita, lantas kaki siapa itu?

Lucas menggerakan kakinya. Pria itu terbelalak kaget karena kaki yang bergerak  di bawah selimut itu, kaki wanita.

“Ada apa ini sebenarnya?” bisik Lucas mulai panik.

Lucas langsung melompat turun dan berlari pergi menuju sebuah cermin di meja rias.

“Tidak, ini tidak mungkin,” bisik Lucas dengan mata membulat sempurna melihat tubuhnya sendiri terpampang di depan cermin. Di cermin itu terpampang jelas tubuh gadis cantik yang menatap terkejut.

Lucas menggeleng tidak percaya dengan semua yang di lihatnya, beberapa kali Lucas menampar hingga memukul wajah itu untuk memastikan jika semua hanya sebatas mimpi.

Tapi ini bukan mimpi, ini benar-benar nyata.

Lucas berada dalam tubuh seorang gadis.

***

Suara para pekerja di luar kamar terdengar sayup-sayu mengganggu tidur nyenyak Alexa. Mau tidak mau akhirnya Alexa harus segera bangun sebelum Connor memanggilnya dan menceramahinya atas kejadian semalam.

Alexa mengendus, mencium bau maskulin khas pria melekat kuat di guling yang di peluknya. Dengan mata setengah terpejam Alexa mulai menggeliat di bawah selimut, gadis itu duduk hanya untuk diam dan menelaah melihat tempat asing di sekitarnya.

“Aku di mana?” tanya Alexa kebingungan.

Dalam seperkian detik, Alexa segera berdiri di atas ranjang, melihat ke sekeliling ruangan. Gadis itu kembali terpaku bingung bercampur kaget, tiba-tiba Alexa menjerit.

 “Ayahh” Alexa melompat dari ranjang dan berlari ketakutan karena melihat bayangan laki-laki tampan di jendela.

Alexa berlari pergi ke kamar mandi dan berdiri di depan cermin untuk melihat lebih jelas siapa yang berada di bayangan sana.

“Dadaku”  Alexa meraba dadanya yang kini menjadi keras dan perutnya yang berotot.

“Ini” tangan Alexa menyentuh sesuatu di selangkangnya merasakan sesuatu yang menonjol di balik celana, Alexa mengerjap kaget hingga tidak bisa berkata-kata dalam waktu beberapa detik.

Tiba-tiba Alexa tertawa terbahak-bahak. "Ini pasti mimpi," ucapnya berusaha bersikap santai dalam mengatasi keadaan aneh yang di alaminya saat ini.

Tawa Alexa perlahan menghilang begitu pantulan di cermin tetap memperlihatkan wajah seorang pria.

“Tapi, tunggu” Alexa kembali melihat dirinya di cermin, melihat wajah tampan seseorang yang kembali muncul di pandangannya.

“Ini mimpi kan?” Bisik Alexa bertanya pada dirinya sendiri.

Alexa menelan salivanya dengan kesulitan, gadis itu memberanikan diri untuk mencubit perutnya sendiri dengan keras untuk memastikan kebenaran.

Rasa sakit yang di rasakan Alexa membuat gadis itu mulai tersadar jika sebenarnya ini bukan mimpi.

Alexa langsung berlari keluar kamar asing itu dengan mata berkaca-kaca, kakinya bergerak cepat melewati para pelayan yang pengawalyang menatapnya bingung.

“Di mana pintu keluarnya?” teriak Alexa pada seseorang.

Salah satu pengawal menunjuk dengan gugup ketakutan, sekaligus bingung.

Baru beberapa langkah Alexa berlari dan belum menjangkau pintu.

Brak!

Pintu di depan Alexa terbuka karena tendangan keras. Di ambang pintu, tepat di depan Alexa ada LuXa (Lucas dalam tubuh Alexa) tengah bernapas tersenggal-senggal dan masih mengenakan gaun tidurnya.

Alecas (Alexa dalam tubuh Lucas) kembali menutup mulutnya tidak percaya, melihat tubuhnya sendiri yang di gerakan orang lain. Alecas melangkah mendekat dengan ketakutan.

Kedua saling berhadapan saling menatap tidak percaya.

Plak!

Satu tamparan keras LuXa layangkan di wajah tampan Lucas.

“Sakit tahu,” rengek Alecas tiba-tiba, matanya berkaca-kaca hampir menangis menahan panas berdenyut di pipinya karena mendapatkan tamparan keras.

Semua pengawal yang ada di belakang tercengang, beberapa pelayan yang bekerja sampai menjatuhkan kemoceng dan barang yang mereka pegang.

Sosok Lucas, tuannya yang dingin dan menakutkan, tengah merengek karena tamparan gadis kecil. Sulit di percaya!.

“Apa yang terjadi dengan tubuhku?” tanya Aleca tampak ketakutan.

LuXa diam membisu menatap horror, Lucas masih tidak percaya jika kini jiwanya sedang terjebak dalam tubuh seorang perempuan.

“Ini nyata kan?” tanya Alecas seraya meraih tubuhnya dan menyentuhnya untuk memastikan apa yang terjadi sekarang bukanlah mimipi apalagi hayalan.

“Ini nyata. Dadaku,” Alecas menangis sambil meremas dada LuXa, lalu mengangkat gaun yang di kenakan LuXa dan menelitinya dengan seksama.

Semuanya orang yang melihat langsung berdeham salah tingkah, mereka balik badan dan terbirit-birit pergi kabur ketakutan karena sikap aneh tuannya.

“Apa yang terjadi?” Rengekan itu keluar lagi dari mulut Lucas berjiwa Alexa.

“Jangan melakukan itu dengan wajahku,” geram LuXa penuh ancaman, dia tidak terima wajah tampan dan dingin penuh wibawa itu kini menjadi tampang menyedihkan.

“Ikut aku!” LuXa menyeret pergi Alecas menuju suatu tempat.

To Be Continued..

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Bertukar Tubuh dengan Tunangan yang Ingin Membunuhku   END

    Suara roda ranjang yang dorong berderak melewati setiap lorong rumah sakit, genggaman tangan Lucas mengerat memandangan Alexa yang terbaring kesakitan.Seorang dokter menahan langkah Lucas yang akan ikut memasuki ruangan bersalin, "Maaf Tuan, silahkan tunggu."“Aku ingin menemani isteriku, dia membutuhkan aku!” Geram Lucas tidak suka dengan siapapun yang mengahalangi keinginannya.“Anda ikuti prosedurnya, dengan begitu semuanya akan berjalan lebih cepat,” ucap dokter tersebut masih dengan ketanangan.“Tuan, sebaiknya ikuti apa yang di katakan Dokter. Biar Nyonya Alexa lebih cepat di tangani,” usul Shwan mengusap bahu Lucas agar tuannya bisa lebih tenang.Kemarahan Lucas sedikit berkurang, dengan terpaksa dia mundur dan memberi jalan dokter tersebut. Ketegangan dibahu Lucs mengedur, perlahan Lucas terduduk di kursi, memandang daun pintu yang masih tertutup rapat. Ledua tangannya saling bertautan memanjatkan do'a dan berusaha meredakan kecemasan juga rasa takutnya. “Nyonya Alexa akan

  • Bertukar Tubuh dengan Tunangan yang Ingin Membunuhku   BAB 133: Melahirkan

    Kemurungan hati Lucas tampak jelas di raut wajahnya, Julian adalah sahabat satu-satunya yang dia miliki di muka bumi ini.Lucas mengerti, Julian telah jatuh cinta kepada kekasih Armin. Pria itu benci di usik karena kedatangan Armin dalam kebahagiannya.Kebingungan Lucas bertambah, dia tidak dapat menjauhkan Armin sedikit pun. Pria itu sama kuatnya dengan Julian.Suara deringan telepon masuk menjeda Lucas yang sempat akan membuka pintu mobil. “Shwan.”“Tuan,” suara napas Shwan memburu dan kasar, “nyonay Alexa kabur.”“Sialan!” maki Lucas murka. “Dapatkan dia sebelum membuat ulah!”“Iya, Tuan.”Decitan kasar suara mobil yang meninggalkan tempat sangat terdengar keras. Hati Lucas bergemuruh kesal dengan sikap manja Alexa yang tidak pernah berubah, bahkan dengan perut besarnya yang sekarang pun Alexa masih gemar membuat ulah.***Sorak suara penonton baseball bergemuruh penuh semangat, mereka menyanyikan lagu kebagsaan Neydish setelah pertarungan usai.Alexa berteriak merasakan euforia pe

  • Bertukar Tubuh dengan Tunangan yang Ingin Membunuhku   BAB 132: Hiburan

    Peluh keringat membasahi wajah Alexa, sesekali gadis itu menyekanya dengan punggung tangan dan melanjutkan untuk mendekor kamar untuk calon buah hatinya.Shwan dan para pengawal mengangkut beberapa barang, meletakannya sesuai dengan apa yang Alexa inginkan.Nuansa warna hijau sangat mencolok dengan banyaknya hiasan dinding, beberapa mainan sudah tersedia di dalam kurungan pagar. Sebuah teleskop berdiri kokoh di depan jendela, boneka-boneka pesawat kecil menggantung dan berputar di atas ranjang kecil bayi.Alexa menjatuhkan dirinya ke sofa, menyangga bawah perutnya yang semakin membesar dan membuatnya merasakan beban berat.“Nyonya” Shwan berdiri di hadapan Alexa. “Ada yang bisa saya kerjakan lagi?”Tubuh Alexa meringkuk di sofa, gerakan matanya melambat, ia menguap merasakan kantuk yang menyerang. “Apa aku boleh jalan-jalan?”Shwan tersenyum kaku. “Maaf Nyonya, sebaiknya Anda meminta izin pada Tuan Lucas terlebih dahulu,” jawabnya sebijak mungkin. Semakin bertambahnya usia kandunga

  • Bertukar Tubuh dengan Tunangan yang Ingin Membunuhku   BAB 131: Calon Ayah dan Ibu

    Enam bulan kemudian..Suara angin berhembus lembut menerpa dadaunan dan mejatuhkan ranting keringnya ke permukaan air.Hamparan rumput hijau membentang luas mengelilingi rumah baru Lucas dan Alexa. Rumah itu jauh dari kesan mewah seperti mansionnya di Hong Kong, namun deburan ombak di bawah tebing menjadi menjadi pesona tersendiri.Pemandangan di setiap sudut rumah mengarah pada kekuatan hedonisme, gedung-gedung menjulang kokoh di depan taman hiburan yang langsung mengarah ke laut.Club malam, hotel, dan sebuah kasino yang berkilauan di puncak tertinggi gedung, layaknya sebuah berlian raksasa yang menggambarkan kekayaan.Hekataran kincir berdiri kokoh telah menjadi penerang sebagian pulau itu.Jauh dari keramaian, jalanan yang luas membentang indah menembus, hutan dan kebun lavender yang menghidupi ratusan petani yang hidup di pinggiran sungai.Lucas berdiri di pinggiran tebing, berpegangan pada pagar sambil menikmati segelas anggur.Rambutnya bergerak mengikuti ke mana arah angin men

  • Bertukar Tubuh dengan Tunangan yang Ingin Membunuhku   BAB 130: Baikan

    Dalam remang cahaya, Alexa duduk menikmati popcornnya sambil melihat layar depannya yang menampilkan film THE LEGO MOVIE 2: THE SECONDPART.Tanpa Alexa sadari, jika Lucas telah menyusul masuk dan duduk di sampingnya. Setelah perkataan Armin mengenai keadaan Alexa yang kemungkinan hamil berhasil membuat Lucas tidak bisa tidur sepanjang malam. Pria itu gelisah, tenggelam dalam renungan dan banyak kekhawatiran.Lucas masih trauma dengan kehamilan yang menimpa Lucy, dan Lucas belum siap menjadi seorang ayah.Lucas bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apa yang kini harus dia lakukan?Lucas masih belum bisa menjadi suami yang baik untuk Alexa, dan kini Lucas harus memikirkan kemungkinan jika Alexa tengah mengandung anaknya.Tanggung jawab di tangan Lucas kian membesar.Sempat Lucas berpikir untuk meminta Alexa menggugurkan kandungannya, mungkin itu keputusan yang terbaik.Tapi, jauh di dalam lubuk hati Lucas, dia akan menjadi bajingan paling kotor dan menjijikan di dunia ini bila menolak k

  • Bertukar Tubuh dengan Tunangan yang Ingin Membunuhku   BAB 129: Sesal

    Langkah Lucas langsung terhenti, dalam satu gerakan dia berbalik. Alexa langsung menjatuhkan tubuhnya ke lantai sambil memijat kepalanya.Dengan cepat Lucas berlari ke arah Alexa dan memeluknya. “Apa kau terluka?” Tanya Lucas khawatir. Alexa menggelengkan kepalanya membiarkan Lucas menggendongnya.“Di mana kamarmu?” Tanya Lucas dengan langkah lebarnya, Alexa menunjuk ke arah tangga menunjuk kamar pertama yang dulu sering dia gunakan ketika menginap di rumah Armin.Tubuh Alexa di baringkan di atas ranjang, Lucas menaikan selimut sampai dadanya. “Aku Akan memanggil Doker.”“Jangan!” jawab cepat Alexa,. “Armin juga Dokter. Dia bisa mengurusku,” cegah alexa mulai panik, setetes keringat dingin langsung membasahi pelipisnya.Lucas mengangguk sedih, mengusap helain rambut yang menempel di wajah Alexa. “Aku akan pesan makanan. Kamu mau apa?”Alexa menggeleng lemah, perutnya sudah sangat keras dan penuh tidak dapat menampung apapun lagi. “Aku tidak nafsu makan.”“Aku mohon Alexa, makanlah.

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status