Home / Rumah Tangga / Biarkan aku pergi / I LOVE YOU BUT I HATE YOU

Share

I LOVE YOU BUT I HATE YOU

last update Huling Na-update: 2022-12-07 19:09:47

Aku membuka mata ini perlahan, saat kudengar suara air mengalir di telingaku. Rasanya tubuh ini terasa berat dan kaku, sedikit nyeri kurasakan di bagian tubuhku yang sensitif.

Saat sepenuhnya aku sadar, aku mulai membuka mata ini dengan sempurna dan aku menyadari kini aku terbaring di sebuah kamar mewah yang terasa asing dengan balutan selimut tebal yang menutupi polos tubuhku.

Kepingan ingatan berhasil kukumpulkan satu persatu, namun sebelum aku menyadari sepenuhnya sebuah suara pintu kamar mandi di buka membuyarkan lamunanku.

"Chris!?"

"Kau sudah bangun?" tanyanya dengan mengangkat sedikit sudut bibirnya, kulihat ia hanya mengenakan handuk sebatas pinggang dengan rambut hitamnya yang masih basah kena air.

"Kau bajing*n sialan!!" seruku memaki.

"Apa yang kau lakukan padaku semalam hah?!!" Tanyaku marah dengan tatapan berapi-api.

Dengan cuek, Chris hanya menyunggingkan senyum dinginnya padaku.

"Lihatlah dirimu sendiri sekarang, kau akan tahu apa yang kulakukan padamu semalam," sahutnya tenang, ia mendekatkan wajahnya padaku dan kemudian turun perlahan di seluruh tubuhku yang tertutup selimut.

Kutatap Chris dengan bola mata membulat sempurna, susah payah aku menahan emosiku sendiri hingga tubuh ini terasa menegang dan gemetar tak terkendali.

Plak!!

Tamparan keras berhasil mendarat di pipi pria yang mengerikan di depanku sekarang.

Namun seperti tak merasa sakit bahkan bersalah, pria itu justru menyeringai licik padaku, ia mengelus pipinya yang kutampar tadi dengan santai.

"Aku anggap ini adalah hadiah darimu, Natalie Mckent. Aku akan mengingatnya, namun tamparan ini bukanlah apa-apa bagiku karena aku sekarang jauh lebih memberikan tamparan keras padamu saat ini," ucapnya dengan seringai jahatnya.

"Kau memang manusia brengs*k, Chris!! Kau menjebakku dengan melalui adikku!! Kau adalah pria paling pengecut yang pernah kukenal!!!" aku berseru lepas kendali.

"Ini adalah awal dari hukuman yang akan aku lakukan padamu! Rasa sakit yang kau torehkan padaku jauh lebih besar dari ini!!" sahut Chris seraya menyentuh kasar rahangku.

Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutku kini yang terasa kering. Dadaku bergejolak hebat menahan emosi dan tangis yang ingin keluar.

"Kau milikku, Natalie mckent dan selamanya milikku. Akan kuberikan kau hukuman atas cinta dan luka yang dulu kau berikan padaku selama ini karena itu mulai sekarang kau adalah budakku, kau harus ingat itu baik-baik!!" Serunya lantang, dapat kurasakan kemarahan dan dendam di tatapannya padaku sekarang.

Tak ada yang bisa kulakukan selain hanya memejam kuat kedua mata ini, berusaha menepis bayangan bengis yang pria ini lakukan semalam padaku.

Hingga saat itu aku merasakan Chris mencium bibirku dengan kasar dan brutal seakan ia ingin memberikan hukuman atas dosa yang aku lakukan padanya di masa lalu.

Cium*nnya panas dan mendominasi, seakan setiap inci dari tubuhku ini adalah miliknya dan sepenuhnya ada dalam bawah kendalinya.

Aku tak kuasa lagi untuk menolak bahkan berontak karena semua tenagaku terasa sudah habis terkuras karena pergulatan semalam. Kini aku hanya menatap pasrah pada apa yang Chris lakukan padaku dan tubuh ini. Karena memang benar, kini aku adalah budaknya. Budak dari cinta yang dulu pernah aku berikan padanya di masa lalu.

Dan kini aku hanya bisa menerima perlakuannya yang sewenang-wenang padaku sebagai hukumannya.

Hingga saat tubuhnya menyatu dengan tubuhku seperti tak ada cinta yang ada dalam dirinya lagi melainkan hanya nafs* dan rasa benci. Sentuhan sayang yang dulu pernah ia berikan berubah menjadi gair*h karena sebuah obsesi.

"Aarrgghhtt...!!" Aku menjerit sakit saat penyatuan itu terjadi dengan kasar dan tanpa ampun.

"Hen..ti..kan, Chris....aahgh!! A-ku...mo-hon!!!"

Pekikku memohon namun sepertinya Chris tak peduli dengan rintihan dan jeritanku karena kini ia hanya ingin menuntaskan segala obsesi dan hasr*tnya yang tak terkendali dalam dirinya karena rasa benci.

Kutahan rasa sakit ini di seluruh tubuh dan hatiku dengan penuh air mata. Saat semua itu selesai begitu saja, tubuhku terasa semakin lemah dan tanpa tenaga.

Aku menatap kosong langit-langit kamar dengan derai air mata yang seakan tak habis ingin keluar.

"Haruskah... Chris, haruskah...??" lirihku pilu.

Kini pria yang dulu pernah merenggut kesucianku itu, terbaring di sisi ranjang di sebelahku, berusaha mengatur nafas dan memeluk erat tubuhku.

"Aku mencintaimu, Natalie Mckent dengan segenap jiwa dan ragaku, namun kau sendiri yang membuat cinta ini menjadi benci. Jadi salahkan pada takdir karena membuat kita seperti ini," Chris berucap lirih di telingaku.

"Lindsay... Kau adalah calon suaminya, apakah yang akan dia rasakan jika tahu kenyataan aku sebagai kakaknya telah mengkhianatinya?" Lirihku pilu, hingga memejamkan kedua mata ini erat-erat.

"Itu adalah sebuah hukuman untukmu karena kau telah mengkhianatiku, luka yang kau buat selama 6 tahun telah banyak meninggalkan goresan dalam, sejak kepergianmu dan kini kau harus membayar semuanya dengan tubuhmu." Chris mengucapkan kalimat itu dengan tanpa ekspresi, kini tak ada ucapan keluar dari mulut kami masing-masing.

Semua sudah habis, tenaga dan emosiku sudah habis terkuras sejak semalam.

Kini yang bisa kulakukan hanya diam dan pasrah pada apa yang Chris lakukan.

Karena mulai besok pria ini menjadi suami dari adikku sendiri. Bagian dari keluarga Mckent yang dulu dan sekarang ia benci.

Dan penderitaanku di mulai dari sekarang.

***

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Biarkan aku pergi   THE WEDDING

    1 minggu kemudian"Kau yakin dengan keputusan untuk menikah secepat ini Natalie?” Pamela bertanya padaku saat aku selesai berdandan dan mengenakan gaun pengantin. Kupandangi wajahku sendiri di dalam cermin, dan kutatap lekat-lekat bayanganku kali ini.“Ya, aku yakin, Pamela. Bagaimana pendapatmu tentang penampilanku hari ini? Apakah aku terlihat gugup?” tanyaku pada Pamela seraya memalingkan wajahku pada Pamela di sampingku yang menatapku penuh selidik.“Kau luar biasa cantik, Natalie Mckent. Aku yakin siapa pun yang melihatmu akan terpesona,” pujinya dengan tersenyum.Kutatap Pamela dengan tatapan sendu, dan aku pegang kedua tangannya sebagai ucapan rasa terima kasih.“Terima kasih, Pamela. Semoga pilihan ini yang terbaik untukku. Aku yakin Ethan adalah pria yang baik, aku percaya padanya,” ucapku meyakinkan diri.“Jika kau masih ragu, kau masih memiliki kesempatan untuk menolaknya, Natalie.”“Kenapa kau bicara seperti itu? Tentu saja aku akan tidak akan mundur, Pam. Bukankah kau s

  • Biarkan aku pergi   SEBUAH LAMARAN

    Hari berganti hari, dengan bantuan perawat pribadi yang di rekomendasikan Ethan untuk merawatku selama masih dalam masa pemulihan. Kini aku tak lagi menggunakan kursi roda lagi. Aku pun sudah mampu melakukan segala sesuatunya seorang diri dan aku sangat bahagia untuk itu, karena aku kini bisa bermain dan menemani Aaron kembali seperti dulu lagi.Dan untuk pertama kalinya sejak kecelakaan, Ethan mengajakku dan Aaron ke pantai seperti waktu itu ketika untuk pertama kalinya kami pergi bersama. Aku duduk di tepi pantai dengan merasa damai, pandanganku menatap pantai yang membentang luas di depan mata. Berada di sini mengingatkanku saat aku masih terbaring koma. Masih seperti mimpi rasanya jika mengingat hal itu, hingga sampai aku di tempat ini bersama dengan Ethan Jones dan putraku, Aaron.Untuk Chris Raven, aku tak tahu kabarnya sekarang. Kami seperti hilang komunikasi sejak terakhir berada di rumah sakit. Mungkin memang lebih baik seperti ini. Kami berdua menjauh, ya mungkin itu lebih b

  • Biarkan aku pergi   Pulang

    Berita sadarnya Natalie telah sampai ke telinga Ethan Jones dan keluarga Mckent. Mereka pun secara bergantian menjenguk Natalie, namun karena kondisi Natalie yang masih dalam tahap penyembuhan pasca koma mereka tak bisa berlama-lama datang menjenguk. Perkembangan Natalie juga hari demi hari semakin baik, ia sedikit demi sedikit sudah bisa merespons apa yang ada di sekitarnya. Seperti saat Ethan menjenguknya sekarang, Natalie sudah bisa tersenyum hal itu membuat Ethan merasa bahagia saat melihatnya. Natalie tersenyum padanya itu berarti menandakan bahwa Natalie tak melupakannya. Mengingat dokter mengatakan benturan keras di kepala Natalie karena kecelakaan itu dapat mengakibatkan berbagai kemungkinan buruk seperti amnesia ataupun gegar otak yang dapat mengakibatkan cacat pada diri pasien.“Cepatlah sembuh, Natalie. Aku begitu merindukanmu,” bisik Ethan Jones seraya menggenggam lembut jemari tangan Natalie.Wajah cantiknya pun tetap terlihat walaupun masih terlihat pucat. Natalie masih

  • Biarkan aku pergi   Kembali

    “Mom..., Mom. Aaron rindu Mom. Kapan Mom akan bangun dan kembali lagi bermain dengan Aaron? Aaron rindu sekali dengan Mom.”“Aaron...?? Kaukah itu Sayang?” Aku melangkah menuju sumber suara yang terus kudengar. Suara Aaron, itu benar suara putraku Aaron.“Aaron sayang, tunggu Mom, Nak. Mom akan pulang. Kau di mana sayang?” panggilku terus mendekati suara Aaron yang selalu kudengar semakin dekat.Walaupun berat aku mencoba membuka kedua mata ini dan pemandangan pertama yang kulihat adalah sebuah ruangan yang terasa asing. “Aaron...?” Hanya nama itu yang terus kuingat selama ini. Namun, yang kulihat bukan putraku Aaron melainkan sebuah ruangan yang terasa dingin dan sunyi.“Aku ada di mana?” Aku ingin bangun tapi tubuhku terasa berat kaku dan lemah. Amat sangat lemah, dan entah kenapa aku merasa ada setitik air yang menetes dari pelupuk mataku. Saat aku melihat seseorang datang dengan berpakaian putih yang familier, sosok itu melihatku dengan tatapan terkejut. Ekspresi di wajahnya se

  • Biarkan aku pergi   MUKJIZAT

    “Di mana aku?”Aku melihat padang rumput sejauh mata memandang di depanku. Indah, semua tampak indah, namun terasa sunyi karena hanya aku seorang diri di sini. Semua terasa asing, suasana ini. Aku ada di mana? Apakah aku sudah mati?Ya, mungkin aku memang sudah mati. Karena yang terakhir kuingat sebelum aku berada di sini adalah aku tertabrak mobil ketika hendak menyelamatkan nyawa adikku Lindsay, yang mencoba bunuh diri setelah tahu kenyataan aku memiliki seorang putra dari suaminya, Chris Raven.Mungkin ini memang yang terbaik, aku pergi dari kehidupan mereka untuk selamanya. Aku tersenyum merasa bahagia. Aku terus berjalan dalam diam, seorang diri, namun terasa damai di hati. Selamat tinggal Mom, Dad, selamat tinggal Pamela, Sam, selamat tinggal Lindsay, Ethan Jones dan selamat tinggal untukmu Chris Raven.Selamat tinggal putraku Aaron, maafkan Mom karena tak bisa menjadi ibu yang baik untukmu. Maafkan Mom, Aaron sayang. Tanpa kusadari aku menangis, air mata mengalir di pelupuk mat

  • Biarkan aku pergi   PENYESALAN

    Seperti biasa Chris selalu menghabiskan waktunya menjaga dan menemani Natalie di rumah sakit. Hari-hari Chris pun di lalui dengan tanpa gairah. Semakin hari ia semakin tak memperhatikan penampilannya, wajahnya sekarang terlihat kuyu dan pucat, dua minggu ia tak bercukur membuat bulu-bulu halus rambut di sekitar wajahnya terlihat lebat. Ia berkali-kali berkonsultasi pada dokter agar Natalie mendapatkan perawatan yang terbaik, dan ia berencana untuk mendatangkan dokter terbaik di bidangnya agar mempercepat proses kesembuhan Natalie.Hubungan Chris dengan Ethan Jones pun tidak lagi seperti ketika mereka masih bersitegang memperebutkan Natalie. Dua pria tampan itu mau tidak mau kini bersatu karena memiliki tujuan yang sama yaitu menginginkan wanita pujaan hati mereka sadar dan kembali sembuh seperti sediakala, walaupun kemungkinannya masih sangat kecil tapi mereka tak peduli. Chris dan Ethan yakin mukjizat akan selalu ada selama mereka tetap berusaha, berdoa jika mukjizat akan datang kepad

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status