Seperti yang hari di tunggu Lindsay akhirnya pun tiba. Semua persiapan sudah dilakukan dengan baik dan sempurna. Keluarga besar Mckent dan keluarga besar sang mempelai laki-laki hadir dan sibuk dengan tugas masing-masing.Gedung besar sudah di dekorasi semewah mungkin, dengan mengusung wedding organizer yang bukan main-main.Karena status sosial dari keluarga Mckent bukan dari golongan yang biasa saja. Begitupula dengan status sosial dengan dari keluarga sang mempelai pria. Chris Raven adalah seorang CEO di sebuah perusahaan besar raksasa yang terkenal di Chicago IIIinois.6 Tahun sejak kepergianku telah membuat banyak perubahan dalam diri Chris Raven. Karena kegigihan dan keberuntungannya ia sekarang menjadi salah satu pengusaha besar di wilayah bagian Amerika serikat itu. Dulu ia memanglah bukanlah siapa-siapa, status sosialnya jauh lebih rendah dari keluarga Mckent itulah sebabnya kami dulu berhubungan dengan diam-diam selama 4 tahun lamanya saat kami berada dalam satu sekolah yan
Malam setelah pesta membuatku sangat lelah, sejak kedatanganku di Chicago dan menginjakkan lagi di rumah ini rasanya emosiku banyak terkuras habis.Penolakan orang tuaku hingga kedatangan Chris yang sama sekali tak aku duga sama sekali membuatku harus lelah menghadapi mereka dan kini aku harus menghadapi kenyataan kalau aku akan sering bertemu dengan Chris yang kini berstatus sebagai adik iparku dan dia kini menjerat hidupku dengan bayang-bayang masa lalu.Hingga sebuah ketukan suara di pintu kamarku terdengar malam itu."Natalie, apakah kau sudah tidur? Mom ingin bicara padamu." Suara Mom terdengar dari balik pintu.Maka setelah aku menghela nafas dalam-dalam, aku pun berjalan dan membuka pintu kamar yang kukunci itu."Ya, ada apa Mom?" Tanyaku menatap penuh tanya wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik dan anggun diusianya itu."Kita harus bicara, Natalie," ucapnya serius padaku. Aku yang cukup terkejut dengan keadaan sempat terdiam beberapa saat, karena ini untuk pertama ka
Malam itu juga aku pergi dengan diam-diam dari rumah keluarga Mckent. Saat semuanya aman dan mereka semua terlelap tidur aku pergi dengan membawa koper penuh berisi pakaianku yang kubawa dari New York.Ya, besok aku akan pergi dari Chicago dan kembali ke flatku di New York City.Tak ada yang tersisa yang harus kupertahankan di kota kelahiranku sendiri, karena semua ini telah membuatku terluka untuk kedua kali.Aku memesan taxi dan pergi ke sebuah bar 24 jam yang tak pernah kukunjungi selama ini.Memesan minuman dan ingin melepas segala penat dan rasa sakit di hatiku, atau mungkin berkencan dengan seorang pria untuk semalam aku tak peduli."Kita kemana, Miss?" tanya sang sopir taxi."Antar aku ke Late Bar," sahutku tanpa ekspresi."Siap Miss," supir itu mengangguk mengerti.Aku tersenyum kecut dan bersandar di tempat duduk mobil, menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar. Malam ini aku akan menggila, hanya itu yang ingin kulakukan.Late Bar adalah salah satu Bar dan k
Malam itu juga Chris membawa Natalie ke villa miliknya. Ia harus bertindak tegas agar Natalie tak kabur darinya lagi.Karena sejatinya semua yang ia lakukan selama ini adalah untuk bisa bersama dengan Natalie kembali.Menjadi sosok Chris yang sekarang, kaya dan sukses, hingga menikahi putri kedua dari keluarga Mckent hanya agar bisa membuat Natalie kembali padanya lagi.Sejauh ini rencananya telah berhasil namun melihat kenyataan kini wanita yang dicintainya itu pergi dan berbuat konyol dengan mencelakai dirinya sendiri membuat hati Chris hancur.Ia mencintai Natalie, namun ia juga membencinya karena luka di masa lalunya membuat ia menjadi sosok Chris yang sekarang.Ia baringkan tubuh itu di ranjang besar king size miliknya. Mengganti pakaian yang Natalie kenakan dengan lingerie yang sudah ia siapkan di dalam lemari kamar itu.Bau alkohol yang tajam begitu menusuk hidungnya sekarang."Kau berani-beraninya berusaha kabur dariku dan bahkan mabuk hingga sampai seperti ini!Lihat saja, ak
"A-pa kau bilang, Chris?!" tanyaku memastikan dan Chris hanya menyunggingkan sebuah senyuman penuh arti padaku sekarang."Mulai saat ini kau tinggal di sini dan kau tak bisa lari dariku lagi, Natalie Mckent," jawab Chris sungguh-sungguh."Kau tak bisa seperti itu, Chris!" aku berseru protes."Kenapa tidak?" sahutnya acuh."Tentu saja karena kau adalah suami Lindsay, adikku!!" aku berseru lepas kendali."Itu tak bisa menghalangi niatku, Nat! Apakah kau lupa perjanjian kita sehari sebelum pernikahanku?Kau adalah budakku, dan jika kau berniat pergi ataupun kabur dariku lagi kau akan tahu sendiri akibatnya, Natalie Mckent! Hidup adikmu dan seluruh keluarga Mckent ada di tanganku, kau harus ingat itu baik-baik!!" Chris mengancam dengan tatapan tajam."Kau bajing*n sialan!! Kau kejam!!" teriakku tak terima seraya kupukul wajah Chris di depanku sekenanya namun Chris tak peduli, ia bangkit dari ranjang dan mulai mengambil pakaiannya di lemari besar yang ada di kamar ini dan mengenakannya den
Malam menjelang, aku memutuskan untuk menghabiskan waktu untuk minum. Kutatap gelas berisi wine itu di tanganku dengan tersenyum kecut. Sepertinya sejak aku menginjakkan kaki di Chicago justru aku semakin terperangkap dengan minuman beralkohol.Tanpa terasa aku sudah menghabiskan hampir satu botol wine malam ini, rasanya tak buruk, sedikit mengobati rasa frustasiku karena harus terjebak di villa milik pria sialan itu. Aku mendesah dengan nafas berat karena memang hidupku terasa berat sekarang. Seolah aku tak punya pilihan sendiri. Kebahagiaan hakiki yang tak pernah kudapatkan selama dalam hidupku seolah membuat semua yang terjadi dan menimpa hidupku terasa tak adil.Aku merasa lelah. Entah sampai kapan aku bertahan hidup seperti ini."Berani sekali kau minum tanpa izin dariku!" Sebuah suara terdengar cukup mendominasi di ruangan perapian tempat aku duduk menghabiskan waktu selama beberapa jam ini."Apa pedulimu?" sahutku acuh seraya memalingkan wajahku dengan enggan.Tanpa kuduga Chri
"Astaga, ya Tuhan! Natalie!!??" Chris berteriak panik melihat kini tubuh sang pujaan hati tak bergerak mengambang di atas air dalam bathub yang berisi penuh dengan air itu.Segera saja dengan secepat kilat ia mengeluarkan tubuh Natalie dari dalam bathub dan membaringkannya telentang untuk melakukan pertolongan pertama CPR.Ia tekan dada Natalie yang terbuka dan mengangkat sedikit kepala Natalie ke atas agar ia bisa melakukan pernafasan buatan. Chris melakukannya berulang kali, hingga hampir 4 kali ia melakukannya hal yang sama."Bangunlah, Nat! Bangunlah Sayang, aku mohon!! Aku tak bisa kehilanganmu lagi untuk kedua kalinya!"Chris terus melakukan upaya itu berulang kali namun tak ada tanda-tanda yang menunjukkan pergerakan Natalie. Tubuh itu masih terbaring kaku tak bergerak menunjukkan tanda-tanda kehidupan hingga membuat Chris lemas dan syok seketika. Kedua matanya mulai berkabut mengeluarkan air mata, dadanya sesak seketika saat melihat tubuh wanita yang dicintainya itu terbujur k
Sudah berapa kali Lindsay menghubungi ponsel suaminya, namun masih belum ada jawaban juga. Wanita berambut pirang panjang itu tak mengerti apa yang harus ia lakukan, hatinya gelisah karena sejak siang sampai petang ini suaminya belum memberikan kabar. Ia rindu suaminya, Chris Raven dan dia cemas memikirkan keadaan sang suami. Ia hanya berharap suaminya dalam keadaan baik-baik saja. Lindsay merasa kesepian karena sejak ia resmi menjadi Nyonya Raven, ia belum merasakan sentuhan dari suaminya sendiri. Seharusnya ini adalah bulan madu miliknya bersama dengan Chris Raven, namun kini rasanya ia hanya bisa bermimpi. Bulan madu hanya angan-angan saja, dan itu membuat jauh dalam hatinya sedikit ada keraguan.Ya, ia ragu apakah Chris Raven benar-benar mencintainya selama ini? Jika memikirkan hal itu membuat hatinya merasa sesak. Ia begitu mencintai sang suami dan ia hanya ingin suaminya memberikan perhatian lebih padanya sekarang.Lindsay kini duduk termenung di balkon mansion menatap langit d