Share

BAB 3: Bertengkar

Alecas (jiwa Alexa dalam tubuh Lucas)

LuXa (jiwa Lucas dalam tubuh Alexa)

Sudah dua jam berlalu, Alexa dan Lucas duduk  dalam kebingungan sampai membuat kedua tidak tahu harus berbicara apa karena tidak mengerti dengan apa yang sebenarnya terjadi kepada mereka saat ini.

Ini bukan keajaiban, ini sesuatu yang aneh bahkan tidak mudah di jelaskan dengan kata-kata.

Alecas menangis terisak-isak di ujung sofa, dia tidak mengerti dengan apa yang telah terjadi. Pikirannya terus menerus di landa pertanyaan mengenai bagaimana bisa jiwanya bertukar dengan tubuh orang asing tanpa sebab.

Alecas berkali-kali mencubit pipinya mencoba meyakinkan jika ini adalah mimpi, Alecas mengerang frustasi berharap besar bahwa dia akan terbangun di tempat tidurnya.

Harapan Alecas tampaknya ini sia-sia karena ini memang benar-benar bukan mimpi.

Suara tangisan Alecas yang tidak berhenti mulai mengganggu pandangan dan pendengaran LuXa. Jiwa Lucas sangat terganggu karena kini wajahnya dipakai menangis dan bersikap lembek seperti perempuan.

“Kemarilah” LuXa berdecak pinggang dengan angkuh.

Alecas menggeleng masih terisak menangis.

“Berhenti menangis dengan wajahku!” teriak LuXa menghardik.

Alecas langsung terdiam dengan bibir mengerucut, dia menggeser dan mendekat dengan sisa-sisa sesenggukan dan rasa takutnya.

“Kau punya ide agar tubuh kita kembali?” Tanya LuXa mulai merendahkan nada bicaranya.

Alecas menggeleng, jangankan untuk memikirkan ide bagaimana cara tubuh mereka kembali normal, untuk mempercayai keadaannya sekarang saja jiwa Alexa masih sangat frustasi.

LuXa menggebrak meja dengan emosi. “Pergi mandi, aku tunggu sekarang!”

Alecas terperangah kaget, “A-apa maksudmu?” tanya Alecas terbata-bata.

LuXa mendengus kesal, dia langsung bersedekap dan menatap tajam Alecas. “Hari ini aku memiliki pekerjaan penting,  jadi pergilah mandi.”

“Apa? tidak mau,” tolak Alecas.

“Kau harus mau.”

“Tapi itu bukan urusanku,” Alecas kembali menolak.

“Tubuhku ada padamu,” debat LuXa.

“Ta.. tapi,” Alecas mulai terbata-bata.

“Dengarkan aku, hari ini aku akan ada pertemuan bisnis. Ikuti perintahku atau aku pergi keluar dengan tubuhmu yang telanjang!” geram Alecas mulai mengancam.

Alecas tercengang, melihat sorot matanya sendiri berubah menjadi sosok yang jahat dan menakutkan, dengan penuh keterpaksaan akhirnya dia pergi ke kamar mandi meski di dalam hatinya bersumpah serapah memaki orang asing yang di kenalnya itu.

Alecas melepaskan pakaian yang menggantung di tubuhnya,. Jiwa Alexa bergetar, napasnya terasa sesak begitu dia tertunduk melihat tubuh telanjang pria yang di kendalikan jiwanya sekarang.

Alecas mengangat wajahnya, memperhatikan tubuh pria yang di rasukinya di cermin.

Napas Alecas kembali terasa sesak karena terpesona.

Wajah pria itu terlihat tampan bak dewa dengan sepasang mata yang cerah memaancarkan ambisi dan kecerdasan, keindahan di wajahnya di sempurnakan dengan pahatan otot yang kokoh di tubuhnya.

Alecas menggeleng dengan mata terpejam untuk menjernihkan pikiran kotornya, dia bergerak ke arah shower dan segera mandi dengan cepat.

Selama menunggu Alecas mandi, di dalam kamar,  LuXa tidak berhenti bergerak mundar-mandir berpikir keras mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi hingga tubuh mereka tertukar seperti ini.

“Brengsek!” maki LuXa frustasi. Dia sama sekali tidak menemukan jawaban apapun.

Apa yang terjadi saat ini sangat menakutkan bagi LuXa, pria itu di landa kekhawatiran jika apa yang terjadi sekarang padanya tidak akan berubah.

Alecas menyambar handponenya, dengan cepat dia memberi pesan kepada Shwan untuk membeli pakaian wanita. Alecas tidak mungkin terus menerus memakai pakaian serba minim seperti sekarang, setidaknya dia juga butuh kemeja dan celana yang nyaman untuk di pakai berjalan.

***

“Bisakah kau pesankan pakaian untuk aku juga?” suara Alecas terdengar, Alecas kembali dari kamar mandi dengan cepat.

Di lihatnya  LuXa tengah duduk membaca dokumen-dokumen penting  yang akan di bahas dalam rapat.

“Sebentar lagi datang,” jawab LuXa terdengar dingin.

"Um.. siapa namamu?" Tanya Alecas terdengar canggung, kedua jarinya saling bertautan dan tertunduk malu. Setelah semua pertengkaran yang terjadi dan saling menuduh hingga terjebak di dalam satu ruangan selama berjam-jam, jiwa Alexa lupa menanyakan siapa nama pria pemilik tubuh yang dia masuki sekarang.

LuXa menutup dokumennya dan menatap Alecas dengan tajam penuh kecurigaan meragukan pertanyaan yang terlontar dari Alexa.

“Lucas. Lucas William.”

Pupil mata Alecas melebar, wajahnya berubah pucat pasi karena terkejut.

“K-kau,” Alecas terbata-bata, tangannya berubah gemetar menunjuk dirinya sendiri dengan wajah terangkat penuh emosi. “Kau si brengsek arogan yang di jodohkan denganku itu?”

“Arogan katamu?”

“Ya! Manusia Arogan yang di jodohkan denganku! Sudah enam pertemuan kau tidak muncul.”

“Memangnya apa masalahnya?  Jika aku tidak muncul itu hakku, seharusnya kau sadar diri di pertemuan kedua yang aku lewatkan. Aku sudah menolakamu.”

Alecas tertawa sumbang merasakan gejolak emosi yang membakar perasaannya. Alecas kembali menunjuk wajahnya sendiri, “Dengar ya brengsek, kau pikir aku mau di jodohkan dengamu? Aku datang karena aku menghormati orang tuaku! Kau punya mulut kan untuk menolak perjodohan kita? Jika memang kau seorang pria, kau seharusnya memiliki keberanian menolak daripada menghindar seperti seorang pengecut.”

LuXa membanting dokumennya ke meja, sorot matanya kian tajam menyiratkan banyak kemarahan. “Jaga bicaramu Alexa. Akan ku pastikan hidupmu tidak tenang bila kau bersikap kurang ajar padaku.”

Seketika nyali Alexa menciut, dia tertunduk menautkan jari-jarinya dengan bibir mengerucut menahan ucapannya.

“Ikut aku!” perintah LuXa dengan tajam. LuXa beranjak dari duduknya pergi ke sisi ruangan, pria itu membuka pintu ruangan walk in closetnya. Lucas  memilihkan pakaian yang akan di kenakan tubuhnya dengan teliti, semuanya harus serba sempurna banginya.

Setelah selesai memilih pakaian, LuXa meletakannya di atas kursi. “Kau berpakaian dan aku pergi mandi.”

“Apa? Mandi? Tidak!” Alecas melarang.

To Be Continued..

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status