Share

Memata-matai Dila

"Sudah hampir jam sepuluh. Kok Pak Hans belum muncul juga?" Aura tidak memperhatikan pintu masuk, tapi malah fokus ke arah etalase, yang berisi donat aneka toping.

"Kalau kamu mau donat, beli saja," ucap Cakra yang mengeluarkan uang berwarna merah sebanyak satu lembar.

"Ini dibelikan semua? Donat semua atau dicampur brownies? Boleh pilih kue yang lain?" tanya Aura dengan antusias berlebih.

Sesaat setelah Cakra mengangguk, gadis itu langsung melesat menuju kue yang diincarnya.

"Maafkan, saya agak terlambat. Tadi motor sempat mogok kehabisan bensin. Rupanya ada salah satu karyawan yang lupa mengisi, setelah keliling antar paket."

Cakra mempersilakan Hansel duduk di seberangnya. Matanya menyipit, ketika melihat benang takdir pri

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status