Share

bab. 9 Perintah yang merendahkan

Ponsel berwarna merah muda yang tergeletak di meja kerja itu bergetar, sebuah pesan dari bos arogan masuk di dalamnya.

[ Buatkan minuman, Viv ]

[ Baik, Pak. Akan saya hubungi petugas yang berangkutan. ]

[ Kamu yang antar ke sini. ]

[ Tapi, Pak. Bukankah saya harus menghindar dari pandangan bapak Rayhan yang terhormat. ]

[ Ini lain cerita. Tamu ku yang meminta ]

Deg. Lagi-lagi jantungku berdegup lebih kencang. Semua hal yang bersangkutan dengan Haikal rasanya membuat tubuhku gemetar ketakutan.

Ingin rasanya memberontak, tapi posisiku bukanlah di tempat yang tepat. Beginilah rasanya berada di kasta bawah? Seakan tak memiliki pilihan satupun untuk memilih, hanya sendiko dawuh, menerima nasib.

Aku berjalan perlahan membawa nampan yang berisi teh hangat, dan air putih. Kutaruh gelas tersebut satu persatu ke atas meja. Berusaha sebisa mungkin menyembunyikan rasa takut dan tubuh gemetarku.

“Vivian! Setelah sekian lama akhirnya kita bertemu kembali,” ucap Haikal yang terus menatapku, bahka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (24)
goodnovel comment avatar
Deasy Latupeirissa
suano"e rek...bawang merah buanget thorrrr....
goodnovel comment avatar
Ana Faris
siapa yg naruh bawang
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
lama2 ga tega juga kan bos
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status