Share

Api yang Membara

"Apa kamu yakin, mereka tidak akan mengenaliku?" Hanna bertanya ragu-ragu. Kini dia sudah berada di depan sebuah gedung yang besar bersama Ricky. Tidak hanya wajahnya yang berubah cantik, dia mengganti gaun yang dia kenakan agar Adrian tidak mengenalinya. 

Ricky tersenyum sambil menggelengkan kepala. "Malam ini kamu benar-benar menjadi Cinderella. Sekarang, aku akan memikirkan nama yang cocok untukmu." Dia mengangkat bola mata ke atas dan berpikir keras.

"Bagaimana jika Cindy? Atau Ella?" Ricky menjentikkan tangan, tepat pada saat itu Hanna melihat Adrian sedang bergandengan tangan dengan seorang wanita yang memakai one shoulder dress warna merah. 

"Siapa wanita itu?" Hanna bergumam lirih sambil mengerutkan kening menatap wanita yang sedang bergandengan tangan dengan Adrian.

Ricky mengikuti arah pandangan Hanna. "Dia Elmira, mantan tunanganku." Tatapannya penuh dendam pada wanita berpakaian seksi yang sedang bersama Adrian.

"Aku mengerti sekarang. Jadi, karena wanita itu kamu ingin aku berpura-pura menjadi kekasihmu?" Hanna menatap Elmira dengan seksama. Hatinya bergemuruh saat melihat wanita seksi itu berbincang mesra dengan Adrian. Hati Hanna semakin bergemuruh saat melihat Adrian yang memperlakukan Elmira dengan sangat manis. Perlakuan yang tidak pernah dia dapatkan dari Adrian selama menjadi istrinya.

Hanna melirik Ricky. Dia bisa merasakan sakit hati yang dirasakan lelaki tampan penjual kosmetik itu. Sangat jelas tatapan mata lelaki itu dipenuhi api yang membara.

"Apa kamu cemburu melihat mantan tunanganmu bersama laki-laki lain?" tanya Hanna menyelidik.

"Dia meninggalkanku karena laki-laki yang lebih kaya. Sialnya, laki-laki itu adalah Adrian, musuh bebuyutanku sejak SMA." Ricky mengepalkan tangan kuat dan menatap tajam Elmira.

Hanna bersembunyi di belakang Ricky saat Adrian dan Elmira mulai mendekat. Dia menutupi wajah dengan telapak tangan, tidak ingin Adrian melihat dan mengenalinya.

Adrian dan Elmira berdiri tepat di depan Ricky. Mereka berdua menatap Ricky dengan tatapan merendahkan.

"Jadi kamu masih betah sendirian saja? Pertunangan kita telah berakhir. Kuharap kamu segera mencari penggantiku, karena sampai kapan pun aku tidak akan mau kembali pada pria miskin yang pekerjaannya hanya jualan skincare." Elmira tersenyum menyeringai. Dia merangkul Adrian, lalu kembali berkata, "Sekarang, aku sudah punya kekasih yang jauh lebih kaya darimu. Adrian akan menikahiku sebentar lagi."

Adrian tersenyum miring. Dia merangkul Elmira lebih erat, lalu menatap Ricky dari ujung kepala sampai ujung kaki. "Bukankah kamu si ketua OSIS yang sok pintar itu? Aku tidak menyangka, murid pintar sepertimu sekarang hanya menjadi sales kosmetik. Nasib memang tidak bisa ditebak," ejeknya seraya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala.

"Aku yakin, dengan keadaanmu yang miskin seperti sekarang, tidak akan ada wanita yang mau denganmu." Elmira menatap jijik Ricky. "Kalaupun ada, wanita itu pasti tidak akan bisa menandingi kecantikanku," ujarnya penuh percaya diri sambil mengibaskan rambut panjangnya.

Tiba-tiba Ricky menggeser tubuhnya hingga terlihat Hanna yang sedang berdiri sambil menutupi wajah. 

"Perkenalkan, dia adalah calon istriku." Ricky memperkenalkan Hanna kepada Adrian dan Elmira sebagai calon istrinya.

Hanna tercengang. Jantungnya berdebar kencang. Dia masih menutupi wajahnya dengan telapak tangan. Matanya terpejam rapat. Dia tidak tahu harus berbuat apa dalam kondisi terdesak seperti ini. Bagaimana jika Adrian mengenalinya?

Ricky menurunkan tangan Hanna dan menggenggamnya erat. Dia ingin Hanna memperlihatkan wajah cantiknya pada Elmira dan Adrian. Di saat bersamaan, sebuah lampu menyorot tepat di wajah Hanna.

"Hanna?" Adrian terbelalak melihat istrinya yang berubah menjadi cantik bak bidadari sedang berdiri di depannya. "Kamu Hanna, 'kan? Bagaimana kamu bisa bersama laki-laki penjual kosmetik itu?" tanyanya dengan nada marah.

Hanna melepaskan tangannya dari genggaman tangan Ricky. Dia tidak ingin disentuh oleh laki-laki selain suaminya. 

"Hanna siapa? Dia bukan Hanna. Perkenalkan dirimu pada mereka, Sayang." Ricky merangkul pundak Hanna dan berpura-pura tersenyum mesra.

Hanna berusaha melepaskan diri dari rangkulan tangan Ricky sambil tersenyum kikuk.

"Maafkan aku, sepertinya calon istriku masih malu-malu." Ricky merangkul Hanna semakin erat, lalu membawanya pergi menjauhi Adrian dan Elmira.

Elmira berdecak kesal. "Siapa wanita itu? Bisa-bisanya Ricky memamerkan wanita sok cantik itu di depanku. Dia pasti sengaja ingin memanas-manasiku," gerutunya kesal.

Elmira menyipitkan mata menatap Adrian sambil berkata, "Apa kamu mengenal wanita itu?"

"Dia seperti wanita yang kukenal." Adrian menjawab seraya terus memperhatikan Hanna yang berjalan semakin menjauh. "Ah, sudahlah. Mungkin hanya perasaanku saja. Mungkin mereka hanya mirip saja," lanjutnya seraya mengibaskan tangan dan memalingkan muka. Mereka segera berjalan memasuki gedung yang sudah ramai para peserta reuni.

Elmira berjalan penuh percaya diri saat melewati pintu utama gedung. "Apakah aku terlihat cantik malam ini?" tanyanya pada Adrian.

"Kamu yang tercantik malam ini," puji Adrian. Dia memuji Elmira, tetapi netranya tidak berpaling menatap Hanna. Elmira tidak menyadari itu, maka dia tetap tersenyum bangga.

Elmira berjalan penuh percaya diri. Dia tersenyum seraya melambai-lambaikan tangan pada para peserta reuni yang ada di dalam gedung, seolah-olah dia adalah selebriti yang menjadi pusat perhatian semua orang. 

Elmira memang cantik. Jangan tanya secantik apa dia. Dia adalah model sekaligus bintang iklan salah satu brand produk kecantikan ternama. Wajahnya sering muncul di televisi. Namun, kecantikan Elmira tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kecantikan Hanna yang terpancar dari wajah dan hati. 

Semua orang menatap takjub pada Hanna. Wajahnya yang cantik terlihat cerah. Cahaya lampu yang menyorot membuat wajah cantik itu semakin terlihat berkilau. 

"Siapa wanita itu? Aku belum pernah melihat dia sebelumnya."

"Dia sangat cantik, apa dia seorang model atau bintang iklan kecantikan?"

Semua orang baik laki-laki maupun perempuan membicarakan Hanna. Mereka sangat mengagumi kecantikan Hanna yang bagaikan Cinderella. Gaun yang dipakai Hanna sederhana, tetapi tampak anggun dan cantik di tubuh Hanna.

Elmira berdecak kesal melihat semua orang mengabaikannya. Dia melirik Adrian dan bertanya, "Jawab aku. Siapa yang lebih cantik, aku atau wanita yang bersama Ricky itu?" 

"Tentu saja kamu, Sayang." Adrian menjawab, tetapi matanya tetap tidak mau berpaling dari menatap Hanna.

"Bohong! Bahkan aku bisa melihat sejak tadi kamu terus mencuri pandang kepada wanita itu," ujar Elmira kesal.

"Lihatlah, kamu sama saja dengan teman-temanmu itu. Kalian semua mengabaikan aku hanya karena wanita sok cantik itu. Apa mereka tidak tahu? Aku model dan bintang iklan paling cantik di dunia ini. Buat apa aku berada di sini jika mereka tidak menganggapku ada? Lebih baik aku pulang!" Elmira berbalik hendak melangkah pulang. Adrian sama sekali tidak menahannya.

"Kenapa kamu membiarkan aku pulang? Seharusnya kamu menahan aku." Elmira menoleh ke arah Adrian sambil berdecak kesal.

"Kamu membuatku bingung Elmira. Aku tidak mengerti, sebenarnya kamu ini bintang iklan atau ratu drama?" Adrian mulai merasa kesal.

"Lihatlah calon istri mantan tunanganmu itu. Dia bisa bersikap anggun dan lemah lembut di depan semua orang. Sebaiknya kamu mencontoh dia," ucap Adrian sambil menunjuk ke arah Hanna.

Elmira melebarkan mata tidak percaya. Dia tidak menyangka, Adrian bisa bersikap kasar kepadanya. Sebelumnya, Adrian selalu bersikap manis dan romantis. Apa semua ini karena wanita sok cantik itu?

Elmira menatap tajam Adrian dan berkata, "Kamu mulai membanding-bandingkan aku dengan wanita lain?"

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Fransisko Vitalis
istri lebih cantik..suami malah gandeng wanita lain pada saat reuni..akhirnya istri digandeng laki2 lain
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
waduh Elmira kmu sombong banget merasa dirimu paling cantik dn model terkenal nah kmu g sadar y ada yg lebih cantik dn anggun lagi ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status