Share

231. Rp 80.000

'Sesuai dugaanku. Mereka anak buah Kevan. Aku harus cepet-cepet pergi dari pasar,' pikir Felicia ketakutan.

Setelah sekian detik Felicia tidak menjawab, si pria bertanya lagi. "Bu, kok diem aja? Pernah liat apa nggak?"

Felicia buru-buru bersin untuk menguatkan alibi. "Maaf, Bang. Saya udah coba inget-inget, tapi kayaknya nggak pernah liat cewek ini. Maaf ya, saya lagi flu berat."

Saat berbicara, Felicia menutup mulutnya. Dia mengangkat tangan seraya memberikan kode maaf kepada si pria. Lalu, dia berjalan cepat meninggalkannya sambil berpura-pura menggosok hidung yang gatal.

Pria asing itu tidak merespon. Dia hanya geleng-geleng dan pergi.

Dari kejauhan, Felicia mendengar suara si pria tadi.

"Bos Angga, nggak ada yang pernah liat Nona Ciara di sini. Gimana kalo kita cari di gang-gang aja?"

Felicia melotot. Dia hampir menjatuhkan karung di tangannya.

Angga memberikan instruksi. "Oke. Kita berpencar aja! Setiap gang diperiksa dua orang. Kalo ada yang nemuin Nona Ciara langsung telepon ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status