Share

Bertukar Tubuh dengan Tunangan yang Ingin Membunuhku
Bertukar Tubuh dengan Tunangan yang Ingin Membunuhku
Penulis: Asayake

BAB 1: Aku juga Tidak Mau Denganmu!

Di tengah malam yang gelap dan panas, tepatnya di sebuah kompleks bangunan kosong kota Tuen Mun. Di sudut kompleks yang kekurangan pencahayaan itu terdapat pria tua tengah merintih begitu tersiksa, napasnya mulai melemah saat cengkeraman kuat menusuk setiap urat nadi di lehernya.

Pria tua itu berdiri kaku dalam cengkraman seorang pria .

“A.. ampun Tuan,” pria tua itu merintih memohon meminta belas kasihan di sisa usianya.

Lucas menyeringai puas, dia melepaskan cengkeramannya perlahan dan berhenti bermain-main dengan pria tua yang hampir sekarat.

“Segera tinggalkan Hong Kong, atau kupenggal lehermu,” bisiknya dengan liar.

“Bereskan dia!” perintah Lucas pada seseorang di belakangnya.

Dalam satu gerakan Lucas langsung membalikan badan, pria itu langkahnya lebar menuju sebuah mobil yang sudah menunggunya. Begitu melihat Lucas yang kembali dengan cepat, dengan sigap pengawalnya membukakan pintu dan mempersilahkannya masuk.

Lucas terduduk di kursinya sambil mengusap telapak tangannya dengan tishu.

Perasaan Lucas terasa sedikit lebih lega setelah sedikit memberi pelajaran pada Jain, ayah dari karyawan Lucas yang berkhianat.

Ponsel di saku Lucas bergetar, dengan malas pria itu merongohnya, Lucas terdiam sejenak melihat nama seseorang tertera di layar handponenya.

Di mana kau sekarang?” Teriakan seorang wanita terdengar keras begitu Lucas menerima panggilannya.

“Ada apa?”

“Ada apa katamu? Jangan berpura-pura lupa Lucas, malam ini kau ada pertemuan dengan Alexa, calon istrimu. Kau harus datang!”

Lucas memijat batang hidungnya dengan kuat. “Aku tidak bisa datang Bu, aku sibuk.”

Dengar Lucas. Datang atau tidaknya dirimu saat ini, ini tidak akan mengubah kesepakatan kelurga.  Kau tetap harus menikah dengan Alexa!.

Sambungan sudah terputus begitu saja.

Lucas menarik napasnya perlahan menahan emosinya yang tidak tertahan. Sudah hampir dua bulan ini orang tuanya gencar berusaha menjodohkannya dengan gadis bernama Alexa itu.

Lucas sama sekali tidak mengerti, entah apa yang spesial darinya, gadis yang bernama Alexa itu masih berumur dua puluh tahun! Lucas tidak suka perempuan yang masih muda, dan menikah bukanlah tujuan hidupnya.

Sejak rencana perjodohan terjadi, sudah ada enam pertemuan yang Lucas lewatkan dengan Alexa.

Mereka belum pernah bertemu sama sekali. Setiap kali ada pertemuan keluarga maupun pertemuan secara khusus, Lucas akan mencari seribu cara agar tidak datang, apapun alasannya, yang penting dia tidak datang.

"Tuan, apakah Anda baik-baik saja?" tanya Shwan yang sejak tadi diam di sampingnya.

Lucas menggeleng termenung dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Beberapa menit terdiam, sorot mata Lucas yang kebiruan itu berubah tajam mengkilat misterius bersamaan dengan seringai jahat yang menghiasi wajah tampannya.

Ada sesuatu yang terlintas di pikiran Lucas saat ini.

“Aku tahu jalan keluarnya” gumam Lucas penuh ambisi. Lucas menyeringai, menatap tajam  Shwan. “Bunuh dia,” titah Lucas tiba-tiba.

Shwan menelan salivanya dengan kesulitan, Shwan merasakan firasat buruk di balik kata-kata Lucas. “Maksud Anda?” tanya Shwan hati-hati.

“Bunuh dia!”

“Ma-maksud Anda?” Shwan terbata.

“Bunuh Alexa Housten untukku! Jika dia tiada, perjodohan tidak akan berlanjut.”

Shwan menegang, mau tidak mau dia mengangguk patuh mendengarkan ucapan keji bosnya.

***

"Bastard!" Alexa melempar sepatunya ke lantai. "Dia pikir dia siapa? Siapa juga yang mau menikah dengan manusia arogan sepertinya?" teriak Alexa terdengar sangat marah.

Alexa sudah berusaha meluangkan waktunya untuk malam ini, tapi apa yang dia dapat? Alexa duduk sendirian lebih dari satu jam lamanya untuk bertemu dengan Lucas William.

Tapi, ke mana pria itu? Dia tidak datang seperti biasa.

Alexa merasa marah dan sangat terhina dengan sikap semena-mena Lucas. Padahal, dia sendiri berusaha datang dan bertemu Lucas bukan karena ingin melanjutkan rencana perjodohan mereka. Alexa ingin mereka bekerja sama membatalkan perjodohan yang terjadi.

Kejadian memalukan ini tidak terjadi satu kali, Lucas William tidak datang lebih dari tiga kali. Ini sudah sangat keterlaluan bagi Alexa.

“Aku benci Lucas! Aku benci!” teriak Alexa dengan keras.

“Berhenti mengomel Lex, walau bagaimanapun dia calon suamimu. Mungkin dia sibuk bekerja karena itu tidak bisa datang,” nasihat Connor mulai angkat bicara.

“Kenapa Ayah terus membelanya?”

 “Ayah tidak membela, tapi tidak sepantasnya kita marah karena alasan yang belum pasti,” nasihat Connor lagi mengingatkan, dia harus menangani kemarahan Alexa sendirian dengan hati-hati.

“Aku benar-benar heran, kenapa Ayah begitu ingin menjodohkan aku dengan pria berkpribadian buruk seperti dia?”

“Kau baru bisa menilai dia setelah bertemu Alexa.”

“Bagaimana bisa kita bertemu sementara dia sudah melewatkan enam pertemuan kita?” Alexa berteriak frustasi.

“Alexa, tenanglah. Kalian masih memiliki banyak waktu, jangan terlalu dipikirkan. Semuanya akan baik-baik saja, ayah akan meminta penjelasan Lucas mengenai alasan dia melewatkan pertemuan kalian,” Connor kembali menasihati Alexa.

Alexa tidak bisa di perlakukan dengan keras karena dia sangat cengeng dan sensitif. Sifat Alexa yang rapuh ini tidak lepas dari hasil didikan Connor, ayahnya yang terlalu memanjakannya sejak kecil. Connor tidak tahu cara mendidik Alexa selain memanjakannya dengan memberikan apapun yang Alexa inginkan.

Ke mana ibu Alexa? Ibu Alexa meninggal tepat setelah melahirkannya.

Kini Alexa sudah dewasa, sementara Connor semakin menua.

Ada banyak kekhawatiran yang Connor rasakan ketika menyadari bahwa Alexa belum berubah sama sekali, Alexa masih rapuh.

Connor butuh seseorang yang dapat menjaga Alexa, melindungi dan membuat gadis itu menjadi seseorang yang kuat. Lucas William adalah sosok yang paling cocok untuk Alexa, Connor merasakan itu.

Connor mengusap tengkuknya yang terasa berat, pria itu kembali melihat Alexa yang kini mulai menangis masih terselimuti kemarahan. “Setelah ini, ayah akan kembali mengatur waktu pertemuan kalian.”

“Aku tidak mau!” tolak Alexa.

“Kau harus tetap bertemu Lucas.”

"Alexa benci Ayah."

"Ayah sayang padamu Alexa," suara Connor melembut, sayangnya itu tidak meruntuhkan kemarahan Alexa sedikit pun.

Alexa menghentakkan kakinya dengan kesal, gadis itu berbalik dan berlari menuju kamarnya untuk mengurung diri dan menangis lebih keras di bawah selimutnya.

“Brengsek! Aku tidak mau menikah dengan bajingan seperti dia. Lebih baik aku mati daripada hidup dengan orang arogan itu," umpat Alexa untuk kesekian kalinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status